Bertemu Kiara

107 3 0
                                    

Mereka bertiga pergi dengan mengendarai mobil Devian dengan Erick yg menjadi pengemudi, sedangkan Devian duduk di belakang menemani Arunika.
Suasana di dalam mobil hening dan canggung tidak ada percakapan apalagi Arunika yg duduk bersebelahan dengan Devian hanya menatap jendela kaca mobil sambil melihat jalanan yg tidak terlalu padat karena ini belum jam pulang kerja. Hingga suara Erick memecah keheningan itu.

"Arun lo menghilang kemana saat itu?." tanya Erick yg tidak betah dengan suasana canggung diantara mereka.

"Gue gak menghilang hanya ingin mengejar apa yg gue cita - citakan dari dulu." jawab Arunika tanpa menatap kearah Erick.

"Lo tau gak gimana kacaunya pak Boss saat tau jika lo pergi tanpa pamit." ujar Erick yg ingin memancing agar Arunika mau mengungkapkan apa yg dulu dia pendam hingga memutuskan untuk memilih pergi.

"Gue gak tau dan gak mau tau, lagian itu hanya masa lalu dan sekarang kita hanya rekan kerja yg kebetulan pak Devian adalah atasan saya." ucap Arunika tegas. Arunika tidak mau mengorek luka yg sudah dia tutup dengan rapat, Arunika juga tidak mau jika mengingat masa lalu dia akan kembali menjadi gadis yg rapuh, sungguh dia benci menjadi gadis seperti itu yg Bodoh karena cinta.
Erick yg mendengar ucapan Arunika melirik kearah dimana Devian berada, terlihat Devian sedang menahan amarah dan kecewa, tapi Devian tidak bisa menyalahkan Arunika jika bersikap seperti itu padanya karena semua itu berawal dari keegoisannya.

"Apa lo gak mau kasih kesempatan kedua untuk pak Boss memperbaiki semuanya atau paling tidak untuk menjelaskan semuanya kenapa dia melakukan itu, semua pasti ada alasannya bukan." Erick mencoba bernego dengan Arunika siapa tau dia bersedia setidaknya untuk mendengar penjelasan dari Devian.

"Bukannya dia dulu selalu ada waktu untuk itu, tapi dia tidak ada niat untuk berkata jujur, jadi jangan meminta kesempatan sekarang karena semuanya sudah berbeda dan tidak lagi sama, lagian saya dan bapak Devian posisi dan status kita berbeda, saya harap itu sudah lebih dari cukup untuk menyudahi yg pernah terjadi di masa lalu." Katakanlah bahwa Arunika egois, tidak mau mendengarkan apa yg menjadi alasan Devian menerima taruhan tersebut, tapi Arunika juga gadis biasa yg bisa merasakan kecewa dan terluka saat di bohongi, dan kecewa itu masih membekas di hatinya bersama luka yg menganga jika kisah dahulu di buka kembali.
Erick yg mendengar kalimat panjang dari Arunika merasakan sesak di hatinya, Erick sadar jika kesalahan yg pernah di lakukan oleh sahabat serta Bossnya itu teramat fatal, akhirnya Erick memilih bungkam sambil menatap Devian melalui spionnya, Erick jadi menyesal karena memilih topik perbincangannya dengan Arunika yg mengungkit masa lalunya dengan Devian, niat hati ingin memecah kesunyian dalam mobil sambil mencairkan suasana canggung antara Devian dan Arunika malah membuat hubungan mereka semakin pelik.
Sedangkan Devian yg mendengar perkataan Arunika mengepalkan tangannya erat, wajahnya memerah padam, Devian kecewa pada dirinya sendiri yg tidak bisa berkata jujur waktu itu, padahal Devian tau jika Arunika itu tipe cewek yg lebih suka dengan kejujuran walau itu menyakitkan dari pada kebohongan itu mematikan. Dan itu terjadi padanya saat ini, kebohongannya membuat perasaan tulus Arunika mati.

"Maaf Arun." lirih Devian dengan wajah sedihnya, Devian tidak berani menatap wajah Arunika, dia memilih menundukkan kepalanya sambil meresapi sakit yg menjalar di hatinya.
Arunika yg mendengar ucapan Devian hanya berdiam diri sambil memejamkan matanya agar bisa meredam emosi yg sempat memuncak bila dia di ingatkan dengan masa lalunya bersama Devian.

"Ehm.. sorry Arun gue gak bermaksud pengen ikut campur masa lalu lo, gue cuma pengen antara lo dan Devian tidak ada rasa canggung dan kita bisa bekerja sama dengan nyaman." kata Erick yg ragu - ragu, takut jika dia salah bicara lagi.

"Lo tenang saja gue bisa profesional kalo soal itu, dan gue akan buat lo dan pak Devian nyaman memiliki bawahan seperti gue." jawab Arunika. Dia tidak ingin di ragukan kinerjanya hingga menjadikan penilaian dari bossnya menurun dan bisa mempengaruhi impian masa depannya. Sebenarnya Arunika memiliki syarat khusus untuk bisa mencapai apa yg dia impikan salah satunya adalah menjadi sekretaris di perusahaan MW Group yg di pimpin oleh Devian.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now