Tiga puluh delapan

365 36 0
                                    

🔑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


🔑

Keyla, gadis berambut panjang yang tergerai indah, berseragam osis, sementara jarinya terampil mengikat tali sepatunya dengan cepat dan cermat. Wajahnya dipenuhi dengan konsentrasi yang mendalam, namun senyum tipis menghiasi bibirnya saat tali sepatu terikat dengan rapi. Saat ponselnya bergetar, matanya melirik ke layar.

Dia mengambil ponselnya dengan cepat, terus memperhatikan tali sepatunya yang sekarang sudah terikat.

Unknown
Hi fresh blood
I'll come soon, little bunny

Keyla, menggenggam erat handphone nya dengan perasaan gelisah, bibir yang ditekan erat, alis yang menyatu menjadi garis lurus, dan matanya yang memancarkan intensitas yang menakutkan. "Wow! Impressive, bermain dengan kelinci."

Kelinci?

Ingatan Keyla melayang pada masa kecilnya dulu, seekor kelinci kecil bulu lembut bergoyang-goyang di depan cahaya remang. Mata gemetarnya mencari-cari, mencoba memahami dunia yang baru saja dia temui. Dengan perlahan, telapak kecilnya melangkah ke luar, menantang dirinya untuk menjelajahi kehidupan yang sangat kejam dan penuh misteri. Hingga suatu hari kelinci itu hilang tanpa jejak sama sekali.

Entah mengapa dan hilang kemana kelinci kecil itu.

Hanya, ingatan itu saja yang Keyla ingat mengenai memori seekor kelinci. Keyla menyunggingkan senyumnya, dia tau siapa yang menjadi kelinci di sini.

Matahari menyinari langit dengan kehangatan, tetapi di dalam hati, ada perasaan kacau dan tidak pasti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari menyinari langit dengan kehangatan, tetapi di dalam hati, ada perasaan kacau dan tidak pasti. Pikiran berkabut, sulit untuk fokus pada tugas-tugas yang harus dilakukan, dan kebingungan menyelimuti setiap langkah yang diambil. Keyla, menghela napasnya panjang entah mengapa detak jantungnya bertalu talu lebih kencang. Kedua telapak tangannya mendingin dan pikiran yang membuatnya tidak tenang sama sekali sejak semalam.

Keyla melangkah turun tangga rumahnya dengan langkah hati-hati, tas yang digendong erat di pundaknya. Wajahnya terpancar kebingungan dan ketidak tenangan, meskipun tampaknya sedikit tertekan oleh beban tasnya yang terasa berat di pundaknya dan mimpi aneh itu. Namun, kedua matanya membulat melihat dua orang yang berada di ruang makan, ekspresi di wajahnya berubah menjadi campuran antara penasaran dan kekhawatiran.

Secret Key Where stories live. Discover now