20. Luka Ardi

204 25 5
                                    

Tandai typonya!!
Typo masih bertebaran!!

Happy reading!!!

••°••

Pagi ini Zhea sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Zhea mengernyit kala melihat bundanya masih berkutat dengan alat-alat dapur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 06.18

"Tumben Bun belum siap-siap" tanya Zhea yang kini sudah berada di samping sang bunda.

"Bunda mau dirumah dulu, soalnya Yulia mau tinggal disini untuk sementara" jawab sang bunda yang masih asik dengan kegiatannya yaitu memasak.

"Cucunya paman Fandi?" tanya Zhea memastikan.

"Iya, nanti kalau disini kamu temenin ya?" tutur bunda Cahya tersenyum lembut.

"Iya Bun" jawab Zhea tersenyum tipis.

••°••

Hari ini kelas XI IPS 2 sedang melakukan ulangan harian bahasa Jawa. Sungguh Zhea sangat pusing dengan aksara Jawa yang hampir memenuhi lembar soalnya.

Bangku sebelahnya masih kosong karena Ardi yang kini sudah pindah kelas. Tadi pagi Ardi sempat menyapa Zhea namun hanya dibalas anggukan oleh Zhea.

Zhea kembali mengingat aksara-aksara yang ia pelajari tadi malam. Walaupun agak susah mengingatnya tapi Zhea terus berusaha sampai Zhea benar-benar mengingatnya.

Zhea menghela nafas lega saat semua soal berhasil ia jawab. Sudah ada beberapa yang keluar dari kelas karena sudah selesai. Zhea meletakkan lembar jawabnya didepan, setelahnya Zhea langsung pergi ke taman untuk menyegarkan pikirannya. Karena setelah pelajaran bahasa Jawa itu istirahat, jadi setelah selesai mengerjakan ulangan tersebut para siswa-siswi kelas XI IPS 2 boleh langsung istirahat.

Zhea memasangkan earphone pada kedua telinganya. Sambil menikmati lirik lagu, Zhea memejamkan matanya. Cukup lama Zhea tenang dengan keadaannya, hingga ada seseorang yang mengelus rambut panjangnya.

Zhea mendongak, mendapati Ardi yang duduk disebelahnya dengan senyum lebar. Namun mata Ardi yang berkaca-kaca menunjukkan bahwa pemuda itu sedang tidak baik-baik saja.

Ardi memeluk Zhea membuat sang empu terlonjak. Zhea sempat ingin melepaskan pelukan Ardi, namun sebelum itu ia mendengarkan suara isak tangis yang membuatnya urung melepaskan pelukannya.

"Why ?" tanya Zhea setelah cukup lama hening dengan suara isak tangis dari Ardi.

"Zhe... plis lo mau kan tunangan sama gue" tanya Ardi dengan suara paraunya.

"Perjodohan kita udah resmi batal dari tadi malam Di" ujar Zhea menjelaskan, bahkan kini tangannya sudah mulai memberontak dari dekapan Ardi.

"Perjodohan itu gak akan batal kalau kedua belah pihak saling mau" ucap Ardi membujuk Zhea.

Zhea geram sendiri mendengar ucapan Ardi. Enteng sekali pemuda itu berucap, tidak tahukah Zhea sudah amat sakit hati dengan perkataan orang tua pemuda didepannya.

"Tapi gue gak mau" jawab Zhea acuh.

"Plis Zhe, jangan tinggalin gue gitu aja" mohon Ardi dengan pelukan yang semakin erat.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang