bolos

4.6K 200 3
                                    

Jam istirahat kedua telah berbunyi, bersamaan dengan itu waktu sholat dzuhur telah tiba, semua siswa baik laki-laki maupun perempuan sudah bersiap untuk sholat berjamaah dimasjid yang berada didalam madrasah.

Madrasah ini memang memilik Masjid yang baru saja selesai dibangun beberapa bulan yang lalu, sebelumnya mereka sholat di Aula yang berada disamping perpustakaan karena tidak memiliki Mushola.

itu mushola iya, aula juga iya. jadinya bingung gimana jelasin nya. Intinya bisa dipakai buat sholat, bisa dipakai juga buat acara seperti pembinaan atau kajian-kajian begitu:)

Biasanya sholat dimadrasah dibagi menjadi dua kloter, kloter pertama akan diisi oleh siswa laki-laki sedangkan kloter kedua diisi oleh siswa perempuan.

Diwaktu seperti ini akan dimanfaatkan oleh Hasna dan teman-temannya pergi kekantin, mereka hanya akan membeli es dan kembali kekelas untuk persiapan sholat.

"Hayo, mau kemana?" Tanya Bu Ainun menghentikan langkah rombongan tersebut.

"Ke kantin sebentar, Bu." Jawab Pina sembari menyengir.

"Sholat dulu." Balas Bu Ainun.

"Iya, habis dari kantin kita langsung sholat kok, cuma mau beli es aja Bu." Ucap Nayla memohon.

"Utamakan sholat, selesai nanti baru kekantin. Ngga wes, nik habis es nya." Ujar Bu Ainun.

"Sana, siap-siap. Wudhu-wudhu dulu sana." Lanjutnya sembari menunjuk tempat wudhu yang berada disamping kelas.

"Iya, sebentar lagi Buk." Celetuk Sisil.

"Sekarang, itu yang laki-laki udah mau selesai." Ujar Bu Ainun yang mendengar imam didalam masjid tengah berdzikir.

"Ayo, sholat dulu." Ujar nya sembari berdiri diambang pintu.

"Ibu, spil Imam." Ucap Anissa dari dalam kelas sembari melangkah menghampiri Bu Ainun.

"Imam opo?" Tanya Bu Ainun.

"Imam nya Bu Ainun." Ucap Anissa lalu terbahak. Bu Ainun hanya terkekeh pelan sembari menyentuh bahu Anissa.

"Aneh-aneh aja, ndang siap-siap." Jawab Bu Ainun.

"Iya Bu."

Akhirnya semua siswa perempuan didalam kelas yang belum juga bersiap, kini mereka mulai berwudhu karena sebentar lagi gantian siswa perempuan yang akan melakukan sholat berjamaah.

Hasna sudah siap dengan mukena yang membalut tubuh nya, kini ia berdiri didepan kelas bersama teman-temannya yang juga sudah siap. Hanya tinggal menunggu siswa laki-laki membubarkan diri dari masjid saja.

"Buka cadar mu Aisyah, calon suamimu berhak melihat wajahmu." Ujar Laila pada Sisil yang menutup setengah wajahnya dengan kain mukenanya.

"Desir pasir dipadang tandus~" Sambung Hasna begitu menghayati liriknya.

"Masya Allah Sisil, tumben sholat." Ujar Anin.

"Astaghfirullah Mba Anin, ngga boleh begitu." Jawab Sisil dengan suara yang dibuat-buat. Hal tersebut mengundang tawa teman-temannya, seperti Pina yang sudah terbahak sembari memegangi perutnya.

"Loh, ya bener kok. Gue baru liat lo sholat, biasanya kan diem aja dikelas." Ujar Anin.

"Wes, mbuh! Giliran mau sholat malah digituin, ini gue lagi belajar jadi yang lebih baik yah." Jawab Sisil terkekeh kesal.

"Ngga Sil, becanda gue." Balas Anin sembari berbalik menatap ke jendela, merapikan mukena dan rambutnya yang sedikit keluar dari jilbab nya.

"Bismillah, imam nya Pak Umam." Ujar Hasna berdoa lalu mengusapkan kedua telapak tangannya pada wajahnya.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang