Tiga puluh satu

757 53 4
                                    

🔑Keyla mengusap lengannya sendiri, ia bangun jam tiga pagi, langsung mandi setelahnya sholat subuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🔑
Keyla mengusap lengannya sendiri, ia bangun jam tiga pagi, langsung mandi setelahnya sholat subuh. Ia biasanya bangun jam empat pagi karena takut jika ia kesiangan jadilah Keyla menyetel alarm pukul tiga pagi tadinya ia akan menyetel alarm pukul dua pagi untung saja tidak jadi. Jam tiga pagi saja airnya sudah benar benar membuat bulu kuduknya meremang apa lagi dua pagi mungkin akan membuatnya bersin bersin sepanjang hari dan berakhir terkena flu.

Keyla menggosokkan kedua telapak tangannya agar lebih hangat, sudah menunggu sejak tiga menit yang lalu di halaman rumah. Tadi Samudera mengabari bahwa ia sedang dalam perjalanan ke rumah Keyla.

Kedua netra Keyla menyipit melihat motor Yamaha Nmax 155 milik Samudera sudah berada di depan gerbang rumahnya. Ia langsung mengambil carrier yang ia sandarkan pada meja, ia juga mengambil sebungkus roti tawar untuk sarapan pagi. Seperti hari hari biasa, Mbak Titin bangun siang karena Bundanya sedang ada tugas di rumah sakit semalaman penuh.

“Kamu belum sarapan?” tanya Samudera, ia langsung mengambil alih carrier milik Keyla. Setelah Keyla menutup pintu gerbangnya.

Keyla hanya menggelengkan kepalanya saja. “Kamu engga bawa carrier?” tanya Keyla saat tidak melihat Samudera menggendong carrier.

Samudera tersenyum kecil, ia mengelus pelan surai rambut Keyla sambil memakaikannya helm. “Udah aku titipin Raffa.” balas Samudera.

Keyla mengernyitkan dahinya. “Kamu lewat sekolah tadi? Berarti kamu bolak balik? Seharusnya kamu bilang sama aku biar nanti aku ke sekolah sendiri jadi kamu engga perlu bolak balik.” Keyla jadi merasa tidak enak kepada Samudera.

“Engga usah dipikirin, sekarang rotinya dimakan dulu.” kata Samudera setelah Keyla duduk di jok motor miliknya, ia melihat Keyla dari spion motor.

Keyla kembali menganggukkan kepalanya, ia memakan roti dengan begitu lahap sedari semalam ia hanya memakan satu bungkus roti, itupun karena ia membeli lebih air mineral dan dua bungkus roti. Mengingat ucapan Ziko kemarin malam membuat Keyla benar benar tidak memakan sup buatan Mbak Titin.

Sebenarnya apa yang Ziko ketahui?

“Udah selesai sarapannya? Kita berangkat ke sekolah sekarang.” tutur Samudera saat merasakan tangan kiri Keyla memegang ujung jaketnya.

Keyla menganggukkan kepalanya, ia memejamkan kedua matanya saat angin pagi menerpa wajahnya. Dingin dan sejuk secara bersamaan. Penerangan jalan, suara jangkrik dan orang yang sedang tadarus di masjid membuat Keyla semakin nyaman merasakan hangatnya suasana sekarang, sudah lama ia tidak merasakan kenyamanan ini.

Semburat warna jingga mulai tampak pada langit pagi, cahaya matahari tampak malu malu mulai muncul dibalik awan. Suara kokokan ayam pun ikut menyambut pagi. Kemungkinan sekarang akan menjelang setengah enam pagi.

Keyla tersentak kaget saat motor Samudera berhenti. Ia membuka kedua bola matanya, Keyla mengintip dibalik punggung lebar Samudera. Ternyata sudah banyak yang kumpul di depan sekolah. Keyla melirik sejenak ke arah gedung sekolah yang tampak sepi karena tanggal merah.

Secret Key Where stories live. Discover now