Deal

21 2 0
                                    

Di sebuah restoran ternama di jakarta Erick sedang menunggu kedatangan tuan Dominic, Erick sengaja memesan private room agar bisa leluasa membicarakan hal pribadi dengan tuan Dominic.

Lima belas menit berlalu, yg di tunggu akhirnya tiba, tuan Dominic masuk ke dalam private room dan duduk di hadapan Erick, lelaki paruh baya yg menggunakan setelan kemeja merah maroon yg di padukan jas hitam dan celana bahan hitam itu menampilkan raut wajah datar dan dingin apalagi tatapannya kental akan aura permusuhan. Banyak hal yg ingin tuan Dominic bicarakan dengan Erick begitu juga sebaliknya.

Erick mengubah posisi duduknya menjadi tegap, di tatapnya wajah tuan Dominic sebelum dia membuka suara.

"Apa kabar Om?, saya tau ucapan ini hanya sekedar basa - basi untuk anda". Ucap Erick.

"Ya, jadi ada apa kamu meminta bertemu disini?". Tanya tuan Dominic mengangkat kedua alisnya, "Bukankah dua hari yg lalu kamu bersembunyi dari saya dan tidak mau menemui saya". Lanjutnya.

"Saya tidak pernah bersembunyi dari anda, jika anda mencari saya di rumah atau di perusahaan Pranata anda salah besar, karena sejak tiga tahun yg lalu saya sudah tidak tinggal dan juga tidak bekerja disana". Jawab Erick dengan tenang.

Tuan Dominic yg mendengar jawaban Erick terkejut bukan main, pasalnya selama ini yg dia ketahui dari Bondan, Erick bekerja di Pranata Group dengan jabatan tinggi dan Erick juga saat ini sedang belajar untuk menjadi pemimpin di Pranata Group, ternyata semua penuturan dari Bondan itu hanya sebuah tipu muslihat agar tuan Dominic mau menjodohkan Selena dengan Erick, dan juga agar tuan Dominic mau menanam sebagian besar sahamnya di perusahaan Pranata Group. Sungguh licik sekali Bondan bisa menipu seorang tuan Dominic yg terkenal dengan kebengisannya ketika menghadapi lawannya.

"Maksud kamu apa?, jangan coba - coba menipu saya". Tuan Dominic masih tidak percaya dengan apa yg baru saja di katakan oleh Erick, bisa saja Erick menipunya agar bisa bebas dari tanggung jawab kelakuan ayahnya.

"Saya tidak sedang menipu anda, lihat ini kalo tidak percaya". Erick menyodorkan kontrak kerjanya dengan perusahaan MW Group, di dalam sana tertera jika Erick sudah bekerja di perusahaan MW Group dalam kurun waktu tiga tahun, Erick juga menunjukkan surat sewa apartement yg di huninya selama tiga tahun ini. Dengan melihat bukti - bukti yg sudah pasti akurat, Tuan dominic menjadi geram pada Bondan yg sudah menipunya, rahangnya mengeras pertanda jika tuan Dominic marah besar, ingin rasanya tuan Dominic menghabisi Bondan saat itu juga.

Melihat perubahan dari wajah Tuan Dominic yg menahan amarah, Erick melanjutkan perkataannya, "Tapi saya mengajak anda bertemu bukan untuk membahas masalah itu, ada hal penting yg harus anda ketahui kenapa saya menolak putri anda".

Tuan Dominic mendongak menatap Erick dengan tajam, bisa - bisanya pria di hadapannya ini menolak sang putri tercinta, "Apapun alasannya saya tidak terima jika kamu hanya ingin menjelekkan putri saya". Ujar Tuan Dominic dingin.

"Tapi saya yakin anda pasti tidak akan percaya dengan fakta ini". Erick menepuk tangannya mengkode orang di balik layar agar memutar video yg sudah dia persiapkan kemarin dengan rapi. Saat awal video di putar tidak ada kejanggalan disana, video itu menyorot suasana kamar hotel yg di huni dua bulan yg lalu oleh sang putri tunggal dari tuan Dominic yaitu Selena Raquella, namun beberapa menit kemudian, masuklah seorang pria bule bertopi dengan pakaian kaos hitam di lapisi jaket serta celana jeans, saat topi itu di buka betapa terkejutnya tuan Dominic melihat siapa yg saat itu mengunjungi anak gadisnya, pria bule yg bernama Andrew mantan kekasih putrinya yg juga sudah merusak masa depan putrinya hingga mengalami trauma.

Tidak sampai disitu ternyata putrinya dan Andrew melakukan adegan ranjang yg panas, apalagi saat mendengar pengakuan dari putrinya membuat Dominic syok, dalam video itu Selena mengaku telah hamil anak dari Andrew dan sedang meminta pertanggung jawabannya, tapi yg Selena dapat malah kekerasan karena Selena tidak mau menggugurkan janinnya seperti permintaan Andrew.

Tuan Dominic yg melihat video itu meluruhkan bahunya dengan mata memerah, dia gagal menjadi seorang ayah, dia tidak bisa menjaga putri satu - satunya dengan baik. Pikirannya berkecamuk, tuan Dominic merasa kecewa, sedih, marah, sekaligus malu dengan Erick yg mengetahui bagaimana buruknya dia menjadi seorang ayah.

"Saya menunjukkan video ini agar anda percaya jika saya memiliki alasan kuat untuk tidak menerima putri anda, saya ingin masalah perjodohan ini selesai dengan damai, lagi pula Selena juga sudah setuju jika perjodohan ini batal". Kata Erick mengalihkan pikiran tuan Dominic yg kemelut.

"Bagaimana mungkin Selena setuju sedangkan keberadaannya belum di ketahui". Ucap tuan Dominic dengan wajah gusar.

"Dia aman bersama saya".

"Maksud kamu apa?, kamu yg menculik putri saya?". Tuan Dominic beranjak dari duduknya langsung menarik kemeja Erick dari depan. Tuan Dominic marah karena merasa di permainkan oleh keluarga Pranata, tidak ayahnya tidak anaknya semua sama saja.

"Tenang dulu Tuan Dominic, saya tidak menculiknya, saya hanya mengasingkannya agar dia bisa merenungi kesalahannya". Ucap Erick yg masih bisa bersikap tenang meski amarah dari tuan Dominic sudah tersulut.

"Jangan bertele - tele cepat jelaskan". Tegas tuan Dominic.

"Baiklah". Erick menceritakan semua yg Selena lakukan kepadanya dan juga tentang Selena yg mendesak ayahnya agar menjodohkannya segera. Selena juga berencana ingin menjebak Erick, supaya Erick mau mengakui anak yg di kandungnya itu merupakan anak Erick.

Tuan Dominic tidak bisa berkata - kata, sungguh gila putrinya itu, kesalahan yg di buat oleh mantan kekasihnya ingin di lemparkan kepada orang lain yg tidak tau apa - apa, tuan Dominic juga tak habis pikir jika putrinya itu masih berhubungan dengan mantannya apalagi sampai melakukan hubungan suami istri tanpa status yg jelas. Padahal seingat tuan Dominic, Andrew sudah menikah dengan model papan atas di jerman setahun yg lalu.

"Dan ini surat perjanjiannya yg sudah resmi di tanda tangani oleh Selena tanpa paksaan sedikitpun". Erick menyodorkan surat perjanjian yg kemarin di tanda tangani oleh Selena dan juga dirinya.

Tuan Dominic hanya bisa mengangguk pasrah, dia tidak mungkin menolaknya karena dari awal ini merupakan kesalahan putrinya, "Baiklah saya setuju". Ucap tuan Dominic setelah membaca poin - poin dalam surat perjanjian itu. Lalu tuan Dominic juga membubuhkan tanda tangannya disana.

"Soal uang yg di pinjam ayah saya terus terang kami tidak sanggup mengembalikannya segera karena jumlahnya sangat besar apalagi perusahaan Pranata Group saat ini sedang berada di ujung tanduk, tapi saya disini ingin buat kesepakatan kepada anda". Ucap Erick yg terjeda, dia menghela nafas panjang, berat rasanya mengambil keputusan ini, tapi menurutnya ini merupakan yg terbaik, lagi pula Erick juga tidak mengambil keputusan sepihak, Erick sudah mendiskusikan semuanya dengan bundanya, "Bagaimana kalo saya menggantinya dengan saham 5% di Pranata Group, sehingga kepemilikan tertinggi Pranata Group saat ini di pegang oleh anda". Jelas Erick.

Tuan Dominic mencerna kalimat yg Erick lontarkan tadi, ada untungnya jika kepemilikan Pranata group jatuh padanya, kalau di kalkulasi uang yg Bondan pinjam padanya dari lima tahun yg lalu sepadan dengan saham 5% itu, itu juga sudah termasuk uang 1 milyar yg baru - baru ini Bondan pinjam dengan alasan untuk peluncuran produknya.

"Deal saya setuju, siapkan berkas - berkasnya segera". Ujar Tuan Dominic sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Erick sebagai tanda kesepakatan.

"Baik, dua hari lagi berkasnya akan di antar oleh asisten pribadi ayah saya ke kantor anda, dan tentang urusan anda dengan ayah, saya tidak akan ikut campur, terserah anda jika ingin menuntutnya karena saya juga tidak mungkin membela orang yg memang sudah sepantasnya mendapat hukuman". Kata Erick dengan datar.

"Memang sudah benar yg kamu lakukan, saya juga tidak akan menahan diri untuk tidak memberatkan hukumannya". Ucap Tuan Dominic beranjak dari duduknya, dia menepuk bahu Erick dua kali, "Semoga kamu tidak mengikuti jejak ayahmu, dan kamu bisa membuat Pranata Group bangkit kembali". Tuan Dominic beranjak keluar dari private room.

Erick masih mencerna ucapan dari tuan Dominic, sedetik kemudian seulas senyum tipis terbit dari bibirnya. Baru kali ini ada orang lain yg mempercayai kemampuannya selain Devian dan keluarga Mahawira.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now