hukuman

3.2K 157 5
                                    

Qur'an Hadits menjadi pelajaran dijam ketiga dan keempat dikelas Hasna. saat ini, Hasna yang duduk dibangku paling belakang merasa mengantuk dan bosan mendengar pelajaran Hasban. sedari tadi, ia sama sekali tidak mengerti apa yang dijelaskan oleh guru muda itu. Sedari tadi juga ia hanya bergerak mencari posisi yang nyaman untuk tertidur, tapi nyatanya tidak bisa.

Hasna meregangkan otot-otot nya, menguap sesaat lalu kembali menatap kearah guru yang mengajar lalu beralih menatap kedua temannya yang duduk tepat didepannya.

"Pin, selesai jam berapa?" Tanya Hasna.

"Masih lama, baru aja bel 1 jam." Ucap Pina sembari menoleh kearah Hasna.

"Kenapa? Jangan bilang lo mau bolos." Ujar Pina.

"Engga kok, cuma mau kekamar mandi aja. Mau buang air sekalian cuci muka biar ngga ngantuk." Jawab Hasna.

"Bener ya? Jangan bolos." Penringat Keysa.

"Iya engga." Jawab Hasna bangkit dari duduknya.

"Kalau ngga khilaf, hehe." Batin Hasna terkikik geli. Ia berjalan kedepan izin untuk pergi kebelakang.

Hasna berjalan menuju kamar mandi, untungnya kamar mandi nya tidak terlalu ramai, jadi, Hasna tidak perlu mengantri. Setelah selesai, ia segera keluar dari kamar mandi dan berdiri didepan cermin untuk merapikan jilbab yang sedikit berantakan.

"Aduhh, laper nih." Cengir Hasna. Ide nakalnya pun tiba-tiba muncul.

"Gapapa ya, sekali-sekali masa ngga boleh sih." Ucap nya sembari menatap pantulan dirinya dicermin.

"Beli es sama nasi lima menit juga selesai." Lanjutnya sembari berjalan keluar dari area kamar mandi dan berbelok kekiri untuk pergi ke kantin.

Namanya juga Hasna, mau diancam bagaimanapun tetap saja tidak mempan. Yang namanya lapar harus segera diisi perutnya. Itu prinsip Hasna.

Sedangkan didalam kelas, Hasban kembali menghela nafasnya panjang. Siswi yang izin nya kekamar mandi kini belum juga kembali kedalam kelas, sudah hampir lima belas menit Hasna tidak kunjung sampai.

Berulang kali dirinya melirik jendela, siapa tau gadis itu muncul tapi nyatanya tidak ada tanda-tanda gadis itu datang.

"Mana teman kalian?" Tanya Hasban sembari menyimpan bukunya diatas meja.

"Kamar mandi Pak." Jawab Pina santai.

"Ke kamar mandi saja hampir lima belas menit?" Sungut nya menatap kedua teman Hasna yang sama-sama terdiam.

"Ngga tau ding Pak, mending Bapak cek saja." Celetuk Pina lirih.

"Oke, kerjakan lks penilaian 1, 2, dan 3 dikertas sobekan lalu kumpulkan dimeja saya!" Ucap nya tegas, bola matanya bergerak menatap ke penjuru kelas dengan tajam.

"Saya peringatkan sekali lagi, berani bolos dipelajaran saya, siap-siap hafalkan 20 hadits beserta artinya." Ucap Hasban.

"Ketahuan dua kali bolos, hukuman saya tambah. Mengerti?!"

"Siap, mengerti Pak." Balas siswa-siswi nya.

"Kerjakan! Anissa, nanti kumpulkan tugas nya dimeja saya, saya mau ngurus teman kamu dulu." Ucap Pak Hasban.

"Iya, Pak."

"Saya tinggal ya, Assalamu'alaikum." Ucapnya lalu melangkahkan kaki nya sembari meraih penggaris kayu yang berada disamping papan tulis.

"Busett, ngeri bos!" Celetuk Dhafa.

"Segala bawa penggaris, alamat kena pukul tuh Hasna." Ujar Anin sembari menatap kepergian Hasban dari balik jendela.

Guruku ImamkuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora