part 9 [day 9]

1.5K 157 40
                                    

Chris menatap langit kamar, ia menghembuskan napas berat.

Leo masih saja tidur, seakan mimpi yang tengah ia selam sangat indah dibanding kenyataan. Chris tenggelam dalam lamunannya, mengingat saat ia hanya duduk diam dirumah pada malam tadi.

Semalam ia memikirkan semua perkataan dari Luna, jujur saja ucapan Luna mengenai Leo yang tengah bersama seorang gadis ditaman membuatnya tak bisa tidur. Ia percaya pada Leo bahkan sangat mempercayai kekasihnya ini.

Dalam sebuah hubungan suatu kepercayaan adalah kunci keharmonisan dan kenyamanan, Chris sangat tahu tentang hal itu, namun semakin ia berpikir semakin rasa yang mengganjal dalam hatinya membungbung tinggi.

Chris mengetuk pintu kamar Wasy beberapa kali sebelum pintu itu terbuka menampilkan Wasy yang masih terjaga sama seperti dirinya sekarang.

"Aku ingin bicara sebentar," ujar Chris.

"Tentu Tuan." Wasy menutup pintu kamarnya, ia mengikuti langkah Chris yang membawanya ke tepian kolam renang.

Chris menghembuskan napas.

"Apa kau tahu kalau kedua orang tuaku mencari informasi tentang Leo?" tanya Chris tatapannya masih seperti biasa tegas namun terasa teduh.

"Tuan besar memang meminta saya untuk mencari informasi mengenai kekasih Anda Tuan, namun saya menolaknya, sepertinya ia menyuruh orang lain," tutur Wasy yang di angguki Chris.

"Apa saat ini ada sesuatu yang mengganggu Anda?" sambung Wasy saat tak mendengar tanggapan apapun dari Tuan mudanya itu.

"Saat ini aku tengah risau, telepon dariku sama sekali tak ada yang tersambung," ujar Chris.

"Apa perlu saya mencari informasi dimana dia sekarang?"

"Tentu saja, ini alasan mengapa aku mengajakmu bicara, tolong antar aku untuk menemuinya."

Alhasil keduanya pergi tanpa sepengetahuan Luna ataupun Mahardika, Chris sosok yang sangat mutlak dalam hal mengambil keputusan.

Chris mendatangi rumah sang kekasih, namun nihil kekasihnya tak ada dirumah. Chris semakin dilanda rasa gundah, ia mendatangi rumah orang yang sering bersama Leo, bahkan Chris tak peduli jika harus mendatanginya satu-satu.

Namun semua itu tak berarti sampai pada akhirnya ia menemukan jawaban pasti dari Zamni, bahwa Leo tengah di bar, rasanya Chris akan mati berdiri saat mendengarnya. Ini sudah larut namun si manis miliknya tengah berkeliaran sendiri tanpa ditemani.

Sesuai alamat yang Zamni berikan, Wasy membawa kecepatan mobil lumayan tinggi, semua tentu perintah Chris. Chris sama sekali tak bisa tenang saat mobil yang ia tumpangi berhenti dipakiran.

Dengan langkah lebar Chris memasuki tempat hina itu, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok si manis.

Chris mual dengan orang-orang yang tengah asik meliuk-liukkan tubuhnya, sangat murah dan menjijikan. Ia membuka setiap room bar, begitupun Wasy ia ikut mencari Leo bahkan ia tak peduli saat sebagian orang menggerutu karena perbuatannya dengan sang Tuan muda.

Jantungnya terpacu dengan cepat, saat Leo kekasih Tuannya tengah terkapar tak berdaya diatas ranjang, mulutnya menganga tak percaya dengan hal ini, ia menggulir matanya menatap Tuannya yang sama terkejut seperti dirinya.

Guratan kemarahan, kecewa, dan juga kesal bercampur dalam ekspresi gelap yang Chris tunjukan, dominan itu menghampiri kekasihnya dengan cepat. Chris menarik Leo ke dalam pelukannya, ini sakit keadaan Leo yang menyedihkan membuatnya terjatuh ke dasar jurang yang menyesakan.

Regret ( Terbit)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن