𝟎𝟑. 𝐈𝐭'𝐬 𝐍𝐨𝐭 𝐚 𝐑𝐮𝐦𝐨𝐮𝐫

1.2K 59 25
                                    

_

■■■

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

■■■

Di sebuah ruangan Topgolf yang biasanya diselimuti suasana tenang ataupun sorak ramai penuh kegembiraan dari orang-orang di dalamnya, hal itu tidak berlaku pada empat orang pembisnis yang sedang memiliki perseteruan sehingga tercipta ketegangan di dalam ruangan tersebut.

Namun, di tengah-tengah suasana yang diselimuti ketegangan itu, salah satu dari mereka sedang memainkan permainan golf yang secara virtual itu, dan seseorang yang sedari tadi sedang menahan amarahnya mulai bangkit dari duduknya saat merasa kesabarannya mulai habis.

"Matteo, apa kau pikir aku tidak sibuk sehingga kita dapat menunggumu bermain golf??" Pria yang baru saja bangkit dari duduknya itu bertanya dengan nada tinggi, seseorang yang sebelumnya duduk di sampingnya pun berdiri, dan mengisyaratkan kepada pria itu agar menahan emosinya.

Pria yang dipanggil Matteo itu berbalik dan diam memperhatikan pria yang berbicara barusan, lalu terkekeh. "Konyol sekali."

"Kau sungguh pergi dari Las Vegas kemari hanya untuk memohon kontrak bisnis padaku, Darkan?" Matteo lanjut berucap sambil menimang-nimang tongkat golf di tangannya, dan nada bicaranya terdengar merendahkan.

Darkan, pria yang sedang menahan emosinya itu mengepalkan kedua tangannya dengan kuat karena emosinya semakin memuncak.

"Mr. Matteo, kami datang kemari secara baik-baik, mari kita bicarakan kontrak bisnis itu sampai dapat terselesaikan dengan baik." Arciano yang menanggapi dengan nada bicara tenang, ia membantu Darkan agar dia dapat meredakan emosinya terlebih dahulu.

"Seberapa penting kontrak bisnis itu bagimu, Darkan?" Matteo mengabaikan ucapan Arciano, ia bertanya pada Darkan dengan tatapan dan nada bicara merendahkan.

Darkan kembali menatap pada Matteo dengan emosi yang hampir tidak dapat dikendalikan. "Karena kontrak bisnis itu penting bagi Mr. Geo, aku tidak ingin mengecewakannya. Dan mengapa kau mendadak menanyakan dokumen itu, padahal selama Mr. Geo yang menjadi pemimpin kau tidak pernah menanyakannya??"

Matteo menghela napas dan meletakkan tongkat golfnya, lalu duduk di salah satu sofa yang ada di sana. "Kau pasti berpikir aku menanyakan dokumen itu tanpa alasan, bukan?"

Darkan memilih untuk diam, ia mengakui dirinya memang kalah jauh berkuasanya dari Matteo karena pria itu memiliki bisnis dan anak buah yang lebih kuat darinya sehingga ia harus berhati-hati.

"Darkan, kau ternyata cukup licik, dan jauh dari dugaanku, demi meraup keuntungan yang besar, kau telah banyak meracuni otak para anggotamu agar mencurangi pemain yang setia datang ke kasino."

"Aku sebenarnya tidak mempermasalahkan itu, tetapi jika ada kaitannya dengan kasino yang terdaftar atas nama kerja sama denganku, tentu itu sama saja penipuan bagiku."

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Where stories live. Discover now