Arunika ngambek?

32 2 0
                                    

"De-Dev ka-kamu". Ucap seorang gadis yg berdiri di belakang mereka dengan terbata, matanya berkaca - kaca melihat pemandangan di depannya yg membuat hatinya terluka.

Devian yg mendengar suara di belakangnya dengan spontan melepaskan tangannya dari wajah Clarissa, dia dan Clarissa menoleh ke belakangnya bersamaan dimana ada seorang gadis cantik dengan pakaian cukup sexy berdiri tak jauh dari tempatnya duduk, Devian kaget mengapa bisa ada gadis itu disini, dia bingung bagaimana untuk menjelaskannya agar gadis itu tak salah paham. Sedangkan Clarissa yg merasa asing saat melihat gadis di belakang Devian hanya mengerutkan keningnya lalu menatap Devian meminta jawaban.

"Kamu.. Dia siapa kamu?". Tanya gadis itu dengan tatapan sendu.

Devian yg di tanya seperti itu menaikkan alisnya, memang siapa gadis di depannya ini sampai beraninya bertanya tentang masalah pribadinya.

"Maaf tapi saya rasa ini bukan urusan anda". Ucap Devian dingin.

"Memang ini bukan urusanku tapi aku lebih rela kamu bersama sekretarismu dari pada sama dia, Bukankah kekasihmu itu sekretaris kamu, lalu dia?, jangan bilang dia pelakor yg mau merusak hubunganmu dengan kekasihmu". Ucap sang gadis sambil menatap Clarissa dari atas sampai bawah, "Cih, cantikan juga gue, badan tepos aja mau jadi pelakor". Cibirnya pada Clarissa.

"Heh cewek sotoy gue gak kenal sama lo ya, jadi gak usah nilai gue seolah - olah lo tau siapa gue, lagian gue bukan pelakor yg kayak lo sebutin tadi". Clarissa marah pada gadis yg kini sudah berdiri di depannya itu karena sudah mempermalukannya di depan umum. Ya, mereka sekarang menjadi pusat perhatian karena semua meja menoleh kearah mereka, apalagi suara gadis sotoy itu cukup keras.

"Oh ya.. tapi sayangnya gue gak percaya, gue perhatiin dari tadi lo memang sengaja caper sama Devian, berlagak kelilipan agar Devian perhatian sama lo, cih dasar murahan". Nyinyirnya lagi sambil bersendekap dada. Dia tersenyum miring melirik kiri dan kanannya yg sudah banyak bisik - bisik mencibir Clarissa.

"Kurang ajar lo, berani - beraninya hina gue". Teriak Clarissa yg sudah ingin menyerang cewek itu, namun suara bariton Devian menghentikan aksinya.

"Stop Clarissa jangan buat ulah disini, dan anda tolong jangan bicara sembarangan karena apa yg anda katakan tidak seperti kenyataan". Tegas Devian sambil menatap keduanya dengan tatapan tajam.

"Tapi Dev kamu harus percaya sama aku kalo dia hanya pura - pura agar bisa narik perhatian kamu dan membuat hubunganmu dengan kekasihmu renggang, aku memang kecewa saat kamu sudah memiliki kekasih tapi aku gak terima kalo kamu dekat sama dia". Ujar cewek itu menjelaskan.

"Maksud anda apa?", tanya Devian yg kurang mengerti perkataan gadis di depannya.

"Kamu gak tau kalo cewek pelakor itu sengaja bikin kekasih kamu cemburu dan salah paham saat melihat posisi kalian tadi". Jelasnya lagi dengan senyum miring.

"Jangan bertele - tele Aurel, jelaskan dengan detail". Tatapan Devian mengintimidasi kearah Aurel agar berkata jujur.

Ya, cewek cantik yg berpakaian cukup sexy itu adalah Aurel putri dari tuan Willy rekan bisnisnya yg berasal dari Jogyakarta, entah ada urusan apa sampai Aurel bisa berada di jakarta dan tidak sengaja bertemu dengannya malam ini di restoran.

"Cewek pelakor itu licik Dev, dia sengaja berpura - pura kelilipan agar mendapat perhatianmu, dia juga melirik ke tempat dimana Arunika duduk yg kebetulan sedang menatap kearah kalian yg dalam posisi intim seperti sedang berciuman". Ucapnya menggebu yg di akhiri tersenyum smirk.

"Kamu yakin Arunika ada disini, jangan ngarang kamu". Ucap Devian dengan wajah datar, tapi di dalam hati sudah cemas jika memang benar Arunika ada disana pasti akan salah paham lagi. Sial, dia terjebak oleh permainan Clarissa dan dia mengingkari janjinya.

My CEO is My Ex (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang