Surabaya

2.6K 144 5
                                    


Hasna berjalan lebih dulu memasuki rumah, sedangkan Afif lebih dulu memasukan motornya kedalam garasi. Abi Aziz yang tidak menyadari kedatangan putrinya itu pun masih terdiam ditempatnya sembari menonton berita.

Namanya juga Hasna, ide-ide jahil selalu saja bermunculan diotaknya. Seperti saat ini, gadis itu mendekati Abi nya, membisikan suara-suara aneh untuk menakut-nakuti Abi Aziz.

"Ihihihihihi, Aziz~"

"Aku disiniiiiii~." Ucap Hasna yang membuat Abi Aziz terkejut. Sebetulnya bukan suara aneh itu yang membuat nya terkejut, tapi sosok putri nya yang tiba-tiba saja berada dirumah.

"Ck, kamu ini! Kalau masuk rumah itu salam, bukanya hahahihi kayak tadi." Ucap Abi Aziz menyentil telinga Hasna yang tertutup jilbab.

"Ihh udah tau! Abi tuh yang ngga denger, makanya jangan nonton tipi mulu, Bi. Bisa budek." Ucap Hasna.

"Suami kamu mana?" Tanya Abi Aziz.

"Dirumah, Hasna kesini kan sama Mas Apip." Ucap Hasna.

"Lha kok sama Mas Afif? Bilang ndak kamu tadi sama Hasban?" Tanya Abi Aziz.

"Udah Abiii, Hasna tadi tuh main kerumah Keysa, terus mau kesini eh ketemu anak Abi tuh dijalan, yaudah lah sekalian." Jawab Hasna.

"Eh, Abi. Ummi nya Hasna kemana ya?" Tanya Hasna tidak melihat keberadaan Umminya disini.

"Sholat ashar." Jawab Abi Aziz.

Hasna menganggukkan kepalanya mengerti, lalu berlari menghampiri Ummi Fatimah yang berada di tempat sholat. Gadis itu benar-benar rindu dengan Ummi nya.

"Ummiiii!" Sapa Hasna kala Ummi Fatimah keluar dari tempat sholat. Buru-buru gadis itu berlari menghampirinya, memeluk tubuh Umminya dengan erat.

"Hasna kangen banget sama Ummiii." Ucap gadis itu.

"Ummi juga, kamu apa kabar?" Tanya Ummi Fatimah sembari melepas pelukannya.

"Baik dongggg!" Jawab Hasna menggandeng tangan Umminya sembari berjalan kedepan. Menghampiri Abinya yang berada diruang tengah.

"Hasban ngga ikut?" Tanya Ummi ketika melihat didepan hanya ada Afif dan Abi Aziz.

"Ngga, mi. Hasna sendiri. Tadi dari rumahnya Keysa terus mampir kesini." Jawab Hasna sembari membuka toples yang tertata rapi di atas meja.

"Udah izin?" Tanya Ummi.

"Udah, Mi." Ucap Hasna sembari membawa toples itu kedalam pangkuannya.

"Ujian kapan lo?" Tanya Afif.

"Bulan depan." Jawab Hasna.

"Cepet ya? Bentar lagi mau lulus aja anak Ummi." Ucap Ummi Fatimah sembari mengusap kepala Hasna yang tertutup hijab.

"Mau lanjut kemana setelah ini?" Tanya Abi Aziz sembari membuka bungkus permen.

"Hasna bingung, mau kuliah tapi kayaknya otak Hasna ngga nyampe deh." Ucap Hasna.

"Hush! Ngga boleh ngomong begitu, harus kuliah lho." Tegur Ummi Fatimah.

"Kamu udah bicarain sama Hasban belum? Bagaimanapun Hasban harus tau niat mu untuk kuliah." Ucap Abi Aziz.

"Kalau jurusan juga ambil yang sekiranya kamu mampu. Jangan dipaksakan kalau ngga bisa. Kuncinya satu, Nak. Sabar, niatkan karena Allah, jangan lupa berdoa minta dipermudahkan sama Allah. Insyaallah semua terasa ringan." Ujar Abi Aziz.

"Iya Abi." Ucap Hasna mengiyakan.

"Masuk kampus gue dulu aja, Na. Kebetulan tempat kerja gue ngga terlalu jauh dari kampus, Ntar kalau belum ada jemputan kan bisa sama gue." Ucap Afif.

Guruku ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang