𝟐𝟗. 𝐔𝐧𝐤𝐧𝐨𝐰𝐧

619 45 22
                                    

_

■■■

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

■■■

Setelah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, dan setelah memberikan pernyataan kepada para penyidik mengenai penembakan yang terjadi terhadapnya, kematian sang ayah, meninggalnya sang ibu dalam kecelakaan lalu lintas, serta menghilangnya saudaranya, Anne langsung pulang ke rumah kedua orang tuanya.

Dalam beberapa hari itu, dia banyak menghabiskan waktu di rumah kedua orang tuanya, mencari-cari apa pun di ruang kerja sang ayah, berharap mendapatkan sesuatu yang penting di sana, yang berkaitan dengan kematian ayah dan ibunya, serta menghilangnya saudaranya.

Karena dalam pernyataannya Anne menyatakan bahwa ia tidak percaya jika ayahnya meninggal karena kelelahan.

Perkataan yang dulu dijelaskan Jeff pun membuatnya semakin yakin.

Anne mencurigai kematian kedua orang tuanya dan menghilangnya Cindy karena ada sangkut pautnya dengan kelien ayahnya yang dikatakan Jeff sangat berbahaya itu.

Mengingat dari dulu pun banyak orang yang mencoba mencelakai ayahnya, sehingga identitas keluarganya dirahasiakan, meskipun seiring berjalannya waktu nama mereka terungkap oleh awak media.

Laci meja sang ayah yang berisi berkas-berkas yang sulit Anne mengerti, dan lemari-lemari yang dipenuhi buku-buku tebal, semuanya ia periksa dengan penuh perhatian.

Di hari-hari itu pula, Darkan sibuk dengan pekerjaannya, menjabat sebagai Chief Executive Officer di perusahaan ayahnya yang bergerak di industri fashion.

Namun, setelah menerima penghargaan, di hari berikutnya terdapat banyak pesan masuk dari orang tak dikenal yang mengancamnya.

Unknown

|Selamat atas penghargaannya!

|Kuakui kau memang selalu beruntung dalam segala hal.

|Padahal kau telah melakukan banyak kejahatan.

|Otakmu licik dan tanganmu penuh darah.

|Hitung berapa banyak orang yang telah kau bunuh.

|Bahkan orang yang tak bersalah pun kau habisi.

|Aku tidak dapat menahannya lagi.

|Aku tidak akan membiarkan hidupmu tenang, kau harus bertanggung jawab atas semua tindakan kejahatanmu.

|Ingat ucapanku, hidupmu tidak akan pernah tenang, termasuk orang yang berada di sekitarmu.

|Kau akan mati.

|Di tanganku.

Darkan melempar ponselnya ke atas meja, lalu memijat pelipisnya sambil menghela napas secara kasar. Siapa orang yang mengirim pesan yang berisikan ancaman itu?!

"Permisi, Mr. Zion."

Darkan mengerjap karena terkejut, lalu menoleh ke arah suara, mendapati sekretarisnya yang entah sejak kapan masuk ke dalam ruangannya.

"Ada apa?"

"Ada paket untuk Anda, tetapi tidak ada nama pengirim yang tertulis." Sekretaris itu memberikan sebuah kotak misterius tersebut.

Darkan menerimanya dan berterima kasih, lalu sekretarisnya keluar dari ruangannya.

Darkan menatap sebuah kotak misterius tersebut dalam waktu yang lama, ia ragu untuk membukanya, firasatnya tidak baik, tetapi ia memutuskan tetap akan membuka kotak itu sekarang.

Darkan dengan ragu membukanya, dan anehnya isinya kosong, tidak ada apa pun di sana, pantas saja terasa begitu ringan.

Apa maksud dari sebuah kotak kosong ini? Darkan sungguh tidak mengerti, dan siapa yang mengirimnya, apakah si pengancam yang juga mengirim pesan padanya?

Tak lama kemudian, ponselnya bergetar, menandakan notifikasi yang masuk, ia segera melihatnya, di sana terdapat beberapa pesan baru yang dikirim oleh si pengancam.

Unknown

|Apa paket yang kukirim sudah ada padamu sekarang?

|Paketnya kosong, bukan?

|Tetapi sebentar lagi kotak seperti itu akan diisi oleh kepalamu.

|Kau tidak akan bisa hidup tenang, kau harus bertanggung jawab atas semua tindakan kejahatanmu!

Darkan kembali melempar ponselnya ke atas meja, siapa orang itu?! Ia dulu memang pernah melakukan tindak kejahatan, tetapi tidak pernah sampai menghukum orang yang tidak bersalah.

Darkan dengan emosi kembali mengambil ponselnya, lalu membalas pesan-pesan tersebut.

Darkan
Temui aku.

Darkan
Jangan bertindak seperti pengecut.

Darkan
Kita selesaikan masalah hari ini juga.

Dalam beberapa detik, si pengancam itu membalas pesannya.

Unknown
Pengecut??

Unknown
Kaulah yang pengecut!

Unknown
Dan jangan khawatir, aku pasti akan muncul di depanmu, tetapi tentu saja tanpa sepengetahuanmu.

Darkan mencengkram kuat ponselnya, ia marah, tidak terima dipermainkan seperti ini, tak lama kemudian pesan baru pun masuk.

Unknown
Pergilah ke pelabuhan utama Sisilia, Italia jika kau ingin menemuiku.

Kedua alis Darkan menukik tajam. "Pelabuhan Palermo?" Ia mengingat-ingat nama pelabuhan utama di kawasan Sisilia, Italia itu.

Setelah berpikir panjang, Darkan keluar dari ruangannya, menemui sekretarisnya yang sedang berkutat dengan komputer di depannya.

"Ada apa, Mr. Zion?" Sekretaris itu bangkit dari duduknya.

"Nathan, tolong cek ada jadwal apa saja dalam satu Minggu ini."

"Baik, Tuan." Sekretarisnya yang bernama Nathan itu lantas mencari dokumen tertulis yang berada di atas meja, lalu ia membacakannya dengan cermat.

"Ganti jadwal pertemuan dengan dua orang itu, mulai besok sampai hari Minggu saya akan mengambil cuti."

"B-baik, Tuan." Nathan cukup terkejut dengan keputusan mendadak yang diambil bosnya itu karena bahkan sebelumnya Darkan di hari libur pun dia tetap masuk kerja.

Dan dari desas-desus orang-orang di kantor berkata bahwa anak pertama dari Sebastian itu sangatlah gila dalam bekerja.

Sementara itu, Darkan kembali ke ruangannya dan menelepon Enzo, meminta pria itu untuk melacak si pengancam dengan bayaran yang tinggi.

TBC

Jangan lupa vote dan komennya yaaa!><

Spam komen dong, biar aku double up 😃

Jangan lupa follow akun aku juga
🦋qinazxaa🦋, makasih!

(²) 𝐙𝐈𝐎𝐍𝐍𝐄 || 𝐓𝐨 𝐁𝐞 𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫 Where stories live. Discover now