ada-ada saja.

2.8K 136 6
                                    

Pagi ini, Ummi Aisyah dibuat terheran dengan putranya. Tidak biasanya ia menelfon sepagi ini, begitu Ummi mengangkat panggilan tersebut, begitu terkejutnya ia kala mendapat kabar bahwa menantunya akan segera melahirkan.

Ummi dibuat panik sendiri dengan kabar itu, bagaimana tidak? Pagi-pagi buta seperti ini Hasban meminta tolong padanya agar menyusul kerumah sakit serta membawakan baju ganti Hasna yang tertinggal dirumah.

"Ya Allah, Abi!! Mantuku wes lahiran iki." Ucap Ummi Aisyah setelah mendapat telefon dari Hasban.

Abi Ali yang baru saja mengambil wudhu hendak menunaikan sholat malam pun terbirit menghampiri sang istri.

"Yang bener, Ummi? Alhamdulilah, dirumah sakit mana iku? Laki-laki apa perempuan anaknya Hasban?" Tanya Abi Ali beruntun.

"Abi! Ummi juga belum tau cucu ku itu perempuan apa laki-laki. Anakmu itu minta tolong sama Ummi untuk bawakan baju ganti nya Hasna." Ucap Ummi Aisyah seraya mencubit perut suaminya pelan.

"Awss! Ya Allah Ummi, ya santai saja ngomongnya. Ngga perlu pakai otot seperti ini." Ucap Abi Ali.

"Habisnya Abi itu bikin Ummi pusing." Gerutu Ummi.

"Lho ya, Abi kan cuma tanya Mi. Abi kira Ummi sudah tau." Balas Abi Ali yang dibalas delikan tajam oleh Ummi Aisyah. Abi Ali menyengir saja kala melihat tatapan bak kilat petir itu.

"Dirumah sakit mana Mi?" Tanya Abi Ali.

"Ndak tau e, Hasban belum kirim lokasi." Ucap Ummi Aisyah sembari mengotak-atik ponselnya.

"Yo ditunggu, Mik. Nanti kalau sudah dikabari lagi kita kesana." Ucap Abi.

"Njih, Bi. Ummi tak bawa beberapa keperluan buat Hasna." Ujar Ummi Aisyah lalu berjalan menuju ruang tengah.

Sedangkan dikediaman Ummi Fatimah dan Abi Aziz sama hebohnya dengan Ummi Aisyah dan Abi Ali. Bahkan Afif yang baru tidur beberapa jam karena ulah istrinya pun dibuat kelimpungan karena suara Umminya yang terus mentitahnya ini itu.

"Mas cepet ih!" Seru Mahila, istrinya.

"Sebentar, mas capek." Ucap Afif mendudukan dirinya dikursi sembari meneguk air mineralnya.

"Masss! Hasna udah lahiran, mas kok santai-santai sih?!!" Marah Mahila.

"Hila, sebentar. Mas capek dari tadi disuruh-suruh sama Ummi, belum lagi mas baru tidur berapa jam gara-gara kamu ngidam aneh-aneh." Ucap Afif mengatur nafas.

"Kok jadi marahin aku? Mas ngga ikhlas nurutin kemauan anak aku?" Tanya Mahila.

"Sayang, bukan begitu." Ucap Afif bangkit menghampiri sang istri.

"Kalau ngga ikhlas bilang! Tau gitu aku ngga minta tolong sama kamu." Ucap Hila sembari menyentakkan tangan Afif yang berada diperut nya.

"Loh, Hila kenapa nak?" Tanya Ummi Fatimah menghampiri sang menantu.

"Kamu apakan mantu Ummi, Fif?!" Sangar Ummi Fatimah sembari menatap putranya garang.

"Ummiii." Ucap Afif memelas. Sudahlah dimusuhi istrinya, ditambah dimarahi Umminya, kurang sabar apa Afif?

"Sudah-sudah, mau kerumah sakit ngga ini? Kasihan lho Hasban sendirian nunggu Hasna." Ucap Abi Aziz melerai.

Keempat manusia itu berjalan keluar dari rumah lalu bergerak masuk kedalam mobil. Afif dan Abi Aziz duduk didepan, sedangkan Ummi Fatimah dan Mahila duduk dikursi penumpang.

"Sudah siap?" Tanya Abi Aziz yang dibalas anggukan oleh Istri dan menantunya.

Saat hendak melajukan mobilnya, tiba-tiba saja Afif terdiam dengan kedua alis yang mengerut. Hal itu tentu saja membuat ketiga manusia itu kebingungan.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang