part 1 (day 1)

7.7K 448 85
                                    

Pemuda dengan tatapan teduh, menatap kearah luar jendela kamar miliknya.

Setiap hari yang ia lakukan hanyalah menatap keluar jendela, dengan harapan ia bisa melihat sesuatu yang baru yang belum pernah ia lihat selama ini.

Delapan tahun berada di dalam rumah terus-menerus membuat ia terbiasa dengan itu semua, pernah sekali ia keluar bersama dengan keluarganya untuk melakukan kontrol kerumah sakit, rasanya aneh namun menyenangkan, bersyukur saat itu dokter Revan tak bisa datang karena jadwal yang padat, alhasil ia yang di bawa ke rumah sakit.

Banyak hal-hal baru diluar sana yang belum pernah ia lihat sebelumnya, membuat dirinya sering kali merasa penasaran dengan itu semua, mulai dari banyak nya makanan diluar sana yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, terkadang rasa penasaraan untuk mencicipi semua makanan itu sering kali hadir namun ia tidak bisa mengatakan semua yang dirinya inginkan karena sudah pasti itu tidak akan diperbolehkan.

Keluarganya selalu membawakan makanan yang memang cocok untuk dirinya, namun itu semua terlalu sering ia lihat membuat rasa bosan sering kali muncul tapi tidak ada hal yang bisa ia lakukan selain terdiam dan menerima semuanya.

Ini sudah terjadi sejak ia mau beranjak dewasa hingga sekarang saat dirinya berusia dua puluh satu tahun.

Chris menatap seorang pemuda tengah berlari dengan pemuda lainnya, membuat rasa penasaran yang ada dihatinya semakin membesar sehingga sekarang ia mulai memfokuskan tatapan miliknya pada segerombolan anak muda yang tengah tertawa bersama namun dari banyak nya anak muda yang ada disana, hanya satu yang menarik perhatiannya yaitu pemuda dengan pakaian putih polos dengan celana pendek selutut yang tengah tertawa dengan lepas sampai-sampai memukul salah satu teman nya yang berada disana.

Senyuman itu terlihat sangat indah membuat ia ikut tersenyum juga.

"Chris, apa yang kau tengah lihat?"

Atensi Chris teralihkan saat mendengar pertanyaan dari Hendry, yang baru saja masuk ke kamar nya.

Senyuman terbit di bibir miliknya saat menatap Hendry yang sepertinya baru saja pulang dari kampus, biasa nya Hendry akan membawakan makanan yang tidak pernah ia makan sebelum nya.

"Kau sudah minum obat mu?" tanya Hendry memastikan.

Chris hanya mengangguk, tentu saja ia sudah melakukan kewajibannya itu.

"Hari ini, kau membawa apa kak?" tanya Chris.

Hendry langsung menatap adik nya itu saat mendengar suara pelan itu mengalun ditelinga miliknya, ia terlalu sibuk dengan pikiran nya sendiri sehingga melupakan adik nya yang sekarang tengah menatap kearah diri nya dengan tatapan penasaran. Ia langsung mengeluarkan makanan yang tadi sempat dirinya bawa diam-diam dari luar sebelum memberikan nya pada Chris.

Chris terdiam beberapa saat melihat makanan yang memang tidak pernah ia rasakan, makanan itu terlihat bulat-bulat dengan bungkusan berwarna putih membuat ia makin penasaran dengan rasanya.

"Aku sampai melupakan nya, apa nama nya?" tanya Chris.

"Orang-orang mengatakan nya cilok, yah...jajanan yang banyak di gemari remaja," jelas Hendry.

"Dokter bilang itu tak apa, mama dan papa saja yang berlebihan, sebelum membeli nya aku meminta pendapat dokter terlebih dahulu, ia mengijinkan nya,"

"Terima kasih."

Chris tersenyum setelah mendengar semua ucapan kakaknya ini, memang benar mama dan papa mereka terlalu berlebihan.

"Makanlah, aku akan segera kembali," ujar Hendry yang hanya di angguki Chris.

Regret ( Terbit)Where stories live. Discover now