03. Damn films

604 54 7
                                    

Happy reading!!!

Tandai typo...

••°••

Zhea berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang datar, tapi masih terlihat cantik. Jika saja Zhea seorang gadis yang ramah sudah dipastikan kecantikannya akan berlipat ganda karena senyumnya yang selalu menghiasi wajahnya.

Setelah sampai di kelas, Zhea hanya tersenyum tipis pada kedua sahabatnya.

"Zhe, nanti jadi ke bioskop gak?" Tanya Imelda menghadap ke belakang.

"Terserah kalian berdua"

"Oke, kita nonton film psichyo tapi gue lupa judulnya apa hehe" ujar Imelda menunjukkan cengiranya.

"Yaudah kita nonton zombie aja" ucap Ratna dengan senyum mengembang.

"Gak pokoknya kita harus nonton film psichyo dulu!" keukeuh Imelda tak mau kalah.

"Dih, lo aja lupa judulnya"

"Oke, kita nanti nonton film MY POSESIF CEO" final Zhea membuat kedua sahabatnya menatapnya cengo.

"Zhe itu gak ada anuan-nya kan?" Tanya Ratna menatap Zhea was was.

"Gak tau" jawab Zhea enteng.

"Lo tau dari mana itu cerita?" Tanya Imelda memicingkan matanya.

"Dari tele" jawabnya masih fokus pada ponselnya.

"Lo udah nonton belum?" Tanya Ratna kembali.

"Belum"

"Yaudah nanti kita nonton itu aja deh" ucap Ratna mengangguk setuju.

"Gue ikut!" Celetuk Aril membuat keduanya menatap Zhea meminta persetujuan.

"Lo bisa pergi bareng temen lo kan?" Tanya Zhea menatap Aril jengah.

"Gak papa, nanti bareng juga" ucap Aril antusias.

"Udahlah Zhe sekali kali gak papa"

"Hmm oke"

••°••

Seperti perjanjian tadi, kini Zhea dkk dan Aril dkk sudah berada di lobi bioskop. Awalnya Zhea sempat marah marah karena Aril mendekatinya tapi lama lama ia jengah juga kalau harus memarahi orang yang yang tidak punya urat malu seperti Aril, itu yang Zhea pikir.

"Kita makan dulu aja sebelum filmnya dimulai" ucap Irfan yang diangguki semuanya.

Mereka memasuki sebuah restoran cepat saji di sana. Zhea hanya diam saat Aril duduk disebelahnya, walaupun ingin sekali menyakar wajahnya, Zhea berusaha setenang mungkin.

"Ril jangan dekat dekat" peringat Zhea namun tak dihiraukan oleh sang empu.

Zhea membuang napasnya kasar membuat Aril menengok kearahnya.

"Kenapa Zhe?" Tanya Aril sok polos, jadi pengen nampol tuh muka.

"Geser sedikit" ucap Zhea dengan wajah datarnya. Aril menggeser duduknya sedikit, hanya sedikit, sekali lagi HANYA SEDIKIT bahkan tidak ada sejengkal.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang