om-om tajir

2.5K 129 11
                                    

Malam ini Hasna terbangun dari tidurnya. Gadis itu tampak gelisah lalu bergerak mendekat kearah Hasban guna membangunkan Hasban. Sebelumnya Hasna menyimpan kepalanya pada dada Hasban karena lelaki itu tidak kunjung terbangun.

"Mas Hasban." Panggil Hasna seraya menggoyangkan lengan Hasban, Hasban yang tadinya terlelap dengan nyenyak itu mulai terusik karena ulah Hasna, ia berdehem guna menjawab panggilan sang istri.

"Anterin pipis." Ucap gadis itu.

Hasban membuka matanya, menatap Hasna yang terduduk disampingnya dengan rambut yang acak-acakan.

"Pakai dulu ya jilbabnya." Ucap Hasban seraya mendudukkan dirinya. Hasna menggelengkan kepalanya dengan cepat, bukan nya tidak mau, tapi ia lupa dimana ia menyimpan jilbabnya.

"Ngga tau dimana jilbab Hasna, ayo ih, keburu ngompol!" Ucap gadis itu menarik lengan Hasban.

"Kalau ada pakde Danang gimana?" Tanya Hasban.

"Ngga, kan udah malam." Balas Hasna menahan hajat nya.

"Ya mana tau beliau masih ngopi didepan, ini pakai jaket Mas buat nutupin rambut kamu." Ucap Hasban menyerahkan jaket miliknya pada Hasna.

"Lagian kamu ini, ditaruh mana coba jilbabnya."

"Ya kan lupa." Balas Hasna lalu menarik lengan Hasban membawanya keluar dari kamar.

Hasban terduduk dikursi menunggu Hasna yang tengah buang air kecil dikamar mandi. Lelaki itu bersandar pada punggung kursi sembari menyilang kan kedua tangannya didepan dada serta memejamkan kedua matanya karena mengantuk.

"Mas Hasban." Panggil Bude Weni.

"Nggih bude?" Sontak saja Hasban membuka kedua matanya serta memperbaiki posisi duduknya.

"Ini jilbabnya Hasna bukan yo?" Tanya bude sembari mengangkat hijab isntan yang ia bawa.

Hasban menatap hijab itu dengan seksama, dan benar saja memang itu hijab milik Hasna. "O, njih, jilbab nya dek Hasna iku." Ujar Hasna.

"Wo ya, kok bisa lupa. Bude nemu dikamar mandi tadi, kirain bude punya mba mu, ternyata punya Hasna." Ucap Bude terkekeh pelan, perempuan itu mengulurkan jilbab Hasna pada Hasban.

Pantas saja setelah dari kamar mandi, Hasna menyusulnya kekamar tanpa menggunakan jilbabnya. Dan Hasban baru sadar sekarang.

"Kamu ngapain didepan kamar mandi begini?" Tanya Bude Weni.

"Nungguin dek Hasna bude, lagi buang air." Jawab Hasban.

"Manten anyar-manten anyar." Kekeh Bude Weni sembari berjalan meninggalkan Hasban. Hasban yang mendengar ucapan budenya ikut terkekeh kecil.

Tak lama kemudian Hasna membuka pintu kamar mandi sembari menutup kepalanya dengan jaket milik Hasban. Gadis itu bergerak menggandeng tangan Hasban sembari berjalan menuju kamar mereka.

"Pikun kamu, ini jilbabnya ketinggal dikamar mandi. Bude yang temuin tadi." Ucap Hasban sembari mengangkat jilbab Hasna.

"Hah? Oh iya Hasna lupaa, hehe. Habisnya semalem mas ninggalin Hasna, ya Hasna lupa ambil nya lah!" Balas Hasna lalu bergerak merebahkan dirinya dikasur.

"Bobo lagi mas." Ucap Hasna memeluk guling yang berada disana.

"Iya, masih malam ini." Ucap Hasban merebahkan dirinya disamping Hasna, menarik guling yang Hasna gunakan lalu ia simpan dibelakang tubuhnya.

"Sudah ada mas kenapa peluk guling?" Tanya Hasban sembari menarik Hasna kedalam pelukannya.

"Guling kan empuk." Ucap Hasna seraya melingkarkan tangannya pada perut Hasban. Sedangkan Hasban hanya terkekeh kecil mendengar jawaban dari Hasna.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang