masih berlanjut

3K 143 3
                                    

Pukul setengah sepuluh malam, Hasna turun dari lantai atas kala mendengar suara motor Hasban yang memasuki pekarangan rumahnya. Padahal niatnya tadi tidak ingin bertemu Hasban, hendak tidur terlebih dahulu namun tidak bisa karena ia sudah terbiasa tidur dipeluk oleh Hasban.

Gadis dengan piyama tidur bergambar Rapunzel itu berjalan membukakan pintu untuk Hasban, tidak tega jika harus membiarkan Hasban tidur diluar. Dilihatnya Hasban yang hendak memasukkan kunci pada lubang kunci itu.

"Loh kok belum tidur?" Tanya Hasban meraih kepala Hasna untuk ia kecup singkat.

"Nungguin Mas pulang lah!" Balas Hasna sedikit ketus.

"Tadi tidur duluan ngga apa-apa, orang saya bawa kunci cadangan." Ucap Hasban terkekeh kecil.

Hasna melototkan matanya, merasa semakin kesal dengan suaminya imi. Ia menghentakkan kakinya kesal sembari memukul lengan Hasban yang tidak berefek apa-apa dilengan lelaki itu.

"Ihhh tau gitu Hasna tinggal molor aja tadiiii!!! Kunci tuh pintu!" Ujar Hasna berjalan meninggalkan Hasban yang menatap nya cengo.

"Astaghfirullah." Hasban hanya mampu beristighfar sembari mengelus dadanya.

Hasban berjalan membuka kamar mereka, dilihatnya Hasna yang terbaring dikasur membelakangi nya. Gadis itu meringkuk menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut.

Saat Hasban hendak bergabung disana, gadis itu langsung mengeluarkan protesnya.

"Hasna ngga mau tidur sama, Mas!" Ucap Hasna.

"Dek."

"Tidur diluar!" Ucap Hasna tanpa membalikkan dirinya.

"Sayang, saya cape mau tiduran disini." Ucap Hasban masih memegangi ujung selimut itu.

"Terserah! tapi Hasna ngga mau tidur sama Mas Hasbann, Hasna ngga mau tidur sama cowo yang habis pergi sama cewe lain." Ucap Hasna masih mengungkit-ungkit masalah tadi sore.

"Siapa yang pergi sama cewe lain? Saya pergi berempat itu tidak semua perempuan Hasna, hanya teman saya." Jawab Hasban.

Hasna tidak menjawab, ia hanya berdiam diri didalam selimut. Sedangkan Hasban hanya bisa menghela nafasnya perlahan, mendudukan dirinya dikasur sembari menatap Hasna yang masih bersembunyi didalam selimut.

"Terus saya tidur dimana, dek?" Tanya Hasban.

"Terserah lah! Kamar sebelah kan bisa, sofa juga ada kan didepan?!" Ucap Hasna.

"Kamar sebelah kotor belum dibersihkan." Ujar Hasban.

"Yaudah diruang tengah! Udah dehhhh ngga usah ngajak omong, Hasna mau tidurrr!" Ucap gadis itu.

Lagi-lagi Hasban menghela nafasnya berat, berjalan keluar dari kamarnya meninggalkan Hasna yang sepertinya masih mengambek karena masalah sore tadi.

Hasna membuka selimutnya, matanya tidak melihat keberadaan Hasban disini, lagi-lagi ia mengerucutkan bibirnya kesal.

"Padahal kan mau dipelukkkkk!"

"Dasar ngga peka!" Ujar Hasna menatap pintu kamarnya dengan tajam.

💐💐💐

Hari semakin malam, sedangkan Hasna masih terjaga dari tidurnya. Gadis itu benar-benar tidak bisa tidur sekarang. Pikirannya melayang kemana-mana, entah itu memikirkan Hasban dan Sherly, dan juga masih memikirkan pelukan Hasban yang harusnya ia dapatkan ketika tidur.

Hasna sudah beberapa kali mencoba untuk tertidur, namun tetap saja tidak bisa. Yang dilakukan gadis itu sedari tadi hanya guling kanan, guling kiri mencari posisi yang nyaman.

Guruku ImamkuWhere stories live. Discover now