3

72 7 0
                                    

3

Hana tahu kalau kakak kembarnya sudah menunggu di ruang tamu ketika ia sampai di kediaman Dice. Bukan satu-satunya rumah yang dimiliki orang tuanya di kota ini, tapi sengaja dibangun untuk tempat tinggal si kembar identik.

Rumah tersebut tidak besar. Tapi cukup bagi mereka berdua jika ingin mengadakan pesta, atau sekedar minum-minum bersama lima puluh atau seratus orang teman.

Keluarga Dice tidak memanjakan anak-anaknya secara berlebihan—cenderung tidak perduli. Gaya hidup mereka tidak seperti orang kaya baru lainnya yang mencekoki anak-anaknya dengan kelimpahan. Dan kebetulan, si kembar Dice tidak selalu senang memamerkan kekayaan milik orang tuanya. Mereka sudah disiapkan semuanya bahkan sebelum Hera dan Hana lahir. Jadi sudah biasa melihat ini dan itu. Tidak ada lagi yang mengejutkan. Mereka sudah terlanjur kaya.

Dari awal, kehamilan Nyonya Dice telah direncanakan dengan baik. Hera dan Hana adalah hasil rekayasa biologi. Jadi, Nyonya Dice bisa hamil tanpa harus buang waktu melakukan hubungan badan dengan Tuan Dice. Bayi kembar bisa dibikin jika ada uang. Dan uang adalah lotre genetik keluarga Dice.

Kembar Dice lahir identik. Sepuluh jari tangan lengkap. Sepuluh jari kaki lengkap. Raut wajah berkarisma mereka dapatkan dari ibu mereka. Struktur anatomi, warna kulit dan semua hal berbentuk fisik didapat dari ayahnya. Jadi tak diragukan jika Hera dan Hana berbadan tinggi, berpenampilan baik dan memiliki bakat atletis.

Yang lupa ditentukan sedari awal hanyalah jenis kelamin mereka. Tentu seorang pewaris kerajaan Dice idealnya hanya satu. Dan punya anak kembar seharusnya menjadi rencana yang praktis, kalau bisa mendapatkan lelaki-perempuan dalam sekali kehamilan. Tapi itu bukan masalah yang terlalu besar lagi, karena Tuan Dice tidak keberatan jika kekayaannya kelak dibagi dua. Uangnya masih banyak. Lebih banyak jika kedua anaknya menikah dengan orang yang sama kayanya. Dan yang terutama, jika mereka tidak merubah nama belakang mereka.

Isu jenis kelamin dengan cepat bergulir karena tak mungkin Nyonya Dice rela kehilangan salah satu putrinya setelah susah-susah hamil selama sepuluh bulan. Semua yang berbentuk pengorbanan haruslah dihargai. Nyonya Dice mencintai kedua anaknya lebih dari apa pun. Kecuali koleksi berlian miliknya. Karena koleksi tersebut bisa digunakan untuk membuatnya hamil sebanyak dua sampai empat kali lagi.

Masa kecil Hera dan Hana tidak lepas dari campur tangan empat orang asisten rumah tangga yang dibayar dengan sistem kontrak. Dua bertugas untuk menemani main. Dua lagi hanya untuk urusan toilet dan makan. Karena si kembar Dice sangat nakal dan aktif, maka urusan bermain dan makan terhitung sama repotnya.

Sebisanya Tuan dan Nyonya Dice selalu ada ketika Hera dan Hana dalam masa pertumbuhan. Mereka ingin juga membesarkan anak dengan kehangatan dan cinta. Kadang mereka menonton Hana dan Hera bermain bersama asisten rumah tangga. Juga mengawasi semua makanan yang disuapkan ke mulut putri-putrinya.

Sesekali Tuan dan Nyonya Dice menyewa satu gedung bioskop dan menonton film secara marathon. Sesekali Hana dan Hera diundang ke ruang kerja ayahnya untuk membaca statistik saham keluarga Dice yang membanggakan. Semua kualitas keluarga yang bisa mereka raih pada saat itu semata-mata dilakukan agar kelak Hana dan Hera tidak berebut hak waris atas semua aset milik orang tua mereka. Usaha itu terus dilakukan paling tidak sampai si kembar berusia tujuh belas. Kemudian, ketika dua putri Dice sudah cukup umur untuk hidup sendiri (atau berdua), orang tuanya pindah rumah dan bisa melanjutkan bisnis mereka tanpa gangguan drama remaja puber.

Sampai di rumah, Hana berjalan pelan-pelan melewati pintu depan. Menaruh kunci mobil di atas mangkok keramik yang mengkilat dan mengganti sepatunya dengan sandal yang lebih nyaman untuk digunakan di dalam rumah. Ia berjingkat, meminimalisisr segala bunyi agar tidak ada yang menyadari kedatangannya. Ia terlalu lelah untuk berdebat.

4. Pair a Dice GxG (END)Where stories live. Discover now