10. Trauma

340 43 1
                                    

Typo bertebaran

Happy reading!!

••°••

Ctarr
Ctarr
Ctarr

"Hiks..hiks..ampun..hiks..Tan..te..hiks..."

"Itu peringatan buat kamu, karena udah bantah saya! Dan-"

Ctarr

"Itu buat kamu karena udah ganggu liburan saya dengan suami saya" ucap Ria dengan wajah yang masih belum puas.

"Salah aku apa Tan.. sampai tante segitu bencinya sama aku hiks.." lirih Zhea yang masih bisa didengar oleh Ria.

"Kamu gak akan bisa hitungnya, karena kesalahan kamu itu sangat banyak!" sentak Ria dengan wajah yang tersenyum sinis.

"Maafin aku hiks..hiks..ma"

"Jangan panggil saya mama, gak sudi saya punya anak kayak kamu" sinisnya.

"Maaf" lirih Zhea. Ria kembali mencambuk Zhea sedangkan Zhea hanya menangis dan meminta maaf.

Ctarr

"Sampai kamu beritahu mas Daulan, siap-siap saja saya akan membuatmu merasakan lebih dari ini!"

Zhea terbangun dari tidurnya, tubuhnya di penuhi oleh keringat. Nafas Zhea ngos-ngosan, jantungnya pun berdegup kencang.

Mimpi itu datang lagi setelah sekian lama mencoba ia lupakan. Zhea menangis mengingat kejadian enam tahun yang lalu, dimana dirinya sangat lemah.

"Hiks..hiks.."

"Semua jahat hiks...hiks... jahat hiks hiks"

"B-bang hiks hiks ta-kut hiks" lirih Zhea memanggil nama abangnya, Lando.

••°••

Pagi pagi sekali Lando sudah terbangun dari tidurnya, akh sepertinya bukan dirinya yang kepagian justru kesiangan karena adek kesayangannya tak membangunkannya, ia menatap jam dinding ternyata sudah menunjukkan pukul 06.00 biasanya Zhea akan membangunkannya.

Setelah bersiap-siap dengan cepat, Lando segera keluar dari kamarnya, ia menatap kamar Zhea dengan alis berkerut. Terlihat dari luar kalau kamar Zhea masih sepi dan gelap. Itu berarti Zhea belum bangun, karena biasanya Zhea tertidur dengan lampu tidur yang menyala, sedangkan lampu utama ia matikan.

Cklek

Lando langsung menghampiri Zhea yang kini berada di samping ranjangnya dengan memeluk kakinya sendiri, dan jangan lupakan air mata Zhea yang masih mengalir.

"Dek, bangun. Mau sekolah gak, udah jam setengah tujuh nih"

Zhea mendongak, menatap Lando bingung. Dan setelahnya dia langsung memeluk Lando erat.

"Ssstt jangan nangis lagi yah, lagian kenapa juga nangis? Yea kan udah tahan banting sekarang" kekeh Lando yang langsung mendapat cubitan diperutnya.

"Bunda sama ayah udah berangkat?" tanya Zhea, mengalihkan topik pembicaraan Lando.

"Udah kayaknya, soalnya udah sepi"

Tanpa memperdulikan Lando yang masih didekatnya, Zhea langsung pergi ke kamar mandi untuk segera bersiap ke sekolah.

"Ck tadi meluk, sekarang malah ditinggal" gerutu Lando.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now