39. Kepergok

290 24 0
                                    

Tandai typo...

Satu vote kalian sangat berarti bagi author 😘

Happy reading!!

••°•

Setelah kejadian tadi,  kini Zhea dan Aril sedang berada di ruang tengah keluarga Fernando. Tadi Zhea tak jadi pulang dengan Lando, karena Lando yang mendapat giliran tugas dengan Raka.

Not: Raka dan Lando satu universitas.

Sebenarnya tadi Lando, Zhea dan Aril pulang paling terakhir. Karena Lando yang tidak bisa pulang, maka Aril membawa Zhea pulang kerumahnya, karena ayah Pram dan bunda Cahya tengah menjemput Yulia yang berada di rumah kerabat. Bunda Cahya sengaja tak mengajak Yulia makan malam tadi, karena disana akan ada adegan yang dibawah umur.

"Ma, Pa kita keatas dulu yah" pamit Aril pada kedua orang tuanya.

"Mau ngapain kalian?" tanya Tuan Fernando memicingkan matanya.

"Mau ganti baju, sekalian belajar" jawab Aril tak sepenuhnya berbohong. Mereka memang ingin berganti baju, namun tidak dengan belajar, Aril hanya sedikit berbohong pada Papa-nya agar tidak terlalu banyak bertanya.

Setelah sampai kamar, Aril langsung memeluk Zhea.

"Babeee kangenn" rengek Aril.

"Apanya yang kangen coba, orang kamu aja lagi peluk aku" ujar Zhea membuat Aril terkekeh mendengarnya.

"Mau ganti baju dulu gak?" tawar Aril yang langsung diangguki oleh Zhea.

"Ini gak papa?" tanya Aril setelah menggeledah lemarinya.

"Gak papa" jawab Zhea.

Saat Zhea ganti dikamar mandi, Aril juga berganti pakaian di dalam kamarnya. Dengan gesit Aril sudah memakai kaos putih dengan celana cream selutut.

Cklek.

Zhea keluar dengan menggunakan kaos Aril yang kebesaran dibadannya. Jika dilihat Zhea seperti hanya menggunakan kaos tanpa celana, padahal Zhea menggunakan hotpants.

Deg.

Aril hampir gagal fokus saat melihat penampilan Zhea yang menurutnya cukup menggoda. Paha mulus Zhea seolah-olah meminta untuk dielus.

Aril menggelengkan kepalanya, dengan segera ia menyadarkan fikirannya.

"Ayo katanya mau belajar" ujar Zhea dengan semangat.

Berbeda dengan Zhea, Aril yang tadi mengucapkan kata belajar saat dibawah, kini ia menjadi cemberut saat melihat begitu excited-nya Zhea ingin belajar.

"Babee ish mau peluk" rajuk Aril dengan mencemberutkan bibirnya.

"Yaudah sini"

Dengan semangat, Aril memeluk Zhea. Ia menduselkan wajahnya pada leher Zhea. Hingga beberapa menit berlalu, dan Aril mulai mengendus-endus leher Zhea.

"Ril ngapain" sentak Zhea kala Aril semakin menjadi-jadi mengendus lehernya.

"Janji enggak sampai bikin tanda" ujar Aril dengan suara seraknya.

"Aku boleh minta ini" sambung Aril dengan menunjuk bibir tipis Zhea.

"Kalau aku bilang, no" ujar Zhea membuat Aril mendesah kecewa.

"Yaudah gak papa" gumam Aril lesu.

"Aku takut, karena aku belum pernah" ujar Zhea mencoba membuat Aril mengerti dan tidak ingin sang kekasih kecewa.

LOVE IS DESTROYED [COMPLETED]Where stories live. Discover now