Sembilan Belas

1K 56 0
                                    

🔑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🔑

“Dia tadi datang kesini, biasa cariin lo.” Tristan datang dengan membawakan secangkir kopi hangat, meletakkannya di atas meja kayu.

“Lo udah kasih tau kan ke dia kalau udah gua transfer bulan ini?” tanya Ziko, menyenderkan punggungnya pada sofa dengan kedua mata terpejam.

Tristan menganggukkan kepalanya. “Semuanya beres kalau masalah itu.” balas Tristan saat akan duduk tiba - tiba sebuah bola menghantam punggungnya, membuat Tristan menolehkan kepalanya, menatap tajam kepada adik kelasnya yang ikut membolos dengan dirinya. “Ambil bolanya, jangan main di dalam.” marahnya melempar bola tersebut keluar jendela.

“Sorry Bang.” Jovi menangkupkan kedua tangannya meminta maaf, tapi sayang sekali saat Jovi mengucapkan maaf secara bersamaan Tristan melemparkan bola ke luar jendela. “Kenapa malah dilempar ke sungai?” tanya Jovi, berlari ke arah jendela, menatap nanar bola kesayangannya yang mengambang di sungai.

“Lo kejar dari sekarang kalau engga mau bola lo makin menjauh.” Tristan menunjuk ke arah pintu luar warung mbak Runtah. Jovi menghapus air matanya yang akan keluar lalu mengangguk mantap, ia langsung berlari menuju sungai.

Keyla yang memang sedari tadi berada di sana pun menatap kasihan kepada pemuda dari sekolah sebelah. Keyla tadi akan marah kepada Ziko karena membawanya ke warung Mbak Runtah bukannya ke sekolah. Saat akan melampiaskan amarahnya tiba-tiba maghnya kambuh membuat Keyla dengan terpaksa harus makan sarapannya di warung Mbak Runtah.

Warung mbak Runtah adalah sebutan untuk warung kosong ini. Warung mbak Runtah sebenarnya adalah warung kosong yang dijadikan markas oleh mereka semua. Warung mbak Runtah terdapat banyak murid laki laki entah dari sekolahnya maupun sekolah sebelah.

SMA NEGERI SEMESTA RAYA bersebelahan dengan SMA RAJAWALI 01. Kedua sekolah tersebut hanya terpisah oleh jalan raya yang berada di tengah tengah antara kedua sekolah. Walaupun SMA Rajawali 01 terkenal kenakalannya tapi silaturahmi dan nilai kekeluargaan antar kedua sekolah itu sangat erat dan tidak pernah kedua sekolah tersebut tawuran.

Keyla menatap Tristan sejenak. “Seharusnya lo bantu cari bukannya kasih perintah doang, bola itu jatuh ke sungai juga gara gara lo lempar.” tutur Keyla.

Beberapa anak dari sekolah SMA Rajawali 01 pun menatap tidak percaya pada gadis yang mengatakan hal tersebut. Mereka kira gadis itu akan takut berada di sana karena di dominasi laki laki ternyata pikiran mereka salah. Gadis itu pun berani menyalahkan ketua mereka.

Tristan sedikit memiringkan kepalanya menatap Keyla. Gadis itu tampak tenang duduk lesehan tanpa karpet. Sahabat dari Vanda ini memang tidak beda jauh dari Vanda. “Harus banget gua turun buat ambil tuh bola? Bukannya itu salah Jovi sendiri karena main bola di dalam ruangan?”

Keyla menghembuskan napasnya sabar, ia menutup bekal sarapannya. “Tapi ini semua bukan sepenuhnya salah Jovi. Coba aja lo engga lempar tuh bola pasti ini engga akan terjadi.” tunjuk Keyla kepada pemuda basah kuyup dengan beberapa luka di pipinya yang sedang berbicara dengan Ragas dan Oli.

Secret Key Where stories live. Discover now