dugaan Hasban

2.9K 130 9
                                    

Hari ini Hasna dan Hasban sudah kembali kerumah, setelah bermalam di hotel, sore ini kedua pasutri itu kembali dengan aktivitas nya masing-masing. Seperti Hasban yang kembali mengerjakan pekerjaannya dan Hasna yang hanya bersantai-santai diatas ranjang.

"Dek, jadi kuliah?" Tanya Hasban.

"Ngga tau." Balas Hasna.

"Jadi ya? Mas sudah carikan kampus buat kamu." Ucap Hasban.

"Masss! Hasna masih bingung mau masuk fakultas apa." Ucap Hasna seraya mengerucutkan bibirnya lucu.

"Kamu tertarik sama fakultas apa?" Tanya Hasban.

"Ya ituu! Hasna bingung." Keluh Hasna sembari menghampiri Hasban. Mendudukan dirinya disamping Hasban dengan pipi yang menyandar pada bahu suaminya.

"Masuk dikampus mas aja ya? Nanti ambil program studi ilmu hadits fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam." Ucap Hasban sembari mengusap pipi Hasna.

"Ogahhh! Nanti suruh hafal hadits-hadits lagi! Ga mau Hasna." Tolak gadis itu.

"Lho kenapa?" Tanya Hasban.

"Ya ngga mau! Hasna ngga mau yang berurusan hadits-hadits. Cukup mas aja yang kasih tau, Hasna lain. Ngga mau masuk fakultas itu!" Jawab Hasna.

"Yasudah, mas hanya menyarankan saja. Kalau ngga mau ya ngga apa-apa." Jawab Hasban.

"Mmm, Hasna boleh kan kalau dirumah aja?" Tanya Hasna hati-hati.

"Kenapa? Nanti nyesel kamu kalau ngga kuliah." Ucap Hasban.

"Otak Hasna itu udah panas, mas! Kalau Hasna kuliah yang ada kebakar." Ucap Hasna.

"Dek! Itu ngga bisa kamu jadikan alasan. Bagaimana pun pendidikan itu penting." Ucap Hasban.

"Mas, mau kamu jadi orang yang berpendidikan." Lanjutnya.

"Jangan jadikan mencari ilmu itu beban, kalau kamu niat dan bersungguh-sungguh mencari ilmu, insya Allah semua akan dimudahkan sama Allah." Ucap Hasban seraya mengusap kepala Hasna dengan sayang.

"Massss!"

"Kamu pikir-pikir lagi, jangan sampai nyesel." Ucap Hasban memindahkan laptopnya kemeja kerja nya.

"Mas mau siap-siap ke masjid dulu, sudah adzan ashar." Ucap Hasban berlalu kekamar mandi.

Hasna diam dengan segala pertanyaan yang bersarang dikepalanya. Ia takut salah jurusan dan berakhir gila seperti cerita dari orang-orang.

"PUSINGGGGGGG!!" Kesal Hasna menenggelamkan kepalanya pada bantal sofa.

💐💐💐

Sore ini Hasban kembali mengerjakan pekerjaannya. Baru ditinggal dua hari izin karena acara resepsi nya ternyata pekerjaan nya sudah menumpuk. Lelaki itu masih harus mengoreksi pekerjaan murid-murid nya yang ia berikan tiga hari yang lalu. Mungkin ia akan meminta bantuan pada Hasna nanti untuk mengoreksi nya. Gitu-gitu kan Hasna masih bisa diandelin.

"Mas Hasbannnn!"

"Pripun dek?" Tanya Hasban tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Mas dicariin tukang bakso didepan." Ucap Hasna membuat Hasban mengerutkan keningnya. Hasban beralih menatap Hasna yang berdiri diambang pintu.

"Kenapa cari mas?" Tanya Hasban.

"Ngga tau, bilang nya mau ketemu mas Hasban." Ucap Hasna.

"Temen mas palingg." Ujar Hasna seraya merebahkan dirinya dikasur.

Guruku ImamkuWhere stories live. Discover now