49. Mencoba memaafkan

171 19 0
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Malam ini, Aril masih berada dirumah Zhea. Ia juga ikut makan malam bersama dengan keluarga Zhea.

"Kamu udah ijin orang tua kamu belum, kalau mau nginap disini?" tanya bunda Cahya.

"Udah Bun"

Sekarang ini, baik Zhea maupun Aril memanggil orang tua pasangan mereka sama dengan pasangan mereka memanggil orang tuanya.

"Bukannya sekarang kamu bantuin Papa kamu di perusahaannya?" tanya ayah Pram pada Aril.

"Cuma bantuin Papa ngetik dan buat proposal doang kok Yah"

"Gak papa, dari kecil dulu, yang penting udah ada usahanya" kekeh ayah Pram.

Mereka memakan makanannya dengan khidmat, setelah selesai Zhea membantu bunda dan mbok Inem untuk membereskan meja makan. Sedangkan para lelaki sudah berpindah pada ruang tengah.

Setelah selesai pun, bunda Cahya dan Zhea menyusul para lelaki yang sudah duduk anteng di sofa. Zhea memilih duduk disamping Aril, membuat Lando mencibir.

"Kayaknya kamu gak suka banget kalau Zhea sama Aril" kekeh Bunda Cahya.

"Bukan gitu Bun, tapi gimana yah. Aku kan cuma punya adek satu yang aku sayang banget, eh tiba-tiba dia punya tunangan yang selalu ngintili adek. Mana Lando juga sering sibuk lagi, ekh pas udah gak sibuk malah gak bisa habisin waktu bareng, sebenarnya bisa sih tapi yah itu, ada yang gak mau lepas dari adek"

"Itu udah konsekuensinya kali bang. Nanti kalau gue udah nikah sama Zhea ya, kemanapun Zhea pergi maka disitulah ada gue" kekeh Aril membuat Lando yang ada disebelahnya langsung menampol kepala Aril.

"Konsekuensi lha matamu ki" umpat Lando lirih.

"Babee" adu Aril membuat mereka terkekeh kecuali Lando yang mengumpatinya.

"Mau bobok terus dipeluk kamu" bisik Aril membuat Zhea terkekeh.

"Kita kekamar dulu ya Bun, Yah" pamit Zhea dan langsung menarik pergelangan tangan Aril dan Lando.

"Aril tidur sama Lando ya!" peringat ayah Pram membuat Aril mengangguk kecil.

"Ngapain lo ikut masuk ke kamar gue?" tanya Lando pada sang adek, yang kini ketiganya sudah berada di kamar Lando

"Sebentar aja, nanti kalau udah juga gue balik"

Lando hanya berdehem. Ia mengambil ponselnya yang berada nakas, lalu beralih pada balkon kamarnya. Sedangkan Zhea dan Aril sudah berada di atas kasur.

"Nanti kamu tidur sama bang Lando ya" ucap Zhea seraya mengelus kepala Aril.

"Nanti kalau aku diusir tengah malam gimana?"

"Enggak, percaya deh sama aku"

"Pengen bobok sama kamu babeee" rengek Aril.

Ternyata Lando mendengar ucapan Aril. Ia hanya bisa mengelus dadanya, semoga saja nanti dia tidak seperti Aril jika sudah punya pasangan.

"Modus banget jadi bocah" ledek Lando membuat Aril semakin mengeratkan pelukannya.

"Cuddle babeee"

"Heh! Mau gue sabit lo!" teriak Lando dari balkon.

"Males akh disini, maunya dikamar kamu aja" rajuk Aril membuat Zhea kembali mengelus kepala Aril, dan sesekali menciuminya.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now