Young, Dumb, Stupid- 35

1.3K 164 0
                                    

Kelimanya bertemu dengan Duta dan Lamuel, Manager Duta di lobi. Duta terlihat mengenakan topi dan masker yang menutupi wajahnya, sedangkan Lamuel hanya memakai pakaian biasa, itu dilakukan untuk mengurangi kecurigaan media.

"Apa Sangga ada di dalam?" Lamuel bertanya pada Katara.

Sedikit anggukan diberikan oleh Si tangan besi. "Resepsionis bilang dia belum keluar dari tadi."

Pria berkepala empat itu tampak menghela napasnya. "Sebenarnya saya tidak yakin kalau pembuat rumor palsu itu adalah Sangga, tapi bagaimana lagi, semua bukti mengarah padanya."

Bukan hanya Lamuel, Duta pun pasti sama tidak yakinnya dengan semua ini. Sebagai seorang teman yang telah bersama selama lima tahun, sedikit susah menerima fakta bahwa teman kita telah berkhianat kepada kita. Tapi kenapa Sangga melakukan semua ini? Apa alasannya? Duta tidak pernah berbuat jahat kepada pemuda itu.

Jihan menatap Duta yang sedari tadi hanya diam tertunduk, pemuda itu pasti lelah, baik fisik maupun mentalnya benar-benar diuji akan kasus ini. Belum lagi jika membaca komentar-komentar yang ditinggalkan oleh netizen yang ketukannya benar-benar menyakitkan hati.

Ini hal terberat untuk Duta, bahkan di awal karirnya. Jihan ingin sekali menepuk bahu pemuda itu, tapi ia tidak berani, Lamuel, dia tidak tahu pria seperti apa dia. Apalagi terakhir mereka bertemu dahulu, Lamuel memberikan tatapan tajamnya kepada Jihan.

"Duta akan masuk sendirian ke sana untuk berbicara empat mata dengan Sangga." Lamuel menoleh pada Duta dan menepuk kecil bahu tegap itu.

"Duta, kamu gapapa?" tanyanya yang dibalas anggukan kecil oleh Duta, yang semua orang bahkan tahu bahwa pemuda itu tidak baik-baik saja.

Menatap kasihan pemuda itu, tapi semua kebenaran memang harus diungkap agar semua ini segera berakhir.

"Unit Sangga ada di lantai tujuh, nomor 113." Katara berbicara.

Duta lagi-lagi mengangguk, matanya melirik Jihan sekilas sebelum segera beranjak dari sana. Jihan menatap pemuda itu iba, sorotnya benar-benar lelah. Entah harus sehancur apa lagi mental Duta jika dddx benar-benar Sangga, mungkin ia tidak akan percaya akan hubungan pertemanan mulai sekarang.

Setelah Duta menghilang di balik lift, kelimanya saling tatap. Seolah mengisyaratkan rasa bingung, kalau hanya Duta yang berbicara dengan Sangga, lantas untuk apa mereka diminta ke sini juga?

Suara deheman dari pria di depan mereka segera mengalihkan atensi, Lamuel menatap datar mereka berlima.

"Kita bisa berbicara sebentar?"

★★★

Ketika lift berdenting, Duta melangkahkan kakinya keluar, memijaki lantai tujuh dari Kondominium. Sebelum itu, Duta menyandarkan tubuhnya ke dinding sembari menghela napas lelah.

Ya, Duta lelah. Setelah tuduhan ini ia jadi tidak bisa tidur dengan nyenyak, selalu dihantui dengan komentar-komentar jahat yang menyerangnya. Duta menangis ketika mengingat bagaimana jahatnya ketikan warga net yang dilayangkan kepadanya.

Duta tidak melakukannya, bagaimana bisa Duta menerima banyak kebencian seperti itu?

Duta menghela napasnya kasar, membuka masker juga topinya, menampilkan wajah lelahnya tanpa polesan make up. Duta berjalan menyusuri semua unit yang berada di lantai ini, mencari nomor 113 tujuannya.

Langkahnya berhenti ketika sampai di pintu yang bertuliskan 113, mengepalkan tangannya erat, apa setelah pintu itu terbuka ia akan bertemu temannya yang telah bersama selama lima tahun, atau seorang asing yang dikenal sebagai dddx?

Young, Dumb, StupidOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz