part 16 [day 16]

1.2K 126 19
                                    

"Tolong maafkan Nive atas perkataannya, sepupuku memang seperti itu," ujar Chris ia menggenggam tangan Leo, demi apapun ia tak mau jika Leo sampai salah paham dan mendiaminya lagi.

Leo menatap Chris dengan tatapan yang sulit diartikan, ia masih memikirkan semua perkataan Nive tadi dan ucapan pada pertemuan awalnya, Nive bilang mamanya Chris sama sekali tak menyukainya itu karena tahu jika ia hanya memanfaatkan anaknya saja, berarti secara tak langsung mamanya Chris sudah tahu semuanya.

Tapi bagaimana wanita itu mengetahui semuanya? Disaat ia sudah berhati-hati dengan semua hal yang ia rencanakan agar bisa mendekati Chris dan bisa memanfaatkan pria itu.

Berarti untuk ke depannya lagi Leo akan melakukan semuanya serapi mungkin agar tidak timbul kecurigaan yang semakin dalam lagi, ia akan memperhatikan semua jalan yang akan dirinya ambil, demi apapun ia tak rela melepas Chris begitu saja setelah semua yang terrjadi sekarang.

Leo akan mulai mengambil hati kedua orang tua Chris lagi agar mereka kembali mempercayai dirinya, dengan begitu semua masalah yang ada nantinya akan langsung menghilang termasuk  Nive yang sudah berani mengusik dirinya, ia pikir pemuda itu hanyalah pemuda polos yang akan bersikap baik dan sopan namun semua dugaan itu menghilang begitu saja saat semua ucapan Nive berhasil menghunus hatinya.

"Le, kau tak bersedihkan dengan semua yang dikatakan Nive tadi?" Ujar Chris, ia benar-benar khawatir dengan diamnya Leo sedari tadi.

Leo mengulir matanya lalu tersenyum, senyuman itu dibuat semanis mungkin agar Chris tak berpikir sesuatu yang akan membuat ia salah lagi, Leo tak ingin sampai Chris juga ikut mencurigai dirinya.

"Dia memang benar telah mengatakan semua itu. Kau tahu sendiri bukan, aku hanya orang miskin yang kebetulan bisa mendapatkan cinta pria kaya sepertimu, sudah pasti banyak yang tak akan percaya dengan semua ini sehingga mereka berpikir jika cinta yang aku miliki untukmu hanyalah untuk mendapatkan hartamu saja," ujar Leo, sangat dramatis da mengandung racun manis yang mematikan.

Chris menunduk, ia tahu bagaimana perasaan Leo saat direndahkan. Pasti kekasihnya juga ingin melawan dan memutar perkataan Nive kembali, namun mau bagaimanapun kekasihnya tak bisa melakukannya ia orang yang cukup sabar. Chris tak menanggapi ucapan Leo, ia memilih merengkuh tubuh si manis, memberikan kehangatan.

Sedangkan Leo menyeringai senang, ia akan membuat Chris semakin bersimpati pada dirinya sehingga nanti saat mamanya meminta mereka untuk berpisah maka pria itu akan menentang nya karena sudah terjatuh dalam pesona yang ia berikan, Leo sangat yakin jika nantinya Chris akan berada di pihaknya apa lagi Chris sangat bodoh tentang cinta, terlalu lugu dan mudah diperdaya.

Oh.. ayolah tidak ada cinta yang tulus didunia ini jika bukan karena uang, hanya orang-orang bodoh seperti Chris saja yang percaya cinta itu ada, Leo sama sekali tak percaya akan semua itu karena cinta yang ia memiliki sama sekali tidak mendapatkan balasan apapun.

"Kau tidak seharusnya mengatakan semua itu Le, karena aku yakin semua yang dikatakan Nive itu semua hanyalah omong kosong semata karena dia terlalu terkejut dengan fakta yang baru saja dia dengar tadi. Jadi kau tak perlu merasa seperti itu karena aku akan selalu percaya padamu, kau memang bukan bagian dari orang-orang sepertiku namun ... perlu kau ingat, kau punya aku," ujar Chris, ia mengecupi pucuk kepala Leo.

Leo tersenyum dalam pelukan hangat Chris, lagi dan lagi ia berhasil mencuri hati sang dominan  Leo merasa jika jalan menuju balas dendam akan semua rasa sakit yang ada di dalam hatinya akan berjalan dengan baik tanpa hambatan apapun, ia merasa sangat senang sekarang walaupun banyak yang akan meragukan dirinya setidaknya Leo masih mempunyai Chris yang begitu percaya pada dirinya sekarang.

Tak perlu khawatir, jika tokoh utama dalam permainanmu ada dalam genggaman itu saja sudah cukup, Leo tak akan mempedulikan orang-orang sekitar Chris, yang terpenting Chris dipihaknya.

Leo melepas pelukan Chris, ia menangkup pipi sang dominan lalu menngecup bibir Chris sekilas.

"Terima kasih Chris, aku ingin seperti ini lebih lama lagi ... aku sungguh mencintaimu," ucap Leo, ia melingkarkan tangannya ditengkuk Chris.

Chris terkekeh ia menarik pinggang Leo agar lebih dekatnya, jarak wajah mereka sangat dekat bahkan Chris bisa merasakan hembusan napas Leo.

"Le, jika kamu memang benar menginginkan uangku, aku akan berikan. Namun jangan pernah pergi, kamu orang pertama yang tinggal dihatiku sebagai kekasih, aku selalu percaya padamu ... namun, aku khawatir." Chris menempelkan keningnya pada kening Leo, ia tak sanggup hanya membayangkan Leo meninggalkannya. Jika ucapan Nive benar, Leo ingin uangnya ia tak peduli. hanya Leo dan cintanya saja sudah cukup bagi Chris.

Leo mengangguk, dalam hati ia memaki Chris. Ucapan Chris yang ini, akan Leo buktikan dengan cara meninggalkan sang dominan kelak, ia ingin melihat kehancuran itu, namun bukankah segala sesuatu butuh proses? Leo akan bersantai dulu untuk sekarang, ia akan mengajak terbang Chris sampai ke langit jika bisa, lalu setelah itu ia hempaskan sampai Chris hancur dihantam kenyataan, sungguh ia sudah tak sabar menunggu hari itu.

_____

Nive termenung memandang makanan di depannya, ia ingin sekali memberi pelajaran pada Leo. Membayangkan wajah angkuh Leo, membuatnya sebal.

Nive mengaduk-ngaduk pudingnya dengan kesal, bahkan puding susu kambing kesukaannya sudah tak berbentuk.

"Kau tak menyukai pudingnya?" tanya Luna, ia heran dengan tingkah Nive sedari tadi.

"Ah, maafkan aku bi ... aku menyukainya hanya saja aku sedang kesal," sahut Nive, ia memaksakan senyumnya.

"Kupikir kau tak menyukainya, padahal itu puding susu kambing kesukaanmu," ucap Luna. ia  menghembuskan napasnya, sepertinya Chris dan Nive terjebak suatu masalah. Ia duduk dihadapan Nive.

"Katakan, kau bertengkar dengan Chris?" tanya Luna, "aku tak melihat kau pulang bersama Chris," lanjutnya.

"Tentu saja dia bersama kekasih gilanya, agrrhh .... aku sangat kesal sekali, kau benar bi. Kekasih putramu itu benar-benar tak tahu diri, bahkan dia sampai menamparku." Nive mengatakannya dengan emosi yang menggebu.

Luna terkejut dengan ucapan Nive, Leo menampar Nive? sungguh sangat keterlaluan bukan? Ia tak bisa terus diam saja seperti ini, semakin didiamkan, semakin menjadi saja tingkah Leo.

"Itu sudah sangat keterlaluan, Nive apa pipimu masih sakit?" tanya Luna.

"Sedikit," ucap Nive, sakitnya tak seberapa namun malunya yang masih berasa, bayangkan saja Leo menamparnya di depan umum, benar-benar berani sekali pria miskin itu.

"Aku akan membuat pria itu sadar akan posisinya." Nive mengepalkan tangannya, ia berambisi kuat untuk menjatuhkan Leo.

Luna mengangguk, tentu saja ia akan mendukung keponakannya. Ia sudah terlanjut kecewa dengan Leo. Ibu mana yang akan dia saja saat putranya dalam bahaya diambang kehancurannya kelak, Luna tak akan sanggup jika hari itu tiba, ia akan sakit sama seperti Chris.





____TBC

DAY 16, gimana mau sama si Nive? ada yang mau dukung?





































Regret ( Terbit)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant