part 19 (day 19)

1K 116 7
                                    

Leo terusik dalam tidurnya saat merasa tak nyaman, matanya membola seketika saat tatapannya jatuh pada dada bidang Chria yang tengah memeluk dirinya, dengan erat seakan-akan jika pelukan mereka terlepas maka ia akan menghilang dari sini, Leo menahan napasnya, ayolah ini masih malam dan ia disuguhkan pemandangan seperti ini.

Leo termenung, ia mengelus dada Chris lembut, mendengar setiap detak jantung dan merasakan setiap hembusan napas sang dominan, Leo terkadang merasa bersalah telah memberikan perasaan imitasi, sedangkan Chris nyata mencintainya.

Leo seakan terjebak dalam permainannya, disisi lain hatinya, ia merasa kasihan pada Chris yang tak tahu akan perasaan tabu, palsu milik Leo. Cinta tulusnya di depan Chris, hanya sebuah imitasi untuk menipu Chris semata.

Andai saja kejadian malam itu tak ada, mungkin Leo akan sedikit membuka hatinya untuk Chris, lagipula jika dipikir dua kali, Chris bukanlah pasangan yang buruk.

"Le,"

Mendengar suara serak basah itu membuat Leo langsung mendongak, ia menatap Chris dengan wajah bantalnya,  Chris mencium hidung nya sekilas, ia tersenyum manis, membuat Leo tak nyaman dibuatnya.

"Kenapa kau tak tidur lagi? Apa udara yang ada diluar sana bertambah dingin sekarang? Perlu kah aku mengambil selimut tambahan yang ada didalam mobil untukmu?" tanya Chris beruntun, yang sama sekali tak mendapat jawaban apapun dari si manis karena sejak tadi Leo hanya menatap dirinya tanpa mengatakan satu katapun.

Chris jadi merasa khawatir takutnya si manis merasa kedinginan karena udara yang ada diluar tenda cukup dingin sekarang, bahkan setelah memakai pakaian tebal rasanya tetap sangat dingin sekarang.

Leo melepaskan pelukan hangat Chris, ia menghela napasnya.

"Bagaimana aku bisa merasa dingin disaat ada kamu yang akan selalu memberikan kehangatan?" Leo mengelus wajah Chria, "Kau bahkan tak mengkhawatirkan dirimu sendiri sekarang, apa kau juga merasa dingin? Berhentilah terlalu peduli padaku Chris," ucap Leo, ia mengecup kening Chris, dominannya itu masih saja diam terbaring seakan tak ada minat duduk menyamakan posisinya.

"Aku akan merasa baik-baik saja saat berada disamping kekasih yang menjadi sumber kebahagiaanku ada disini, aku tak perlu memikirkan hal yang lainnya lagi disaat ada si manis disini," ujar Chris, ia ikut mendudukan dirinya. Keduanya saling berhadapan.

Leo menatap Chris tanpa ekspresi, lagi dan lagi ucapan sang dominan selalu bisa membuat ia terdiam karena merasa tak habis pikir dengan cinta yang Chris miliki untuk dirinya, seberapa besar cinta itu sehingga saat orang tuanya sendiri mengatakan hal yang benar Chris malah menepis semua itu? Begitu besar rasa percaya yang sudah dia berikan namun sayangnya Leo tak bisa membalas itu semua, rasanya sangat sulit seberapa sering pun ia meyakinkan dirinya untuk menerima semua ini rasa nya tetap saja sangat sulit.

"Kau tau Le, seberapa banyak pun orang yang mengatakan bahwa kau bukan orang yang baik untukku, aku akan tetap menyangkal semua itu karena bagiku Leo yang aku kenal tak akan mungkin melakukan semua itu apa lagi hanya untuk harta saja. Kalaupun itu benar maka aku akan memberikan semua harta itu karena semua itu tak penting dibandingkan dengan rasa cinta yang aku miliki untukmu," ujar Chris secara tiba-tiba, ia takut sekarang Leo tengah memikirkan semua perkataan mamanya serta Nive kemarin.

Leo menatap Chris dengan tatapan dalam miliknya, segitu cintanya?

"Kau tahu Chris, cinta bisa membuat orang mati karena terlalu mencintai seseorang, cinta itu seperti racun yang akan membunuhmu secara perlahan-lahan," ucap Leo, ia tak mau terlalu disalahkan jika kelak kehancuran tiba pada Chris,  untuk pertama kalinya ia membalas ucapan serius yang Chris katakan karena terlalu terkejut dengan semua hal yang baru saja Chris ucapkan pada dirinya.

"Chris, cintailah aku sewajarnya, kau tak tahu 'kan, bisa saja aku ini berubah menjadi monster mengerikan," ujar Leo.

Chirs menunduk lesu, ia tak suka dengan ucapan Leo, seakan dia membenarkan ucapan mama dan Nive.

Chris menarik Leo ke dalam pelukannya, mengelus pucuk kepala sang kekasih.

"Mari lupakan pembahasan ini, aku tak suka," ucap Chris.

Leo mendengus, ia tak begitu jahat bukan? Ia sudah berusaha memberi pengertian dan juga celah untuk Chris kabur dari permainannya, namun lihatlah Chris, ia benar-benar seperti keledai bodoh.

___________

Suasana dipagi hari, memang sangat menyegarkan. Leo menunggu mie yang tengah di masak oleh Chris.

Keduanya benar-benar piknik, ini pertama kalinya Leo melakukan hal seperti ini, dan yang pasti ialah yang dimanjakan.

"Maaf membuatmu menunggu lama." Chria menghampiri Leo, dengan dua cup mie.

"Terima kasih, sayang." Leo mengambil satu cup untuknya, ia bergeser memberi tempat untuk Chris duduk.

"Apa rasanya pas?" tanya Chris.

"Ya, ini sangat pas, dan yang pasti kau yang membuatnya," ucap Leo.

Chris terkekeh ringan, ia mulai memakan mie nya.

Keduanya menikmati mie, ini pertama kalinya Chris menjalani hari sederhana namun ia bahagia.

Jika dirumah mungkin ia akan kena omel Luna karena makan mie, segala apapun ia selalu dilayani walaupun hal kecil, selalu orang lain yang menyiapkan.

Namun untuk hari ini, ialah yang melayani Leo. Ia senang, karena merasa menjadi pria berguna, ya setidaknya jika dirumah ia merasa beban, jika bersama Leo, ialah yang menjadi bahu sandaran.

"Jangan melamun Chris, jika kau kerasukan aku akan menyeretmu ke dalam danau," celetuk Leo, membuyarkan lamunan Chris.

Chris mengusak kepala Leo, ia tertawa kecil mendengar teguran Leo.

"Kau mau mie miliku?" tanya Chris, melihat cup mie milik Leo sudah habis.

"Bolehkah?" Leo sedikit ragu, jujur saja ia masih lapar.

"Tentu,"

"Terima kasih." Leo mengambil cup milik Chris, lalu segara menyantapnya.

Ia sudah seperti kucing tak diberi makan oleh majikannya, benar-benar kucing kelaparan.

Chris berdiri dari duduknya, ia mengambil botol air mineral.

"Minumlah," ucap Chris, ia menyodorkan botolnya.

Leo menerimanya dengan senang hati, ia merasa dirajakan oleh Chris.

"Ahh ... ini enak, apa mie sekarang enak-enak?" ucap Leo, ia memberikan cengiran, yang membuat Chris gemas dibuatnya.

"Kau ini, dari dulu mie memang seperti ini rasanya," ucap Chris.

"Bisa saja karena faktor kau yang merebusnya," ucap Leo, Chris menggelengkan kepalanya gemas, ia mencium sudut bibir Leo yang sedikit ada kuah mie nya.

Leo menegak air mineralnya, ia sudah sangat kenyang.

"Hari ini, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Chris.

Leo tampak berpikir, "bagaimana, jika kita pergi menyewa perahu?"

Chris mengangguk setuju, apapun keinginan Leo, ia akan wujudkan.

"Baiklah, cepatlah bersiap."

Leo berdiri, ia kegirangan dibuatnya. Chris benar-benar terbaik dalam setiap hal.

_____TBC

DAY 19, kuy masih setia di sini 'kan?

Regret ( Terbit)Where stories live. Discover now