Empat puluh satu

404 35 3
                                    

🔑Sebuah kamar dengan penerangan  minim, terdapat poster-poster musik yang menghiasi dinding, bersama dengan barang-barang pribadi seperti trofi olahraga atau hobi yang dicintainya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


🔑
Sebuah kamar dengan penerangan  minim, terdapat poster-poster musik yang menghiasi dinding, bersama dengan barang-barang pribadi seperti trofi olahraga atau hobi yang dicintainya. Sebuah meja belajar mungkin ditempatkan di salah satu sudut kamar, dilengkapi dengan laptop dan lampu meja untuk menerangi saat belajar.

Pemuda berkaos hitam, duduk di meja belajar, matanya terfokus sepenuhnya pada buku yang terbuka di depannya. Ekspresi seriusnya mencerminkan ketekunan dan konsentrasi yang dalam, dengan alis sedikit berkerut menunjukkan fokusnya yang mendalam pada materi pelajaran. Ia menyilangkan tangannya di atas buku atau menggenggam pulpen dengan erat, menunjukkan keterlibatannya yang total.

Dering ponsel yang tiba-tiba mengganggu keheningan, menyebabkan pemuda itu mengernyitkan kening dengan frustrasi. Ekspresi seriusnya terputus saat ia mendengar suara dering tersebut, dan matanya sedikit melirik ke arah ponsel yang bersuara.

Al panggilan suara masuk...

Sebuah nama membuat pemuda tersebut langsung mengangkat panggilannya.

“Sam, Key left the house.” suara seseorang diseberang sana membuat Samudera terdiam sesaat.

Keyla?

“Kenapa?” tanya Samudera masih mencoba menenangkan dirinya tetapi hatinya sudah sangat mencemaskan gadisnya itu.

“Lo bisa tau sendiri jawabannya, sekarang bantu gua cari Key.” balas Al, pemuda itu langsung menutup panggilannya setelah suara klakson berbunyi keras.

Sam, tau bahwa Al sedang mencari Keyla dengan mobilnya. Sam membuang napasnya pelan, ia memang tidak begitu dekat dengan sepupu Keyla itu. Sam langsung bangkit dari kursinya, mengambil hoodie hitam sembari memasukkan handphonenya.

Dipikirannya sekarang hanya Keyla.

Keyla

Gadisnya

Kekasihnya

Mataharinya?

Lampu-lampu kecil yang tersebar di sepanjang jalan setapak menyinari jalanan yang redup, menciptakan jejak cahaya yang membingkai kegelapan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Lampu-lampu kecil yang tersebar di sepanjang jalan setapak menyinari jalanan yang redup, menciptakan jejak cahaya yang membingkai kegelapan. Pepohonan menjulang tinggi, melemparkan bayangan-bayangan yang bergerak di atas rumput yang lembut. Udara malam yang sejuk membelai wajah dengan lembut, sementara suara gemericik air dari pancuran  memberi nuansa yang menenangkan. Di kejauhan, cahaya gemerlap dari bangunan-bangunan kota menambah kesan magis taman yang terhampar di malam gelap.

Seorang gadis berseragam sekolah, tampak sedang menatap kosong ke arah pancuran di hadapannya. Wajah yang pucat terlihat sangat kacau, dengan air mata yang terus mengalir tanpa henti dari matanya yang bengkak. Ekspresi putus asa dan kehilangan terpancar jelas di wajahnya, sementara bibirnya bergetar-gelisah mencoba menahan tangisannya.

Suara isak tangisnya menggema di ruangan, memenuhi udara dengan kesedihan yang menghancurkan.

Jika, dia bukan anak kandung.
Dimana keluarga kandungnya?

Apakah dia seorang diri?
Dia sendirian di dunia penuh kejutan ini?

Mengapa?
Mengapa baru sekarang ia mengetahui fakta ini?
Apakah dulu, saat ayah dan bundanya tidak mempedulikan dirinya karena ia bukan anak kandung?

Keyla terkekeh hambar, air mata yang terus mengalir tanpa henti, menciptakan jejak-jejak air di pipinya yang pucat. Tubuhnya sedikit gemetar karena dinginnya malam. Ia sudah selama satu jam di taman ini.

Suasana sekitarnya juga dingin dan hening, menciptakan kontras yang menyolok dengan kekacauan emosional yang dirasakannya.

Sampai...

Sebuah hoodie hitam tiba-tiba terselampir di punggungnya. “Malam ini terlalu dingin untuk menangis seorang diri.” ucap pemuda tersebut, duduk di sebelah gadis yang tampak sedang mengusap air matanya.

“Minum dulu, habis itu lanjut nangis lagi.” tutur pemuda berkaos hitam, mengulurkan sebuah botol yang sudah dibuka.

Gadis bermata sembab menatap bergantian pemuda di hadapannya dan sebuah botol yang digenggaman pemuda itu. Ia dengan ragu mengambil botol tersebut meneguk air mineral hingga separuh. Keyla, menyerahkan kembali botol kepada pemuda di sampingnya.

Pemuda itu tersenyum kecil, menaruh botol di atas rerumputan lalu membawa tubuh gadisnya ke dalam pelukannya. Mengelus sayang surai rambut Keyla. “Kalau mau nangis nangis aja, Sam perbolehkan.”

Sam mengelus rambut Keyla sayang, ia mengecup dahi Keyla saat isakan gadis itu semakin keras. “Engga! Ini semua bukan salah Key. Jangan salahin diri sendiri, sayang.” Sam memegang kedua pipi Keyla, menatap wajah sembab kekasihnya yang sedari tadi bergumam menyalahkan dirinya sendiri.

“Key, pernah lewatin yang lebih dari ini pasti Key bisa lewatinya,” ucap Sam, tersenyum simpul melihat Keyla yang tertawa di sela tangisannya.

“I—tu kalimat yang a—ku pernah bi—lang ke kamu.” tutur Keyla terbata bata karena menangis.

Sam tersenyum simpul, mendekap kembali Keyla-nya ke dalam dekapannya. “Langitnya mendung soalnya mataharinya Samudera sedang menangis.” Sam melihat langit yang tampak mendung, tidak ada bulan dan bintang yang muncul satu pun.

“Coba aja kalau mataharinya  Samudera tersenyum pasti matahari akan kembali menyinari bulan begitupun dengan bintang.” imbuhnya.

Membuat Keyla samar samar tersenyum dengan mata terpejam, ia sedikit merasa lebih baik. “Langit dingin.” gumam Keyla, isakannya sudah reda.

Samudera tersenyum, ia mengelus sayang rambut Keyla. “Lihatlah ada bintang kecil yang sedang terbang.” tutur Samudera.

“Itu kunang kunang.” balas Keyla, kedua matanya terbuka, melepaskan pelukannya lalu melihat kunang kunang yang sedang terbang bebas.

Sam tersenyum simpul, ia bukan terfokus kepada kunang kunang tetapi kepada kekasihnya yang sedang tersenyum. Walaupun kecil tetapi membuat Samudera lega.

🔑

TBC

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

TBC

Salam hangat dari AN 🤎🥧

Secret Key Donde viven las historias. Descúbrelo ahora