09. Joging

295 38 0
                                    

Typo bertebaran!!

Happy reading!!

••°••

Drrrtt drrrtt

Zhea meraih ponselnya yang berada di nakas, ia menggerutu kesal karena pagi-pagi sudah ada yang menelponnya. Ini sudah panggilan ketiga kalinya. Awalnya Zhea pikir itu hanya orang yang iseng, tapi kalau dibiarkan Zhea juga tak bisa tidur.

Zhea tersenyum tipis saat melihat nama sang penelfon, walaupun sering disakiti, Zhea tetap senang jika orang itu menelfonnya atau sekedar mengomelinya.

"Halo Pa" ucap Zhea masih mempertahankan senyum diwajahnya.

"Kamu itu dari tadi ditelfon susah banget! Papa mau nanya sama kamu, apa benar kemarin Ardi dimarahi sama Pram. Dia tidak ada hak untuk mengatur siapa yang akan kamu jadikan pasangan" ucap Papa Zhea.

"Termasuk Papa sendiri kan"

"Tolong untuk kali ini jangan bantah Papa, Zhea"

"Tapi aku gak suka Pa!"

"Bilangin mbak Cahya, nanti Papa kesana"

Tuttt

Zhea menyeka air matanya yang akan luruh, ia harus bisa menjalani tanpa harus menangis. Ia tak mau menangisi hal bodoh lagi.

Setelah mandi, Zhea turun ke bawah untuk membantu bundanya memasak. Walaupun tidak bisa, setidaknya Zhea akan berusaha membantu.

"Bundaa" panggil Zhea mulai mendekati bunda Cahya.

"Masak apa Bun" tanya Zhea basa-basi.

"Masak tumis kangkung sama ayam goreng doang" ucap bunda Cahya masih fokus dengan masakannya.

"Katanya, nanti Papa mau kesini"

Bunda Cahya menatap Zhea dengan alis terangkat sebelah, tumben sekali adeknya itu mau berkunjung kerumahnya, dan tentu saja dia pasti punya alasan selain untuk silaturahmi.

"Mungkin masalah perjodohan" ucap Zhea.

"Dek!"

Zhea terlonjak mendengar panggilan Lando. Zhea menatap malas sang empu. Padahal Lando sudah berada di belakangnya namun kenapa memanggilnya seperti memanggil maling saja.

"Apa?" jawabnya malas.

"Joging yuk" ajak Lando. Zhea berpikir sebentar lalu menggelengkan kepalanya.

"Sekali-kali kamu tuh keluar rumah Zhe, jangan cuman dikamar doang" cibir bunda Cahya pada Zhea.

"Malu Bun" selalu itu alasan Zhea tak mau keluar rumah. Padahal Ratna dan Imelda masih satu komplek dengannya namun Zhea terlalu malas untuk keluar rumah.

"Ngapain malu, orang dulu juga kamu suka keluyuran sendiri" kekeh bunda Cahya.

"Takut kambuh lagi"

"Emangnya disana kamu sering kambuh?" tanya bunda Cahya mengernyit.

"Enggak"

"Lah itu enggak, biar bang Lando yang gendong kalau kamu pingsan"

"Gak akh, nanti bang Lando jahilin aku lagi" ucap Zhea mencoba menolak tawaran Lando.

Dengan tidak berperasaannya, Lando menggendong tubuh Zhea seperti karung beras. Lando tak memperdulikan teriakan Zhea yang meronta ingin dilepaskan.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now