21. Baby?

432 30 3
                                    

Typo bertebaran

Happy reading!!

••°••

Setelah kejadian pulang sekolah tadi, Zhea tertidur sampai malam hari, tak ada yang menyadari jika gadis itu tidur karena kelelahan menangis.

Jam tujuh malam Zhea terbangun dengan kondisi yang berantakan. Ia langsung membersihkan dirinya dikamar mandi. Tak berselang lama Zhea keluar dengan keadaan yang lebih fresh tentunya.

Zhea menghela nafas pelan saat melihat Lando ada di kamarnya dengan buku ditangannya. Zhea mengeringkan rambutnya yang basah dengan hair dryer.

Lando mengernyit saat melihat adeknya keramas malam hari. Lando berdiri dibelakang Zhea dengan berdecak.

"Nanti sakit" ujar Lando. Zhea hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Lando memastikan.

"Gak" jawab Zhea singkat.

"Whay" tanya Lando lagi dengan suara yang lebih lembut.

"Ngapain lo kesini?" tanya Zhea ketus.

Lando menghela nafasnya, saat Zhea tak menjawab pertanyaannya. Zhea ini sangat keras kepala dan sangat sulit berbagi masalah pada orang lain, meskipun dirinya itu abangnya.

"Emang gak boleh kalau gue main di kamar adek gue sendiri?" tanya Lando menaik turunkan alisnya.

"Gak, karena gue gak izinin"

"Lo kalau ada masalah, dibicarain baik-baik bisa kan?" lelah Lando dengan sifat Zhea.

"Terkadang orang itu hanya ingin tahu, bukan membantu" jawab Zhea yang kini sudah memposisikan diri dikasur dengan membawa buku pelajaran.

"Apa pernah gue biarin lo hadapin masalah sendirian?" tanya Lando dengan nada yang sedikit meninggi.

"Think about it yourself" jawabnya acuh.

"Lo tuh bisa hargain gue sedikit aja gak sih?" tanya Lando kembali.

"Bisa, tapi gue lagi malas"

Jawaban yang Zhea lontarkan membuat Lando menghela nafasnya berat.

"Makan, dari pulang sekolah lo belum makan kan?" tutur Lando.

Zhea tak menjawab ucapan Lando, membuat sang empu lagi dan lagi menghela nafas.

"Ingat, masih banyak yang sayang sama lo, termasuk gue yang ada dihadapan lo dan yang gak pernah mau lo bantu" setelah mengatakan itu, Lando langsung menghilang dari pandangan Zhea.

Mata Zhea memanas. Air matanya pun mulai jatuh di pipi putihnya. Zhea kembali terisak dalam diamnya. Apakah seegois itu dia? Tapi dia hanya ingin yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Zhea menyibukkan dirinya dengan membaca buku pelajaran, ia tak boleh egois untuk kali ini, ia tak akan iri saat bundanya nanti lebih dekat dengan Yulia. Mungkin ia akan cemburu sedikit saja hehe.

••°••

Pagi ini, diruang makan keluarga Garcia terdapat Zhea, Yulia, Lando dan bunda Cahya. Ayah Pram tak ikut sarapan karena harus menghadiri rapat di luar kota, sehingga meninggalkan sarapannya.

"Yul, kamu homeschooling kan?" tanya bunda Cahya memastikan.

"Iya Oma, tapi-"

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang