32. <3 Jadian♥?!

238 24 0
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Pagi yang berat dijalani Zhea dengan semangat. Ia harus menguatkan hatinya agar tidak sakit hati saat bundanya akan memarahinya nanti, karena tadi malam ia pulang malam.

"Hufft"

Zhea menuruni tangga dengan wajah datarnya, bahkan wajah hangatnya yang biasa ia tampilkan dirumah kali ini tak terlihat.

"Duduk sini" titah Lando.

Zhea duduk, dan memakan sarapannya dengan khidmat. Bahkan ia tak menyapa bunda Cahya. Bukannya mau menjauh, hanya saja Zhea sedang malas untuk mendengar ceramahan bunda Cahya.

"Kemarin kamu pulang malam lagi?" tanya bunda Cahya yang sepertinya sudah lelah menasehati sang anak.

"Iya"

"Mau sampai kapan kamu begitu terus?" ucap bunda Cahya tak mengalihkan perhatian Zhea pada sarapannya.

"Tadi malam bunda dengar kamu batuk-batuk terus, apa selama ini kamu gak pernah check-up?"

"Masih"

"Kamu tuh kenapa sih? Bunda ceramahin kamu kayak gini tuh biar kamu juga gak salah jalan. Apa salah bunda khawatir sama anak bunda sendiri?" tanya bunda Cahya yang kini menampakkan raut sedihnya.

"Maaf"

"Udah Oma jangan sedih ya, lagian masih ada aku yang akan selalu nemenin Oma" sahut Yulia membuat wajah Zhea benar-benar datar dibuatnya.

'Damn it' batin Zhea.

"Jangan ngomporin" celetuk Lando membuat tangan Yulia yang berada di lengan bunda Cahya langsung merosot ke bawah.

"Tapi aku gak maksud buat ngomporin Oma kok, aku cuma gak mau lihat Oma sedih" ucap Yulia dengan menundukkan kepalanya.

"Zhea pamit" pamit Zhea yang sudah tak tahan melihat drama yang Yulia buat. Entah kenapa semakin kesini, Yulia semakin terlihat menghasut bunda Cahya agar membenci Zhea.

••°••

Saat diparkiran sekolah, Zhea melihat Aril yang masih nangkring di atas jok motornya. Dan tak lupa ada kedua sahabatnya yang juga masih berada di samping motornya.

"Babe" sapa Aril saat Zhea melewatinya.

"Langsung ke kelas" ajak Zhea dengan lembut walau terkesan cuek.

"Fan, Ndres gue duluan ya" pamit Aril membuat kedua sahabatnya mengumpatinya karena main tinggal aja. Padahal tadi Aril yang menyuruh mereka untuk menunggu.

"Emang bangsat tuh anak" umpat Andres kesal.

"Makin gak tahu diri tuh temen lo" timpal Irfan yang juga kesal.

Berbeda dengan keduanya, kini Aril tengah bahagia dengan merangkul bahu Zhea. Dan tak jarang ia memelototi siswa yang menatap Zhea dengan tatapan memuja.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now