pijat memijat

4.2K 179 1
                                    

"Hasna, sudah belum?" Tanya Hasban memasuki kamar, dilihatnya Hasna yang tengah terfokus pada Al-Qur'an. Menghafal sembari memejamkan matanya.

"Berangkat kapan?" Tanya Hasban mengusap kepala Hasna dengan sayang.

"Ih, ngagetin!!" Ucap Hasna memukul perut Hasban sekilas yang dibalas kekehan kecil oleh sang empu.

"Udah jam berapa ini, kamu mau saya tinggal?" Ucap Hasban lagi karena Hasna belum juga menjawab pertanyaan nya.

"Hasna belum hafalan, Mas. Hasna lupa." Ucap Hasna.

"Nanti ngafal disekolah aja,"

"Ngga akan bisa fokus, dikelas itu rame. Anak nya ngga bisa diem jadi susah ngafalnya." Ujar Hasna.

"Kayak kamu diem aja." Batin Hasban. Mengingat sikap Hasna yang tidak bisa diam dan hobi sekali berjalan-jalan. Sudah banyak laporan jika didalam kelas, Hasna selalu berjalan kemana-mana entah itu meminjam tip-ex atau sekedar mengobrol dimeja teman nya.

Dan Hasban menyetujui hal itu. Ia mengalami hal yang sama. Saat mengajar dikelas Hasna, gadis itu tidak berhenti-henti nya berjalan kesana kemari, Hasban sendiri tidak tau alasannya apa. Yang ia pikirkan hanya satu, apa ngga pegal? Duduk setengah jam saja serasa tidak betah.

"Ayo, udah siang. Nanti terlambat." Ujar Hasban sembari mengangkat tas milik Hasna dan ia pakaikan kepunggung Hasna.

"Ngga usah banyak-banyak, semampu adek aja ngafalnya." Ucap Hasban.

"Kan biar cepet selesai hafalannya." Celetuk Hasna.

"Kalau sekiranya memberatkan ya ngga usah dipaksa, sedikit demi sedikit juga ngga apa-apa." Jawab Hasban mengenggam jemari Hasna Hasna dengan lembut, membawanya keluar dari dalam rumah mereka.

Hasban menarik Hasna mendekati motor kesayangan, memakaikan helm pada Hasna dengan perlahan dan mulai menaiki motornya.

"Hasna pengen duduk didepan." Ucap nyeleneh Hasna yang membuat Hasban menatapnya cengo.

"Didepan gimana maksud kamu?" Tanya Hasban.

"Mau ngebonceng saya?" Tanyanya lagi yang dibalas gelengan kepala oleh Hasna.

"Ya Mas Hasban tetep bawa motor tapi, Hasna duduknya didepan gitu." Ucap Hasna.

"Hasna, kamu bukan anak kecil lagi." Ucap Hasban merasa aneh dengan sifat istrinya yang semakin aneh.

"Kalau anak saya, mah nggapapa." Lanjutnya sembari tersenyum tipis.

"Mas Hasban kan Om nya Hasna, ahahahahahaha." Ucap Hasna terbahak. Hasban langsung teringat pada kejadian beberapa hari yang lalu jika ia mengaku sebagai Om nya Hasna.

"Kamu ini." Kekeh Hasban seraya menjawil hidung kecil milik Hasna.

"Hehe, yuksss kita jalan." Ucap Hasna menaiki motor Hasban.

"Yuk, jalan yuk Om. Jangan diem aja, sayang bensinnya ini kalau ngga jalan-jalan." Gurau Hasna pada Hasban yang masih terdiam dengan mesin motor yang menyala.

"Ayokk ihhh! Katanya keburut telat, ini malah diem bae." Ucap Hasna seraya mengguncang tubuh Hasban.

"Ini baru saya panasi, dek. Sabar!" Ucap Hasban.

"Wuuu, tadi aja nyuruh Hasna cepet-cepet. Taunya belum dipanasi, tau gitu Hasna ngafal dulu tadi." Ucap Hasna sembari menyandarkan kepalanya dibahu Hasban.

💐💐💐

"Lo ngga bilang kalau sodaranya Pak Hasban." Ucap Keysa menyambut Hasna yang baru saja sampai didepan kelasnya.

Guruku ImamkuWhere stories live. Discover now