𝟓𝟒. 𝐌𝐢𝐬𝐬𝐢𝐨𝐧

314 35 12
                                    

_

"Mengapa kita kemari?" Darkan menatap pintu kamar di depannya.

"Aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya di luar, seperti katamu, aku bukan sembarang orang, jadi aku harus berhati-hati."

Kemudian Viona membuka kunci pintu tersebut lalu masuk ke dalam. "Tunggu apa lagi, mari." Ia pun mengisyaratkan agar Darkan segera masuk.

Darkan dengan ragu melangkah masuk dan ia tersentak saat Viona menepuk pundaknya. "Mari kita duduk."

Viona berjalan ke arah tempat tidur lalu duduk di tepi.

Darkan menggeleng keras, ada apa dengan dirinya? Mengapa ia terus menurut dengan mudah dan tubuhnya anehnya terasa semakin panas, apalagi saat melihat Viona berjalan melenggak-lenggok dan duduk menyilang sambil tersenyum menggoda padanya.

"Ini tidak benar." Darkan gelisah, ia mengalihkan wajahnya sambil memukul-mukul kepalanya, ada apa dengan otaknya sekarang??

"Kemari, aku akan mengatakan yang sebenarnya." Viona menepuk tempat di sampingnya.

"Katakan saja sekarang." Darkan berdiri dengan menyandar pada tembok di belakangnya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana, menyembunyikan kegelisahannya.

Viona berjalan mendekat pada Darkan, mengikis jarak mereka sambil menatap dalam matanya, dan baru kali ini pria itu tidak mengalihkan tatapannya.

"Darkan, yang kau katakan itu benar, aku bukan sembarang orang." Viona berbisik.

Viona tersenyum menyeringai, ia dapat melihat Darkan tiba-tiba memejamkan matanya dan keringat di dahinya terus bercucuran.

"Aku ingin menghancurkan hidupmu—'

"Kau pasti mata-mata Matteo." Darkan berucap dengan penuh penekanan.

"Mata-matanya?? Justru aku juga ingin menghancurkan dia dan dirimu." Viona mengalungkan tangannya pada leher Darkan. "Sampah seperti kalian harus dihilangkan." bisiknya.

Kemudian Viona memekik saat Darkan membalikkan tubuhnya menghadap dinding dengan kedua tangannya yang dicekal.

"Berhenti berbohong, saat di acara aku sempat melihatmu saling menatap dengan mencurigakan, dan bagaimana bisa kau tahu aku dan Anne terjebak di kamar itu?? Kalian pasti yang merencanakannya."

"Jika aku berada di pihak Matteo untuk apa aku menolong kalian? Kau pikir aku orang bodoh? Jika di pihaknya aku akan membiarkan kalian mati."

Darkan tidak percaya, apalagi di hari pertama ia berkenalan dengan Viona sebagai pengajar, ia pernah melihatnya berbicara dengan Matteo di sebuah restoran.

Sudah cukup Darkan menyembunyikannya, wanita di depannya ini sejak awal sangat mencurigakan, dan mengenai peretas situs pun pernah saat pertama kali terkena peretasan, dia terlacak sesaat yang menunjukkan data-datanya, tetapi setelah itu menghilang tanpa jejak.

"Kau juga dulu meretas bisnisku."

Viona menarik sudut bibirnya karena senang akhirnya Darkan secara perlahan tanpa sadar memberitahukan informasi yang selama ini ia cari.

"Apa yang kau maksud?" Viona semakin menjebaknya untuk mengulik dalam informasi.

"Aku sempat memiliki data tentangmu, tetapi belum selesai kusimpan, data itu menghilang secara tiba-tiba."

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang