Young, Dumb, Stupid- 36

1.1K 162 5
                                    

Kelimanya lagi-lagi saling tatap ketika mereka melihat perubahan sikap dari Manager Duta, seperti ada atmosfer yang berubah di sini dengan tatapan datar yang pria itu layangkan kepada mereka.

Lama diam, pria itu berdeham sebentar.

"Di antara kalian berlima, siapa yang teman Duta sejak SMP?" tanyanya yang membuat Dhiwa, Aaron dan Katara mengangkat sedikit tangannya.

Pria itu mengangguk. "Kalian sudah tahu kalau tuduhan itu palsu?"

Ketiganya mengangguk. "Duta adalah orang yang baik, dia gak pernah membully orang lain."

"Benar. Perusahaan kami juga sudah menghubungi pihak sekolah dan memberikan klarifikasi terhadap rumor itu. Kalian tenang saja dan tidak usah memikirkan banyak hal, kasus ini akan segera selesai," ujarnya.

Lalu Lamuel menatap pada Haruna.

"Saya rasa pernah ngeliat kamu di suatu tempat."

Haruna mengangkat sebelah alisnya. "Mungkin anda pernah liat saya di acara Atlas."

Liam mengangguk. "Ya, kamu juga sering datang ke HNH kalo gak salah."

Lalu Lamuel menatap Jihan, tatapannya berbeda, seperti tidak suka.

"Dan kamu, orang yang tinggal di sebelah unitnya Duta, kan?"

Jihan mengangguk.

"Ada hubungan apa kamu dengan Duta? Perusahaan melihat jelas kalau kamu terlalu dekat dengan artis kami, bahkan Duta sampai meluangkan waktunya hanya untuk ketemu kamu." Jelas sekali nada Lamuel terlihat tidak bersahabat.

Jihan terdiam, sepertinya HNH tidak menyukai kedekatannya dengan Duta. Keempatnya juga ikut terdiam, hingga Haruna berdecak.

"Apa salahnya mereka dekat? Toh juga gak ada yang mencurigakan dari kedekatan keduanya. Jangan mengekang orang seperti itu Pak Manager, anda cuma manager," ujar Haruna membuat pria itu mengangkat sebelah alisnya.

"Saya memang cuma manager, tapi saya berhak mengatur artis saya. Terlalu dekat dengan perempuan seperti itu bisa membuat skandal, dan itu berdampak pada karirnya," ujar Lamuel.

Jihan menghela napas. "Saya gak punya hubungan apapun dengan Duta, kami pure teman."

Pria itu ingin berbicara lagi tapi berhenti ketika Duta berjalan melewati mereka semua. Kelimanya dan Lamuel berdiri.

"Duta, bagaimana?" Lamuel mencekal tangan pemuda itu.

Duta menghela napas, menoleh pada lima orang di sana dan juga Lamuel, lalu menggeleng. Setelahnya pemuda itu pergi dari sana tanpa menghiraukan teriakan Lamuel di belakang, karenanya Lamuel pun ikut menyusul Duta yang telah berada di mobil.

Kelimanya saling tatap, jelas sekali terlihat di sorot mata Duta tadi bahwa ia sedang tidak baik-baik saja. Yang sudah bisa disimpulkan bahwa Sangga, benar-benar adalah dddx, pelaku tuduhan terhadap Duta tersebut. Entah apa yang mereka bicarakan tadi sampai Duta bahkan tidak menghiraukan managernya. Apa mereka bertengkar?

Katara mengepalkan tangannya kesal. "Sangga anjing!"

Lalu segera berlari ke lift, Dhiwa yang tahu niat Katara ingin menghampiri Sangga pun mencoba mencekalnya.

"Gak Katara, jangan, gue mohon, tuh anak orang bisa patah sama lo," ujar Dhiwa mencoba membuat Katara tenang, tapi gadis itu menghela napas kasar.

"Lo beranjak dari depan gue atau gue tendang Dhiwa?" Katara mengancam.

Dhiwa menggeleng. "Gue mohon Katara, kalau Lo dilaporin gimana?"

"Gue hitung sampai tiga Dhiwa, kalau Lo gak pergi dari hadapan gue benar-benar gue tendang Lo," ujar Katara.

Young, Dumb, StupidDonde viven las historias. Descúbrelo ahora