Ekstra part Hanafi❤️

3K 120 6
                                    

Sore hari seperti ini, Hasban disibukkan dengan merekap beberapa berkas murid-muridnya. Sore hari ini juga Hasna berniat untuk memasak. Ia berjalan menghampiri Hasban yang tampak sibuk dengan kertas-kertas didepannya.

"Mas, masih lama kerjanya?" Tanya Hasna menghampiri Hasban sembari menggendong Hanafi.

"Ngga sayang, ini sudah selesai." Jawab Hasban sembari merapikan berkas-berkas milik siswa-siswinya.

"Kenapa dek?" Tanya Hasban menatap Hasna sekilas.

"Hasna mau masak. Hanafi sama mas Hasban dulu ya?" Ujar Hasna menyerahkan bayi yang berada didalam gendongannya.

"Iya sayang." Ucap Hasban menyimpan ponselnya, mengambil alih Hanafi dari gendongan Hasna.

"Sini sayang, sama aba dulu ya? Ummi mau masak." Ucap Hasban mengajak bayinya berbicara.

"Masya Allah, gantengnya anak aba." Ujarnya seraya mengecupi pipi gembul anaknya. Lalu beralih menepuk-nepuk punggung mungil sang bayi. Hanafi yang tadinya terbangun, kini mulai terpejam didalam dekapan sang ayah. Tangan mungil yang tadinya bergerak-gerak, kini mulai tenang disamping kepalanya.

Hasban gemas melihat Hanafi yang sangat mirip dengan Hasna, jika sudah diberi puk-puk, mata kecil itu akan terpejam sendiri. "Turunan sifat Ummi nya ini." Ucapnya sembari mengusap pipi Hanafi.

" Ucapnya sembari mengusap pipi Hanafi

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Dek, turunan kamu ini." Beritau Hasban pada istrinya yang tengah sibuk memotong sayur.

"Apanya mas?" Tanya Hasna menoleh menatap Hasban yang senyam-senyum sendiri.

"Liat, kalau mas puk-puk seperti ini, Hanafi cepet bobok nya. Persis banget sama kamu." Kekeh nya.

"Ya kan Hasna Umminya, udah pasti sifat nya nurun ke Hanafi." Balas Hasna sembari terkekeh pelan.

"Lucu ya sayang? Mas mau yang seperti Hanafi lima lagi." Ucap Hasban sembari menatap Hasna yang sibuk didapur

"Kalau gitu, mas aja sana yang hamil." Cetus Hasna melirik sang suami dengan kesal.

Hasban terkekeh mendengarnya, merasa senang kala berhasil menjahili istri kecilnya. Lelaki itu kembali fokus pada bayinya kala merasakan pergerakan dari sang bayi.

Hanafi menangis, yang membuat Hasna menoleh kearah kedua kesayangannya. Hasna hendak menghampiri keduanya namun terhenti kala Hasban bersuara.

"Biar mas aja sayang, kamu kan lagi repot." Ucap Hasban bangkit dari posisinya sembari menimang-nimang bayinya

"Nanti kalau nangisnya ngga berhenti bilang Hasna ya mas." Ucap Hasna yang dibalas anggukan kepala oleh Hasban.

Alhijrotu rihlatu hadina

Hasban bergerak mengusap-usap kepala Hanafi dengan ibu jarinya sembari bersholawat agar anaknya kembali anteng didalam dekapannya. Lelaki itu tersenyum tipis melihat bayinya yang seolah terdiam mendengarkannya.

Guruku ImamkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora