Empat Belas

1.1K 77 0
                                    

🔑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🔑

“Lo udah sehatan?” tanya Vanda menghentikan suapanya saat melihat Keyla berjalan dengan langkah lesunya memasuki kelas.

Keyla mengangguk pelan sembari menarik kursinya. “Semuanya udah selesai?” tanya Keyla menatap Vanda sejenak menompang dagunya.

“Gua ancam kalau mereka berdua nyebarin berita hoax gua bakalan bilang kalau mereka biang gosip yang selama ini dicari guru bk.” Vanda terkekeh renyah sembari menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

“Jadi mereka?” tanya Keyla terkejut sembari melebarkan kedua matanya. Mengingat dulu dia juga di fitnah suka kepada Samudera walaupun nyatanya memang suka.

Keyla juga ingat saat dia dipeluk oleh Al tadi pagi ia melihat dua gadis anak bahasa itu memotret mereka berdua. Keyla menarik napasnya perlahan lalu membuangnya kembali. Hari ini sangat menguras emosinya. Keyla menyandarkan punggungnya pada kursi, menyapu pandangan ke seluruh kelasnya. Hanya ada beberapa siswi saja yang sedang melipat baju olahraga.

“Baju olahraga gua mana?” tanya Keyla, menatap Vanda yang sedang menikmati makan siangnya dengan penuh semangat. Keyla tebak Vanda belum makan dari pagi sampai belepotan.

“Gua taruh loker.” balas Vanda sembari meneguk habis air mineral.

Keyla membuang napasnya kasar. Ingin sekali menasehati Vanda tapi dia sudah engga mood untuk marah marah dan berdebat lagi. Keyla memang tidak ikut pelajaran olahraga dikarenakan perutnya sakit. Pas sekali Vanda tidak membawa baju olahraganya jadi Vanda meminjam bajunya.

Suara decitan kursi membuat Vanda menaikan satu alisnya bingung?

“Kalau Jess udah balik bilang ke Jess, Key lagi ambil baju olahraga di loker,” ucap Keyla lalu berjalan meninggalkan kelasnya saat mendapatkan balasan acungan jari jempol dari Vanda.

Dua menit setelahnya Jessica datang dengan membawa satu kresek hitam. Dahi Jessica mengerut saat tidak menemukan yang dicarinya. “Vanda liat Key?” tanya Jessica masih mencari cari Keyla.

“Key lagi ambil baju di loker.” jawab Vanda persis seperti perintah Keyla, netranya teralihkan kepada kresek hitam diatas meja. “Lo bawa apa?” tanya Vanda mencoba mengintip isinya.

“Ish, Vanda engga sopan tau.” sewot Jessica mengambil kresek nya agar Vanda tidak melihat isi di dalamnya.

“Emang apa isinya? Jangan bilang lo bawa miras ke sekolah?” tuding Vanda meremas kertas minyaknya dengan mata melotot.

“Engga baik bawa miras ke sekolah, orang aku bawa kiranti sama pembalut.” balas Jessica dengan suara dikecilkan diakhir kalimat.

“Lah terus?” tanya Vanda, kiranti dan pembalut toh dia juga perempuan.

“Vanda kan transgender,” ucap Jessica dengan nada begitu pelan melirik sekitar teman sekelasnya lalu ia menghembuskan napasnya lega saat mereka tidak menyadari ucapannya.

Secret Key Where stories live. Discover now