𝟎𝟓. 𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭 𝐀𝐭𝐭𝐞𝐧𝐭𝐢𝐨𝐧

1.3K 64 6
                                    

_

■■■

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

■■■

Mulut Anne terasa terkunci dan tubuhnya membeku di tempat, sedangkan Darkan, pria yang masih mencekal lengannya menatap dengan begitu tajam, tidak ada lagi tatapan hangat dan tulus yang dilihatnya seperti dulu.

"Kenapa kau mengikutiku sampai kemari?" Darkan bertanya sambil menurunkan tangan Anne.

Anne menghempaskan tangan Darkan.
"Aku tidak mengikutimu." Ia menekankan ucapannya dengan dagu terangkat, tatapannya memperlihatkan tanpa rasa takut sedikit pun.

Darkan menghela napas berat dan menatap sekelilingnya, lalu merengkuh erat tubuh Anne dengan mantel wol panjang di sisi kanannya hingga menutupi tubuhnya.

Anne memberontak. "Apa-apaan ini!" Ia yang telah berhasil menjauh dari Darkan menatap dengan napas memburu kesal.

Darkan terkekeh dan menarik sudut bibirnya. "Kau masuk ke sini pasti dengan cara berbohong, bukan? Itu tidak akan aman bagimu jika pemilik tempat ini menyadari kehadiranmu, kau akan dikenakan sanksi yang berat." ucapnya sambil memperhatikan penampilan Anne yang tidak memenuhi syarat untuk masuk ke kasino di mana mereka berada saat ini.

Kemudian Darkan kembali merengkuh tubuh Anne, menutupinya dengan mantel wol panjangnya sampai membuatnya membungkuk.

Anne pun terus memberontak, tetapi Darkan tidak mempedulikannya, dan dalam hatinya melanjutkan ucapannya bahwa ia tidak ingin seseorang yang mengenalnya melihat Anne di sekitar sini, apalagi berada bersamanya karena hal itu pasti akan membahayakan keselamatannya.

"Kita keluar dari sini." Entah sadar atau tidak, nada bicara Darkan terdengar begitu rendah dengan raut wajahnya tersirat kekhawatiran.

Kemudian Darkan melangkah keluar bersama Anne yang masih ia rengkuh dengan tertutupi oleh mantel wol panjang yang dipakainya.

"Dia sepupumu, Mr. Darkan? Tadi dia mencarimu." Setelah keluar dari kasino salah satu petugas keamanan bertanya dengan ramah.

"Sepupu?" Darkan mengernyitkan dahinya.

Sementara itu, Anne ingin kembali memberontak karena Darkan masih memeluknya dari sisi kanan, seakan menyembunyikannya dari siapa pun.

"Ya, dia berkata Anda adalah sepupunya, dan yang kami ketahui, Anda memang memiliki sepupu wanita yang cantik, tetapi... apa dari keluargamu ada yang menikah dengan orang Asia?"

"Hei." Rekan petugas keamanannya menegur lalu menatap Darkan dengan tatapan merasa bersalah. "Mohon maaf atas kelancangannya, Mr. Darkan."

"Tidak apa-apa, dia memang sepupuku, dan orangnya cukup konyol." Darkan menanggapi dengan ramah.

"Konyol??!!" Dalam hati Anne memekik kesal sambil mendorong Darkan hingga ia berhasil lepas dari dekapannya, dan membuatnya hampir terjatuh.

Dua petugas itu saling menatap dengan bingung, sedangkan Anne melangkah pergi, dengan segera Darkan pun mengejarnya.

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Where stories live. Discover now