22. Ngambek?

270 27 0
                                    

Hay gays tandai typo!!

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading...

••°••

Malam ini Zhea tertidur dengan berpelukan sang Abang. Tadi saat Zhea sedang menangis, tiba-tiba saja Lando masuk kedalam kamarnya.

Flashback.

"Oke, Zheana gak boleh lemah!" ucap Zhea sebagai penyemangat untuk dirinya sendiri.

Namun nyatanya Zhea tak sekuat itu, air matanya terus mengalir tanpa bisa ia cegah.

Cklek!

Zhea masih menangis dengan sesenggukan, bahkan dirinya tak mendengar saat pintu kamarnya dibuka oleh Lando.

"Dek kenapa?" tanya Lando khawatir.

Dengan refleks Zhea menghapus air matanya kasar, sampai kuku panjangnya mengenai tulang pipinya.

"Sssttt...kenapa?"

Zhea menggeleng pelan. Kini Zhea menyembunyikan wajahnya di dada bidang Lando.

"Udah nangis aja, gak usah dipendam sendiri" tutur Lando membuat tangisan Zhea semakin kencang.

"B-bang boleh gak sih hiks gu-gue cemburu hiks hiks sam-ma hiks Yulia" tanya Zhea dengan sesenggukan.

Dada Lando terasa sesak saat melihat adek kesayangannya harus memendam ini semua sendiri. Yulia memang tak salah namun Zhea juga berhak kalau cemburu.

"Boleh kok, tapi jangan berlebihan ya. Gak baik"

"Makan dulu yuk?" ucap Lando mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Zhea mengangguk patuh. Dengan telaten Lando menyuapi Zhea makan. Lando senang karena setidaknya Zhea sudah mulai terbuka pada dirinya, walaupun masih sering Zhea menyembunyikan masalah darinya, setidaknya Zhea sudah mau membagi ceritanya padanya.

Setelah selesai makan, Zhea kembali menyenderkan kepalanya di dada bidang Lando.

"Mau tidur?" tanya Lando yang sudah mengerti dengan gelagat Zhea yang menahan kantuk.

Flashback off.

Lando terkekeh saat melihat wajah Zhea yang damai. Dan jangan lupakan hidungnya yang memerah karena terlalu lama menangis.

Cup!

Lando mencium pipi Zhea sayang "jadilah Yea yang kayak dulu lagi ya" ujarnya tersenyum hangat.

Ting!

Lando mengerutkan keningnya kala melihat ponsel Zhea yang menyala dan terlihat Ardi baru saja mengirimi pesan.

Ardi?!
Zhe, untuk yg tdi n kmren di taman blkng sklh jgn|
bilang siapa" y

Mata Lando langsung melotot melihat pesan yang Ardi tulis. Kenapa juga pemuda itu masih mengganggu Zhea, dan kenapa juga Zhea tidak menolaknya. Dan apa tadi? Untuk yang tadi ditaman belakang sekolah jangan bilang siapa-siapa?

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now