Enam puluh delapan

206 15 5
                                    

°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°
°

🔑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🔑

Di malam yang sunyi, dua gadis berjalan bersama-sama menelusuri jalan yang sepi. Cahaya lampu jalan yang redup menyoroti langkah-langkah mereka, menciptakan bayangan yang bergerak di trotoar yang terbuka. Udara malam yang sejuk memeluk mereka dengan lembut, menyebarkan kehangatan dan kenyamanan di sekitar mereka.

Mereka berjalan dengan langkah yang pelan, berbicara dengan suara yang rendah, dan sesekali tertawa lembut, menciptakan aroma persahabatan yang kental di udara malam. Suasana yang damai dan hening memberikan kesempatan bagi mereka untuk merenung dan merenung, membiarkan pikiran mereka melayang jauh di bawah langit yang penuh dengan bintang.

Meskipun jalan sepi, mereka merasa aman dan nyaman satu sama lain, menjadikan malam yang tenang sebagai waktu yang sempurna untuk berbagi cerita, mimpi, dan harapan.

"Key, mau aku antar ke rumah sakit yang ditempati Sam?" tanya Jessica, menolehkan kepalanya kepada Keyla yang sedang berjalan di sampingnya.

Mereka berjalan berdua sedangkan Vanda sudah pulang dulu karena adiknya menelfon.

Keyla menggelengkan kepalanya, "Engga perlu Jess, gua lelah mau istirahat." balas Keyla tersenyum kecil.

Jessica menatap Keyla dengan tatapan kasihan, ia merangkul bahu Keyla memberikannya kekuatan. "Key jangan merasa sendiri, ada Jess sama Vanda yang selalu mendengarkan cerita Key. Jangan sungkan sungkan." tutur Jessica.

"Terima kasih. Jess, gimana hubungan lo sama Andre?" tanya Keyla, karena selama beberapa hari ini sepertinya hubungan Jessica dengan Andre sudah membaik.

"Sama sama Key, kalau tentang hubungan aku dan Andre. Jess bersyukur Andre udah sedikit demi sedikit berubah engga kaya dulu." senang Jessica tersenyum bahagia.

Keyla tertawa kecil, ia lupa sebucin apa Jessica dengan Andre. "Terima kasih Jess." ucap Keyla memeluk sahabatnya itu. "Jess, tangan lo luka karena main api diam diam kan?" bisik Keyla membuat Jessica menurunkan kedua tangannya.

Gadis itu mendudukkan kepalanya saat Keyla menatapnya datar, Jessica mengelus tangannya yang terluka. Lalu tersenyum kecil, ia mengangkat kepalanya sesaat, "Iya Key, apinya ada di depan aku." balas Jessica, tersenyum menyeringai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret Key Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang