Young, Dumb, Stupid- 33

1.1K 164 2
                                    

[HNH Entertainment telah memberikan tanggapan mereka terkait tuduhan yang dilayangkan kepada artisnya, Gavaska. Dalam pernyataannya, perwakilan HNH mengatakan bahwa semua tuduhan yang dilayangkan kepada artisnya adalah fitnah dan tuduhan tak berdasar. Mereka memastikan bahwa masa lalu Gavaska sangat bersih.

HNH juga mengatakan kalau postingan tersebut tidak segera dihapus, mereka akan membawa masalah ini ke jalur hukum atas pencemaran nama baik.]

[Berita terkini, beriringan dengan pernyataan HNH Entertainment terkait tuduhan yang dilayangkan kepada Gavaska. Pemilik akun Twitter dddx, akun yang pertama kali menyebar tuduhan tersebut mengatakan bahwa HNH berbohong. Selain itu, dddx juga mengumumkan akan melakukan siaran langsung nanti malam di Instagram untuk membahas tuduhannya tersebut.]

"Sial, dddx itu benar-benar berani banget. Padahal udah diancam dilaporin polisi, dia tetap aja kekeuh sama tuduhan bangsatnya itu." Dhiwa melempar ponselnya itu karena terlampau kesal dengan apa yang baru saja ia baca.

Bisa-bisanya dddx menghiraukan ancaman agensi, dan malam ini kebohongan seperti apa lagi yang akan dibuat oleh akun tersebut.

"Dddx sialan, sebenarnya siapa sih dia, dia mau buat berita kayak apa lagi?" Jihan menggaruk kesal kepalanya.

"Kayaknya kita harus pantengin live-nya malam ini gak sih?" Aaron bertanya.

Haruna mengangguk. "Iya, kita harus pantau live dddx, kita liat gimana cara mainnya dia. Kalau beruntung, kita bisa nemuin petunjuk baru."

Semuanya mengangguk setuju, lalu diam memikirkan banyaknya hal yang bersarang di kepalanya sekarang. Siapa sebenarnya dddx dan kenapa dia begitu ingin menghancurkan karir Duta? Kalau orang-orang mengatakan Duta tidak pernah mempunyai musuh, ada apa dengan dddx?

Sebuah notifikasi ponsel mengalihkan atensi kelimanya, dari ponsel Haruna.

"Dddx baru aja ngunggah video tentang live-nya malam ini." Haruna menatap keempatnya, lalu memperlihatkan layar ponselnya kepada mereka.

Kelimanya fokus menatap seorang pemuda dengan masker juga topi yang menutupi wajahnya itu,

["Hai semuanya, gue dddx. Senang bisa nyapa kalian semua, gue sebenarnya kecewa dengan pernyataan agensi karena mereka memilih bohong. Tapi it's ok, tentang live gue malam ini, gue akan membeberkan semua kebenaran tentang Gavaska Duta selama di sekolah."]

Video berakhir dengan pemuda itu yang mematikan kameranya. Dhiwa menghempaskan tubuhnya ke kursi.

"Ck, gue benci banget sama orang yang salah tapi dia ngotot banget kalo dia itu benar," ujarnya kesal.

"Paling gak kita udah tau kalau dddx itu laki-laki, dan kita juga udah denger suaranya. Tapi kalian beneran yakin gak pernah liat atau denger dia selama SMP?" tanya Jihan.

Katara menggeleng. "Wajahnya ketutup semua, gue gak bisa ngeliat dengan jelas. Dan suaranya, pasti sekarang udah berubah karena pubertas."

Semua orang mengangguk, benar juga. Suara pria itu sama sekali tidak dikenali jikapun Katara, Dhiwa dan Aaron pernah mengenalnya dahulu.

"Hmm tapi, gue kayaknya kenal suara itu." Ucapan Aaron secara tiba-tiba membuat mereka semua menoleh.

Aaron menatap pada Dhiwa. "Dan gue yakin Lo pun mikirin hal yang sama kayak gue."

Dhiwa mengangguk. "Tapi itu gak mungkin banget, Ron. Gue gak pernah liat dia waktu SMP."

Mendengar percakapan dua laki-laki itu membuat ketiga gadis di sana mengernyit.

"Ini siapa yang lagi kalian bicarain?" tanya Jihan.

Dhiwa menoleh pada Jihan. "Gue tahu ini gak mungkin banget, tapi suara dia mirip banget sama suara salah satu teman trainee-nya Duta."

"Hah?"

"Dari mana Lo tahu tentang teman trainee Duta?" Katara menelisik.

Dhiwa menggaruk tengkuknya. "Dulu Duta pernah ngajak keempat temannya buat mampir di restorannya Aaron."

"Gue bisa liat fotonya? Siapa tahu gue pernah liat dia," ujar Haruna.

Aaron menatap pada Dhiwa. "Lo pernah foto bareng sama mereka berempat kan waktu Duta nyusul Jihan?"

Dhiwa mengangguk. Memang ketika Duta menyusul Jihan waktu itu, Dhiwa sempat mengajak empat teman Duta untuk foto bersama. Dhiwa mencoba menggali isi galerinya guna mencari foto yang dimaksud.

Senyumnya mengembang ketika menemukannya, lalu memperlihatkan layar ponselnya kepada semua orang.

"Dia yang pakai masker abu," ujar Dhiwa sembari menunjuk seseorang yang dimaksud.

Haruna menghela napasnya. "Gue pernah liat yang pake masker putih, tapi selebihnya gue gak tahu."

"Dhiwa, Lo yakin yang pakai masker abu itu suaranya mirip sama dddx?" Semua orang menoleh kepada Katara yang baru saja berbicara.

Dhiwa menggaruk tengkuknya. "Gue kurang yakin, tapi seingat gue, suara dia emang sama persis kayak dddx. Aaron aja juga bilang begitu."

Katara terdiam sesaat. "Sangga bukan namanya?"

Dhiwa memandang Katara tidak percaya. "K-kok Lo tahu?"

Katara menatap semua orang di sana. "Kayaknya kita udah punya target utama siapa itu dddx."

★★★

Katara menjelaskan, bahwa sosok pemuda dengan masker abu yang ditunjukkan Dhiwa adalah Sangga, salah satu penghuni Kondominium tempat ia tinggal.

Pemuda anti sosial dengan headphone juga roti di tangannya.

Akhir-akhir ini Katara sering melihatnya berada di Kondominium dari pada sebelumnya, dia sangat jarang berada di sana. Kalau memang dia adalah mantan trainee HNH yang dijadwalkan debut bersama Duta sebelum grup pre-debut mereka bubar, ada kemungkinan besar bahwa memang Sangga lah dddx.

Tapi kalau emang itu dirinya, kenapa dia bisa mengetahui tentang masa lalu Duta dan juga Tomi? Dan kenapa Sangga melakukan semua ini? Bukankah Duta dan mereka berteman? Tidak mungkin ada penghianatan atas hubungan pertemanan yang telah terjalin selama lima tahun itu bukan?

"Jadi maksud lo akhir-akhir ini Sangga sering ada di Kondo?" tanya Jihan yang diangguki Katara.

"Dan setelah gue inget, itu emang bertepatan dengan bubarnya grup pre-debut Duta," ujar Katara.

Haruna menghela napas. "Lo tahu kan kita gak bisa nuduh orang sembarangan?"

Katara lagi-lagi mengangguk. "Selain suara mereka yang sama, gue juga nemuin ini." Katara mengeluarkan sesuatu dari tas-nya

Semua orang melihat itu, sebuah brosur tentang turnamen game.

"Awalnya emang gue sempat curiga sama Sangga setelah liat dia ketahuan baca berita lokal dan jatuhin kertas ini ketika nabrak gue. Tapi gue pikir gak punya bukti dan aneh juga tiba-tiba gue nuduh dia. Tapi setelah gue denger apa Dhiwa dan Aaron bilang, gue baru ngeh kalau Sangga emang benar-benar semirip itu sama dddx," jelas Katara.

"Oh ya, gue baru ingat pas dddx menyukai postingan berita kemacetan yang ada di jalan Kondominium Lo." Haruna berujar menggebu-gebu.

Jihan menatap semua orang di sana. "Jadi ... setelah ini apa?"

★★★

Guys, terimakasih untuk 1k pembaca Young, Dumb, Stupid. Makasih ya, udah nyempetin waktu kalian buat baca kisah Jihan dan Duta. Hari ini Young, Dumb, Stupid berhasil meraih 1k pembaca pertamanya di chapter 32. Sekali lagi terimakasih!

Sorry, updatenya lama tadi karena lagi marathon lakorn. Juga sekarang lagi sibuk ujian kenaikan kelas 12. Sekarang baru selesai nulis chapter 39, tungguin ya!

Young, Dumb, StupidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang