15. Sick...

458 34 0
                                    

Tandai typo

Happy reading!!

••°••


Pagi-pagi sekali Lando terbangun dari tidurnya, wajah putih Zhea memucat. Bibir pink-nya pun sudah berganti menjadi pucat pasi. Bahkan badan Zhea sangat panas.

Lando menepuk pelan pipi Zhea, mencoba membangunkan Zhea namun hanya gumaman yang ia dapatkan.

"Dek, kepala lo pusing?" tanya Lando memastikan.

"Hu'um"

Lando langsung turun dari ranjang, ia turun kebawah dengan tergesa-gesa. Bi Inem mengernyit kala melihat majikannya turun ke dapur di pagi yang buta ini, terlebih yang telanjang dada, yang berarti majikannya itu baru bangun tidur.

"Mau nyari apa den?" tanya bi Inem.

"Adek sakit bi, nanti tolong bawain makanan keatas yah" ucap Lando yang kini masih sibuk menuangkan air hangat kedalam baskom.

"Bubur ayam kan den?"

"Iya bi, kalau gitu Lando keatas dulu bi mau ngompres adek" bi Inem mengangguk, lalu menyiapkan bubur untuk Zhea.

Setelah sampai di kamar Zhea, Lando langsung mengompres dahi Zhea dengan pelan.

Karena tak memungkinkan untuknya dan Zhea sekolah, Lando langsung membuat surat lalu akan ia kirimkan pada Ratna yang akan berangkat sekolah nantinya.

Zhea menggeliat pelan dan bergumam tak jelas.

"Mau apa dek?" tanya Lando yang membantu Zhea untuk duduk.

"Minum" jawabnya dengan suara pelan.

Lando kembali ke bawah untuk membuat teh, karena saat Zhea sakit ia pasti tak akan mau minum air putih.

Lando datang dan langsung memberikan tehnya pada Zhea. Zhea merengek karena tehnya kepanasan. Lando yang peka, langsung meniup teh tersebut lalu setelahnya ia berikan lagi kepada Zhea.

"Habis ini makan ya?" bujuk Lando.

Zhea mengangguk dengan mata yang masih terpejam dan bersender pada headboard ranjangnya.

Tak lama bi Inem datang dengan bubur ayam dan juga teh hangat.

"Kok bubur?" rajuk Zhea.

Lando kira karena sekarang Zhea judes dan cuek, saat sakit Zhea sudah tidak seperti anak kecil lagi. Namun kenyataannya Zhea masih seperti dulu saat ia sakit.

"Kan lo lagi sakit" ucap Lando dengan lembut.

"Ishh tapikan aku gak dirumah sakit! Aku mau makan seblak!"

Lando langsung melotot kala mendengar ucapan Zhea. Masih sakit juga mintanya aneh-aneh.

"Jangan seblak, yang lain aja" tawar Lando.

"Mau sup ayam"

Lando menghela nafas panjang, lalu kembali turun untuk minta bi Inem membuatkan sup ayam.

Lando membaringkan tubuhnya disebelah Zhea sambil menunggu sup ayamnya jadi.

Sup ayam yang Zhea tunggu sudah jadi, namun Zhea kembali merengek karena tak mau memakan nasi.

"Dek makan nasi dua suapan aja, buat ngeganjal perut lo" nasihat Lando dengan sabar.

Lando kembali menyuapi Zhea sampai satu mangkuk sup ayam tersebut habis. Setelah memberikan Zhea minum, ia menyuruh Zhea agar tidur lagi.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now