part 3 [day 3]

3.1K 249 44
                                    

Chris menatap kearah kakaknya yang tengah duduk, bisa ia simpulkan jika sekarang kakaknya Itu baru saja pulang dari kampus. Chris menghampiri Hendry ia berdiri tepat dibelakang sofa.

"Kau baru saja pulang?" tanya Chris.

Membuat Hendry yang sejak tadi fokus menonton tayangan menoleh ke samping melihat Dimana asal suara adiknya itu, senyuman kecil terbit saat melihat adik yang sangat ia sayangi Itu mulai berjalan mendekat, sebelum mengambil tempat duduk disamping dirinya.

"Kurang lebih sepuluh menit yang lalu mungkin. Bagaimana kunjungan pertama kali ke panti tadi?" ujar Hendry, ia menatap kearah Chris penasaran bagaimana tanggapan Chris saat Pertama kali datang secara langsung ke panti.

Chris tersenyum mengingat jika hari ini banyak hal yang terjadi dengan dirinya, ia bertemu Dengan Leo yang membuat ia merasa sangat senang, melihat ke sekeliling kota yang sudah Lama tak ia lihat, yang terakhir ia bisa mendatangi panti secara langsung serta berkomunikasi Dengan pemilik panti dan juga anak-anak menggemaskan yang ada disana.

Rasanya ini hari yang paling membahagiakan di dalam hidupnya karena ia bisa dengan bebas Melakukan semua hal lagi tanpa harus dibatasi lagi seperti dulu, penantian panjang yang Terbayar dengan sangat sempurna.

"Sangat baik. Akhirnya aku bisa secara langsung berkenalan dengan pemilik panti dan juga anak-anak kecil yang ada disana, mereka sangat lucu sampai membuatku ingin sekali membawa mereka pulang bersama ke sini." ucap Chris matanya tampak berbinar saat Menceritakannya.

"Pasti sangat menyenangkan berada di sana tadi, sayangnya aku tidak bisa ikut karena ada tugas kampus yang harus dikumpulkan hari ini."

Chris tersenyum menatap Hendry yang sepertinya sedikit kecewa karena tidak bisa ikut kunjungan ke panti, biasa nya Hendry yang datang bersama dengan kedua orang tua mereka Sebagai perwakilan untuk Chris tapi sekarang orang yang bisa datang untuk mewakilkan dirinya Tidak bisa ikut, pasti kakaknya itu merasa sangat kecewa.

"Tak apa kakak tidak bisa ikut hari ini, mungkin untuk kunjungan selanjutnya kakak bisa ikut 'kan? Jadi jangan berkecil hati ataupun bersedih untuk itu semua. Aku juga sudah mulai sehat sekarang jadi kapanpun keluarga kita melakukan kunjungan lagi pasti aku akan ikut, bersama dengan kakak juga untuk kunjungan selanjutnya,"

Hendry tersenyum adiknya selalu bisa membuat semua orang merasa tenang dan juga nyaman, Dibalik sakitnya Chris, ada begitu banyak kesempurnaan yang mungkin saja tidak semua orang Bisa lakukan. Hatinya sangat baik dan juga lembut, sangat menyayangi keluarganya serta selalu Bisa memberikan keputusan yang tak menyakiti orang, bahkan ia menerima keadaannya yang Berbeda dengan dirinya, mungkin jika itu orang lain pasti akan mengeluh.

Tapi Chris?

Adiknya itu dengan sabar menerima semuanya. Harus berada didalam rumah selama bertahun-Tahun dengan menjalani begitu banyak pengobatam untuk bisa tetap bertahan didunia ini.

Itu semua sesuatu yang sangat tidak mungkin bisa orang lakukan tapi Chris? Itu sebab nya Sering kali Hendry merasa sangat-sangat beruntung memiliki adik seperti Chris yang sangat Baik dan juga bisa menerima semua nya dengan baik tanpa mengeluh sedikitpun.

"Kakak, aku akan ke atas  aku belum mandi, tak baik jika aku berlama-lama disini dengan pakaian tadi." ujar Chris, yang hanya di angguki oleh Hendry.

**

Chris duduk diatas tempat tidur dengan tatapan mengarah pada kedua tangan miliknya, tangan Kurus yang terlihat banyak tanda-tanda bekas infus yang tertinggal disana.

Senyuman kecil terbit dikedua sudut bibir milik Chris saat menatap kedua tangannya, ada rasa Bangga tersendiri di dalam hatinya karena sekarang tangannya sudah tidak mengenakan infus Setiap saat lagi.

Regret ( Terbit)Where stories live. Discover now