Ekstra part Hanafi❤️

3.2K 134 4
                                    

Hasna membuka kedua matanya kala dirasa hendak buang air. Dirinya tersenyum menatap kedua kesayangannya tertidur lelap disampingnya. Semalam, Hanafi sempat rewel yang membuat Hasna dan Hanafi sedikit kerepotan, sebab jika tubuh mungil itu direbahkan pada kasur bayi akan kembali menangis yang membuat Hasna ataupun Hasban harus bergantian menggendong Hanafi.

Hasna bergerak mendekati Hasban yang bertelanjang dada sembari tertidur miring menghadap putranya. Ia belai rambut Hasban dengan pelan lalu bergerak mencium kening Hasban hangat. Semalam, Hasban lebih sering begadang menjaga putranya dibanding dengan Hasna.

 Semalam, Hasban lebih sering begadang menjaga putranya dibanding dengan Hasna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Eh, kenapa bangun, dek?" Tanya Hasban dengan suara khas bangun tidur. Hasna tersenyum mendengar suara Hasban yang terbangun karena ulahnya.

"Hehe, maaf. Mas keganggu ya? Hasna tadi pengen pipis, tapi liat mas tidur sambil peluk Hanafi, Hasna jadi gemes." Ucap Hasna sembari menyengir lebar.

Hasban terkekeh pelan mendengar penuturan istrinya. Haisss! Menggemaskan sekali ibu kecil ini. Batin Hasban seraya meraih pinggang Hasna untuk ia peluk

"Gemas." Ucap nya setelah mengecup pipi Hasna.

"Rasanya kita jarang begini ya mas?" Tanya Hasna sembari menyandarkan kepalanya pada dada bidang Hasban.

"Begini gimana sayang?" Tanya Hasban, tangan kekarnya ia gunakan untuk mengusap surai Hasna dengan lembut.

"Ya kan? Dari kemarin kita sibuk sama dedek bayinya. Udah jarang ada waktu berdua." Ucap Hasna.

"Haha, ya kan sudah bertiga sayang. Nanti kalau berduaan terus, Hanafinya cemburu." Ucap Hasban kembali mengecup pipi Hasna.

"Hasna sayang sama mas Hasban, sayang sama Hanafi juga. Mas Hasban jangan tinggalin kami ya?" Ucap Hasna sembari menangkup kedua pipi Hasban.

"Ngga sayang, mas janji ngga akan lirik-lirik perempuan manapun. Bagi mas, punya istri cantik dan centil seperti kamu sudah cukup. Mas sudah bahagia dan bersyukur banget." Ucap Hasban sembari terkekeh pelan.

"Ih! Hasna ngga centil ya!" Bantah Hasna sembari mencubit hidung Hasban.

"Hahaha, terus apa? Dulu suka godain mas kan kalau malam." Ucapnya meledakkan tawanya.

"Massss!!" Seru Hasna sembari membekap mulut Hasban dengan kedua telapak tangannya.

"Haha ngga apa-apa sayang, mas malah suka kalau kamu begitu." Kekehnya pelan lalu bergerak mengecup bibir Hasna sekilas.

"Mas ma sukanya gitu. Hasna malu tau!" Ujar Hasna sembari mengerutkan bibir nya lucu. Hasban terkekeh kecil melihatnya.

"Malunya baru sekarang ya? Kalau waktu godain mas ngga ada malu-malunya." Kekeh Hasban.

"Hasna nahan malunya setengah mati kalo mas tau." Balas Hasna sembari menyembunyikan wajahnya pada curuk leher Hasban.

"Hahaha, yang penting suaminya senang kan sayangku?" Goda Hasban yang membuat Hasna kembali mencubit mulut Hasban agar lelaki itu berhenti menggodanya.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang