48. Jalan-jalan

129 20 1
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Seperti rencana kemarin, hari ini setelah pulang sekolah, Zhea dan Aril menghabiskan waktu bersama menikmati angin sore dengan motor sport milik Aril.

Aril mengelus punggung tangan Zhea yang melingkar di perutnya. Sesekali Aril mengecupi tangan Zhea.

"Babe, habis ini mau makan dimana?" tanya Aril.

"Mama Wanda ada dirumah?" tanya Zhea balik.

"Enggak, lagi keluar sama Papa"

"Yaudah mau makan dimana terserah kamu aja" ucap Zhea membuat Aril mengangguk ragu. Mau milih tempat makan, tapi takutnya Zhea tak suka. Kan biasanya cewek seperti itu.

"Kafe bang Rayen aja gimana, kan dekat dari sini" ucap Aril membuat Zhea mengangguk singkat.

Setelah sampai di mereka langsung memilih tempat yang dekat dengan jendela. Setelah memesan makanan, dan tak lama kemudian pesanan mereka datang.

"Babe, kamu cobain minuman punya aku deh, rasanya kok hambar" ujar Aril membuat Zhea mengerutkan keningnya.

Zhea meminum punyanya, namun rasanya seperti biasa.

"Enak, kayak biasanya"

"Masa sih? Coba aku minum punya kamu" ucap Aril tak percaya.

Setelah meminum minuman milik Zhea, mata Aril langsung berbinar.

"Manis"

Karena penasaran, Zhea mencicipi punya Aril, namun rasanya juga sama dengannya, tak ada yang aneh.

"Sama aja rasanya"

"Coba sini" Aril kembali meminum miliknya, sudut bibirnya tertarik keatas membuat Zhea mengernyit.

"Manis. Padahal tadi hambar, ternyata harus dikasih yang alami dulu baru bisa manis" ucap Aril dengan tersenyum manis.

"Yang alami?" beo Zhea yang merasa bingung.

"Ini alamikan" ucap Aril dengan menunjuk bibir Zhea.

"Idih, mesum banget buaya aku" cibir Zhea membuat Aril tertawa.

"Haha enggak buaya juga kali babe" ucap Aril dengan sisa-sisa tawanya.

"Udah akh, makin lama makin nggak jelas aja kamu"

"Dihabisin makannya, nanti kalau enggak, kamu yang dimakan sama buaya" kekeh Aril membuat Zhea mencibir dalam hati.

'Cih mau dimakan katanya, padahal belum dihalalin'

Saat keduanya asik dengan makanannya, tiba-tiba seseorang memanggil nama mereka, membuat mereka mendongak menatap kedua orang tersebut.

Pandangan mereka teralihkan oleh tangan kedua orang didepannya yang saling bertaut. Saat sang gadis ingin melepaskan tautannya, tangannya langsung digenggam erat oleh sang pria disebelahnya. Mereka adalah Ardi dan Carlina.

"Boleh gabung? Soalnya udah pada penuh tempatnya" ucap Ardi membuat keduanya mengangguk. Memang saat mereka kesini tadi juga sudah ramai, dan untungnya mereka masih mendapatkan tempat duduk.

Ardi dan Carlina duduk didepan Aril dan Zhea. Keadaan semakin canggung saat Zhea kembali melanjutkan makannya tanpa perduli dengan orang didepannya.

"Kalian tenang aja, gue sama Carlina gak akan gangguin hubungan kalian lagi" ucap Ardi memecahkan keheningan.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now