30. Rapuh

183 22 0
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°••

Setelah upacara, Aril terus saja menggelendoti Zhea. Tapi Zhea tak mempermasalahkan itu. Tadi wali kelas sempat masuk untuk mengecek keadaan kelas. Dan untuk pembagian struktur kelas akan diadakan besok, karena hari ini Pak Rizal selaku wali kelas tengah sibuk.

"Sarapan ya?" tanya Zhea yang melihat Aril lesu.

Aril hanya menggelengkan kepalanya. Pantesan saja dari tadi lesu banget, ternyata perutnya belum keisi sama sekali.

"Yaudah ayok ke kantin" ajak Zhea, sementara Aril hanya menurut saja.

"Rat, Mel, mau ikut gak ke kantin?" ajak Zhea, dan keduanya langsung mengangguk.

"Kita gak diajak?" tanya Andres dengan muka melasnya.

"Ikut aja" jawab Aril.

Kini mereka sudah berada di kantin, tidak terlalu ramai karena ini masih jam masuk.

Setelah memesan dan pesanan mereka datang, mereka langsung memakan makanannya tanpa ada yang membuka suara. Namun tidak dengan Aril yang terus merengek minta disuapi. Dengan telaten Zhea menyuapi Aril.

"Kamu makan juga" ucap Aril setelah menelan makanan yang ada di mulutnya. Tak seperti biasanya, Zhea langsung menyuapkan makanan Aril kedalam mulutnya.

Keempatnya dibuat melongo melihatnya. Sungguh kejadian langka yang harus mereka abadikan. Seorang Zheana Alziya Jevosca yang terkenal dingin atau lebih tepatnya cuek, makan berdua dengan satu piring dan sendok yang sama. Oh Daebak!

Sesekali Aril mengelap bibir Zhea yang terkena noda, membuat yang ada di meja tersebut berteriak histeris. Terlebih Andres dan Imelda, suara mereka paling mendominan.

"Bucin elite jadian sulitt huu" sorak Andres membuat Zhea menatapnya tajam.

"Hehe sorry Zhe" ucap Andres cengengesan.

"Babe mereka ngejek kita" adu Aril pada Zhea yang ada disebelahnya.

"Biarin aja"

"Katanya 'bucin elite jadian sulit' gitu" ucap Aril lagi.

"Terus?" tanya Zhea memicing.

"Yah kita jadianlah biar mereka gak ngejek kita lagi" ucapnya cemberut. Zhea yang melihatnya terkekeh pelan.

"Iya, kapan-kapan" jawaban Zhea membuat Aril kembali mengerucutkan bibirnya.

"Babeeeee" rajuk Aril.

Sedangkan keempat sahabatnya langsung membuang muka kearah lain, karena sudah tidak melihat keuwuw-an mereka berdua.

"Belum saatnya sayang" bisik Zhea lalu mengecup pipi Aril singkat.

Andres yang tidak sengaja menatap keduanya pun langsung heboh. Mereka yang tidak tahu apapun hanya diam kebingungan.

'emang gila nih bocah' batin Ratna mendengus kesal.

Walaupun kantin tak ramai namun tetap saja semua mata tertuju pada meja Zhea dkk dan Aril dkk.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt