𝟒𝟓. 𝐀𝐩𝐩𝐨𝐢𝐧𝐭𝐦𝐞𝐧𝐭

572 51 6
                                    

_

■■■

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

■■■

Anne keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk, tatapannya langsung tertuju pada sofa, tetapi ia tidak menemukan Darkan.

Anne menatap sekelilingnya dan ke arah balkon, tetapi Darkan tidak ada di sana juga, kemana dia?

Anne menghela napas, ini salahnya karena terlalu lama berada di dalam kamar mandi, ia menghabiskan waktu sekitar 1 jam lebih.

Selain mandi, Anne berusaha menenangkan diri dengan memainkan ponselnya, ia kasihan pada jantungnya yang terus berdegup kencang, membiarkannya berjalan normal lebih dulu sebelum menghadap Darkan lagi.

Anne berjalan ke arah sofa dan duduk di sana dengan dahi mengernyit, ia mendapati buku catatan kecil miliknya yang terbuka di atas meja.

Anne segera mengambilnya lalu membaca tulisan yang ada di sana.

Anne sebelumnya maaf aku menulis di buku milikmu ini yang aku ambil di atas meja.

Anne, terima kasih banyak telah mengobatiku dengan baik.

Terima kasih juga atas makanannya.

Aku akan kembali nanti sore dan paling telat mungkin jam 9 malam.

Tolong selalu berhati-hati, jangan pergi ke tempat sepi, dan jangan bukakan pintu sembarangan.

Anne meletakkan bukunya di atas meja lalu mencoba menghubungi Darkan, ia ingin tahu alasan dia pergi, bukankah dia masih sakit??

Anne pun yakin, Darkan pasti tidak akan pulang ke apartemennya sendiri untuk beristirahat, dia pasti lanjut menyelesaikan masalahnya di kondisinya yang belum membaik.

"Halo."

"Halo, kau di mana?"

"Di hotel."

Anne perlahan menganggukkan kepalanya, ia baru tahu jika Darkan menginap di hotel bukan menyewa apartemen sepertinya.

Namun, tak lama kemudian Anne menyadari Darkan bukan berada di hotel karena suara klakson mobil tiba-tiba terdengar masuk ke telepon.

"Darkan, kau berbohong padaku."

Di seberang telepon, Darkan menghela napas dan refleks mengangguk. "Maafkan aku, aku sekarang berada di luar."

"Apa yang sedang kau lakukan? Kau masih sakit, kau seharusnya beristirahat." Nada bicara Anne meninggi di setiap kalimatnya.

Dari seberang telepon, mendengar itu Darkan tersenyum. "Apa kau mengkhawatirkanku?"

"Iya! Maksudku—jika kau sakit siapa yang akan repot? Pasti aku juga."

Darkan masih tersenyum. "Jadi, kau keberatan saat merawatku?"

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 حيث تعيش القصص. اكتشف الآن