Tiga puluh dua

892 68 5
                                    

🔑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🔑

Setelah istirahat singkat, perjalanan mereka dilanjutkan. Mendaki melalui ritel yang semakin terjal dan menantang. Saat matahari mulai tenggelam, langit di atas mereka terhiasi oleh jutaan bintang, setibanya di Ranu Kumbolo kelompok itu mulai memasang tenda mereka. Mereka berkumpul di sekitar api unggun kecil untuk menghangatkan diri dan membagikan cerita.

Dani tertawa ceria, “Semua yang kita lakukan di sini, untuk menyatukan kembali hubungan dengan alam, melupakan hirup pikuk perkotaan dan tugas yang menumpuk. Bukan begitu kawan?”

Fadli tertawa kecil. “Betul, Dan. Ini seperti melepaskan diri dari segala hal dan benar benar hidup bersama momen kebersamaan.”

“Gua jadi ingat lagu Jaz Hidayat.” celetuk Riko, sembari mengeluarkan Ukulele dan mulai memetik senarnya.

Riko adalah salah satu anak band dari jurusan Bahasa yang ikut ke dalam ekstrakurikuler Sapala saat duduk dikelas sebelas dahulu.

Bersamamu kita akan taklukan dunia
Arungi samudra penuh rintangan
Bersamamu kita akan jalani semua
Jangan takut untuk melangkah bersamaku.” balas mereka mulai menyanyikan lagu berjudul bersamamu.

Bersamamu ku akan dicintai dengan tulus
Tanpa ragu ku akan memberikan cintaku
Bersamaku kamu tak akan sendu
Yakinkan kamu aku yang terbaik untukmu.”

Di malam yang gelap, langit di atas Gunung Semeru menjadi panggung bagi keindahan gemerlap bintang. Dengan langit yang begitu jernih, ribuan bintang menyusun lanskap malam yang memukau, memberikan penampilan yang menakjubkan di balik siluet megah Gunung Semeru. Cahaya bintang-bintang tersebut seperti permata berkilauan yang menari di langit, menciptakan pemandangan malam yang tak terlupakan di ketinggian gunung yang megah ini ditemani kehangatan api unggun.

“Tadi yang mie rebus siapa aja?” tanya Keyla, ia dan Dinda sedang sibuk membuat makan malam sedangkan laki laki membuatkan tenda.

“Kita semua pesan kecuali, Sam sama gua pesan mie goreng.” balas Raffa lalu kembali bernyanyi.

“Lo tau engga Key, ini bener-bener ngasih kita kesempatan buat ngerasa alam yang bener-bener asli,” ucap Dinda sembari mengaduk mienya.

Keyla tersenyum kecil, “Suasana segar dan asri alam sangat terasa.” balasnya.

“Sebenarnya gua dulu pernah bahas impian mau mendaki Semeru bareng Fadli, alhamdulillahnya kesampaian.” Dinda terkekeh kecil, ada semburat merah pada pipinya.

Keyla menaikan satu alisnya, ternyata memang gosip yang mengatakan bahwa Fadli menyukai Dinda tetapi Dinda menolak Fadli itu benar adanya. Buktinya sekarang Dinda sedang tampak malu malu. “Suka sama Fadli, Din?” tanya Keyla sedikit berbisik.

Dinda berdehem singkat. “Jangan bilang ke siapa siapa Key, entar dianya ke ge'eran.” jawab Dinda dengan nada berbisik. “Biar gua aja yang bagiin mie kuahnya, lo kasih ke Raffa sama Sam aja tuh mie goreng.” imbuh Dinda sambil membawa mie kuahnya.

Secret Key Where stories live. Discover now