🐢

9K 286 1
                                    

•••



Setelah acara pertemuan keluarga, kini semua kerabat masih berada dirumah Kakek Lugman karena malam nanti akan diadakan doa bersama untuk Kakek Lugman.

Sudah genap satu tahun kepergian Kakek Lugman. Kini pihak keluarga pun sudah ikhlas dengan kepergian beliau. Mau bagaimana juga, semua manusia akan kembali pada sang pencipta.

Sedangkan Hasna, gadis itu turun dari lantai atas hendak mengambil minum, belum sampai ditangga terakhir dirinya menatap heran kearah beberapa keluarga nya yang menatap nya dengan tersenyum mencurigakan.

"Kenapa pada senyum-senyum?" Tanya Hasna menatap anggota keluarga nya heran.

"Ngga kenapa-napa." Jawab Ummi Fatimah tersenyum tipis.

"Pada kenapa sih," Gumam Hasna berlalu kedapur untuk mengambil air minum. Niat nya untuk kedapur urung karena melihat sang kakak yang tengah berdiri diambang pintu sembari memandangi halaman belakang rumah.

"Mas Apip, kenapa diluar?" Tanya Hasna menghampiri sang kakak sembari menepuk punggung lelaki itu.

"Ngga apa-apa." Jawab nya.

"Ouuu, Mas masih sedih ya? Gapapa sih, semua orang boleh sedih, tapi sedih nya ngga boleh berlarut-larut lho." Ucap Hasna mendudukan dirinya dikursi yang berada disamping Afif.

"Tau." Balas Afif.

"Kalau udah tau, kenapa murung terus dari tadi?" Tanya Hasna.

"Pasti Kakek Lugman ikutan sedih liat Mas Apip begini." Lanjutnya.

Afif menghela nafasnya panjang, menyandarkan dirinya ditembok sembari menatap halaman belakang rumah yang dulu dijadikan tempat untuk bercerita dengan Kakek Lugman.

"Ingat ngga, Na? Dulu kita duduk disitu sama Kakek." Ucap Afif kembali membayangkan pengalaman tempo dulu.

"Iya, kita duduk diatas tikar habis itu tiduran dengerin Kakek cerita." Jawab Hasna sumringah mengingat masa-masa kecil nya bersama Kakek Lugman.

"Habis itu, Nenek dateng bawa susu sama kue. Haiss, ngga kerasa ya sekarang kita udah gede, Nenek sama Kakek juga udah berpulang ke rumah Allah." Ucap nya kembali lesu.

Afif terkekeh melihat adiknya yang tadinya sumringah kini berubah lesu mengingat kembali kenangan bersama orang tersayang.

"Masuk yuk, udah mau maghrib." Ajak Afif melangkah memasuki rumah, diikuti adiknya yang berjalan lesu dibelakangnya.

"Hasna," Panggil Ummi Fatimah yang berada dimeja makan. Hasna menoleh lalu berjalan menghampir Ummi nya.

"Iya Ummi, Kenapa?" Tanya Hasna mendudukan dirinya disamping Ummi Fatimah.

"Kamu pulang saja, besok harus sekolah kan?" Tanya Ummi Fatimah.

"Ummi?"

"Ummi disini, masih repot, Na." Ucap Ummi Fatimah sembari menyesap teh hangat miliknya.

"Hasna mau disini aja, dirumah ngga ada teman nya." Jawab Hasna sembari menggambar pola abstrak diatas meja.

"Mas mu pulang kok," Jawab Ummi Hasna.

"Baju kamu juga belum disiapin, buku-buku nya juga. Kalau mau menginap, besok saja ya." Ucap Ummi Fatimah yang diangguki oleh Hasna.

"Yaudah, sana sholat dulu habis itu makan, terus pulang." Ucap Ummi Fatimah. Hasna menurut saja, ia berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang