41. Novel or Film

165 22 4
                                    

Tandai typo..

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Tiga hari lagi acara pertunangan Zhea dengan Aril akan diadakan bareng dengan ulang tahun Zhea. Zhea dan Aril mengundang beberapa teman sekolahnya. Seperti siang ini, sehabis membagikan undangan pertunangan mereka, Zhea dan Aril sudah berteduh di bawah pohon yang cukup besar.

Tadi pagi saat Aril dan Zhea memberitahu akan pertunangan mereka, para sahabatnya langsung heboh sendiri, terlebih Andres dan Imelda yang jingkrak jingkrak, entah karena apa.

"Babe, capek" keluh Aril membuat tangan Zhea terulur untuk menghapus keringat Aril dengan sapu tangannya.

"Padahal tamu undangan kita cuma 30% selebihnya kerabat sama rekan bisnis orang tua kita" ujar Zhea. Aril yang mendengarnya langsung merebahkan tubuhnya di paha Zhea.

"Aku seneng banget tadi lihat wajah masam Ardi" ucap Aril membuat Zhea mencubit hidung mancung Aril.

"Dulu dia sombong banget waktu di jodohin sama kamu, apa lagi waktu kita pertama kali ketemu, udah nyebelin aja" dumel Aril yang mendapat kekehan dari Zhea.

"Udah jangan diungkit-ungkit lagi"

"Yang penting aku sayang kamu banyak-banyak dan kamu harus sayang aku banyak-banyak juga" ucap Aril dengan senyum diwajahnya.

Sedangkan dikelas XII IPS 2 kini, para sahabat Aril dan Zhea tengah meng-ghibah. Sebenarnya dari tadi sebelum bel istirahat berbunyi mereka sudah jamkos dan setelah masuk pun ternyata gurunya belum datang.

"Mereka berdua dimana sih, masa dari tadi nyebarin undangan lama banget" dumel Andres yang langsung mendapat tonyoran dari Irfan.

"Kekantin kali" sahut Irfan.

"Palingan juga lagi nge-bucin" cibir Imelda.

"Dulu waktu sama Danil Zhea yang paling manja diantara keduanya, sekarang sama Aril, Zhea kelihatan dewasa dan Aril yang sering manja sama Zhea" celetuk Ratna membuat keadaan hening.

"Itukan pilihan Zhea" ujar Imelda.

"Sebenarnya Zhea juga manja banget kalau sama Aril, dan Aril juga bisa jadi dewasa saat Zhea lagi manja sama dia. Cuma yah yang lebih dominan manja itu Aril, mungkin juga karena dia takut Zhea berpaling" ujar Irfan panjang lebar.

"Intinya, bagaimanapun sikap mereka terhadap pasangannya, kita gak bisa ngelarang atau membandingkan sama masa lalunya. Kan emang mereka nyamannya gitu, jadi yaudah terserah mereka aja" sahut Andres.

"Kenapa kalian jadi ngeroyok gue gini sih, gue kan cuma ngomong doang, gak bermaksud bandingin atau apalah" kekeh Ratna saat mendapat respon berlebihan dari mereka.

"Iya Rat kita juga cuma nyampein pendapat doang" ujar Imelda yang dibalas tatapan malas oleh mereka.

"Wuihh baru aja diomongin, orangnya udah muncul aja" celetuk Andres yang melihat Aril dan Zhea berjalan kearah mereka.

"Ngapain kalian ngomongin kita?" sewot Aril seketika.

"Pede amat lo! Orang kita ngomongin Zhea" sewot Imelda.

"Ngefans kalian sama gue?" tanya Zhea pada mereka.

"Iyain ajalah"

"Zhe, novel lo masih ada di gue" ucap Ratna yang mendapat anggukan oleh Zhea.

"Gila, gue baca sampai nangis gegara ceweknya yang terlalu goblok" sambung Ratna mengeluarkan pendapatnya.

"Emang genrenya apa?" tanya Zhea, karena semua novel yang diberikan Lando belum pernah ia baca.

"Romance, comedy, sad nyampur jadi satu"

"Gue gak suka yang ada unsur sad-nya terlebih sad ending" ujar Zhea membuat Imelda langsung heboh sendiri.

"Sama Zhe, gue juga kalau nonton drama gak suka yang sad ending" heboh Imelda membuat Zhea terkekeh.

"Tapi ceritanya bagus Zhe, nge-feel banget juga"

"Yaudah lo ambil aja" ucap Zhea membuat Ratna langsung memeluk Zhea.

"Aaaa makasih banget Zhe"

Sementara para cowok, hanya menatap mereka cengo. Melihat tingkah ketiga cewek tersebut yang sepertinya suka berhalu membuat mereka menggelengkan kepalanya.

"Eh, Zhe gue kemarin nonton film yang baru tayang dari WP, seru tahuu" seru Imelda.

"Oh yang ketua gengster nikah sama satu-satunya anggota ceweknya itu?" sahut Ratna yang langsung mendapat anggukan dari Imelda.

"Tapi lebih bagus versi novelnya sih, soalnya lebih lengkap, dan gak di sensor" ujar Ratna membuat Imelda mengerutkan keningnya.

"Tetep aja lebih seru filmnya, apalagi wajahnya si cewek yang sangar tapi imut itu" sahut Imelda tak terima.

"Lo suka baca jadi wajar kalau menurut lo bagusan novelnya, dan lo suka film jadi wajar kalau menurut lo filmnya lebih bagus" lerai Zhea dengan menunjuk Ratna dan Imelda bergantian.

"Emang cewek tuh ribet, yang gak ribet cuma cewek gue doang" ucap Aril yang membuat ciwi-ciwi menyoraki Aril.

"Haha lagian sih kamu main-main sama cewek" ujar Zhea membuat Aril langsung memeluk Zhea erat.

"Mereka ganas banget babe"

••°••

Setelah pulang sekolah, Zhea langsung kerumah Aril. Sebenarnya Zhea ingin langsung pulang, namun saat bunda Cahya mengiriminya pesan agar dirumah Aril dulu, karena dirumah tidak ada orang dan lebih baik Zhea dirumah Aril saja.

"Ril sini aku mau peluk" ujar Zhea membuat Aril dengan semangat langsung menghampiri Zhea dan menubruk tubuh Zhea.

"Rambut kamu udah panjang, gak mau dipotong?" tanya Zhea pada Aril.

"Bagusan gini kok" ujar Aril membuat Zhea langsung mengambil karet dan mengikatnya.

"Sini aku pakein karet, biar bisa lihat wajah tampannya" ucap Zhea membuat Aril sedikit memajukan tubuhnya.

"Aaaa jadi sayang deh, sini dong cium bentar" ujar Aril membuat Zhea mengecup bibir Aril sekilas.

Aril yang mendapatkan kecupan dari Zhea pun salting dan memeluk Zhea untuk menutupi kesaltingannya.

"Ciee yang salting ciee" goda Zhea membuat Aril semakin mengeratkan pelukannya.

"Babee malu" cicitnya membuat Zhea tergelak.

"Ngapain coba malu, orang biasanya juga nyosor aja" ujar Zhea, membuat Aril semakin menduselkan wajahnya pada dada Zhea.

"Yaudah sini yuk tiduran" ajak Zhea yang langsung diangguki semangat oleh Aril.

"Pengen peluk kamu lama-lama" gumam Aril membuat Zhea menepuk-nepuk bahu Aril.

"Sayang kamu banyak-banyak, mau peluk kamu lama-lama" gumam Aril terus menerus hingga Zhea mulai terlelap dengan memeluk Aril.

••°••

H

ay gays gimana sama part ini?

Maaf banget kalau gk nyambung+sedikit, nanti aku up lagi, jangan lupa votmen!!!

Oke, next gak nih?

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now