Young, Dumb, Stupid- 23

1.2K 136 0
                                    

"Bye!"

Jihan menutup pintu unitnya setelah selesai mengantarkan Haruna dan dua teman lainnya.

Ketika tubuh itu berbalik, sekali lagi ia terjengkit ketika mendapati Duta berdiri di sana dengan senyuman sialannya. Menatap sneaker di rak, dan tanpa aba-aba melemparkannya pada Duta.

Kali ini Jihan bisa bersyukur karena untuk pertama kalinya ia bisa mengenai Duta dengan tepat. Sekarang pemuda itu tengah meringis kesakitan karena sepatu milik Jihan berhasil mengenai dadanya.

"KDRT Lo Jihan," ringisnya lalu duduk di sofa.

Dengan masih memegangi dada yang terkena sepatu, Duta mengambil sisa-sisa makanan yang ditinggalkan oleh teman-teman Jihan tadi.

Jihan memutar bola matanya jengah, ia telah pasrah, manusia di depannya ini tidak bisa dilawan dengan kata-kata saja. Tapi jika Jihan melakukan kekerasan, ia akan dituntut HNH Entertainment atas tuduhan penganiayaan terhadap calon idolnya.

Jihan mendudukkan tubuhnya di samping Duta, telah benar-benar menyerah dengan segala upaya mengusir Duta dari unitnya. Karena Duta akan punya seribu satu cara untuk masuk ke dalamnya, memang sialan pemuda satu ini.

Ah kalau bukan karena janjinya akan menikahi mayat Duta, Jihan pasti sudah menendang pemuda itu jatuh dari lantai tiga.

"Tadi mereka bilang Katara berantem ya?"

Jihan menoleh ketika Duta berbicara.

"Pantes tadi dia berisik banget di grup chat, dia bilang habis patahin tulang anak orang," ujar pemuda itu santai.

Jihan yang mendengarnya benar-benar meringis, ia tidak bisa membayangkan seberapa kuatnya Katara soal bela diri, dan bagaimana pengaruh gadis itu hingga tidak ada yang mempermasalahkannya aksinya. Dulu pernah tersiar kabar bahwa Katara ditangkap polisi karena mematahkan tulang seorang kakak tingkat, tapi keesokan harinya gadis itu pergi ke  kampus seperti biasanya.

"Oh ya, Katara join tim Lo kan?"

Jihan hanya mengangguk malas.

"Gue denger kalian tadi mau ke pantai ya?"

Lagi-lagi Jihan hanya mengangguk.

"Katanya acara amal ini boleh ngajak anak dari fakultas lain ya?"

Niatnya Jihan ingin mengangguk sekali lagi, tapi ia teringat sesuatu yang menyebabkan Jihan menoleh cepat pada pemuda di sampingnya.

"Jangan bilang Lo ..." Duta telah memasang senyuman lebarnya di sana.

Jihan menggeleng keras. "Gak! Lo gak boleh ikut!"

Duta tambah melebarkan senyumannya. "Gue ikut ya?"

"Gak Duta!"

"Ikut ya?" Duta mendekatkan wajahnya pada Jihan.

"Lo gue tabok ya?!" Jihan mengambil sepatu yang tadi ia lempar pada Duta dan membuat gestur seperti akan menampar Duta dengan sepatu itu.

Pemuda itu merungut, kembali menjauhkan wajahnya dari Jihan.

"Pokoknya gue ikut! Gue bakal ikut! Gue mau minta sama Katara aja, pasti Dhiwa sama Aaron juga ikut."

Setelahnya pemuda itu bangkit, berjalan ke arah balkon. Jihan membulatkan matanya ketika melihat Duta dengan mudahnya melompati balkonnya padahal dalam keadaan hujan dan sangat licin. Gadis itu mengumpat.

"Sialan, harusnya gue biarin aja dia lompat tadi."

★★★

Young, Dumb, StupidOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz