Tentang Arunika

18 1 0
                                    

"Itu apa?, kado untuk pak Boss ya?." tanya Erick sambil menunjuk kotak hadiah yg berada di dalam paper bag.

Deg

Sejenak Arunika terdiam, dia bingung mau menjawab bagaimana pertanyaan dari Erick, sedangkan dari depan lift terlihat Devian yg berjalan menuju kearahnya dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celananya. Devian terlihat sangat gagah dan tampan saat berjalan seperti itu.

"Arun kamu dari mana aku cariin di ruangan kamu gak ada." ucap Devian setelah tiba di depan Arunika yg berdiri bersisihan dengan Erick.

"Aku habis makan siang dengan sahabatku di luar." jawab Arunika gugup dengan menautkan kedua jari telunjuknya di depan sambil menenteng paper bag yg berisi hadiah tadi.

"Itu apa?, kok kamu bisa bareng sama Erick?." tanya Devian menaikkan satu alisnya sambil menunjuk paper bag.

"I-ini.. ." Belum selesai menjawab pertanyaan Devian, Erick menyelanya.

"Itu kayaknya kado buat lo deh boss, ya kan Run?." Erick sengaja melemparkan pertanyaan pada Arunika agar mengiyakan ucapannya.

"Emm.. lebih baik kita kembali keatas, nanti aku kasih tau kamu." ajak Arunika sambil membalikkan tubuh Devian dan berjalan mengikuti kedua pemuda tampan di belakang mereka. Arunika tidak mau jika menjadi pusat perhatian karyawan kantor, karena mereka berbicara di lobby yg banyak di lewati karyawan saat istirahat tiba seperti sekarang ini.

Sesampainya di depan ruangan Arunika, Devian ikut masuk ke dalamnya, Devian masih penasaran dengan paper bag yg di bawa Arunika.

Devian duduk di sofa samping meja kerja Arunika, dia menepuk sebelahnya agar Arunika duduk di sampingnya, Arunika pun menurut.

Dengan helaan nafas pasrah akhirnya Arunika memberitahu Devian untuk siapa paper bag itu, Arunika juga menceritakan tentang Selena yg datang menemuinya dan mengajaknya bicara, semua Arunika ceritakan dari awal sampai akhir tidak ada yg terlewat sedikitpun.

"Kamu yakin kalo dia sudah berubah?, bagaimana kalo itu akal - akalan Miranda yg menyuruh Selena supaya membantunya untuk balas dendam sama kamu, bukankah kamu juga tau kalo Selena itu Ratu Drama, tentu dia dengan mudah mengarang cerita agar kamu percaya padanya." ucap Devian setelah mendengar cerita dari Arunika. Devian tidak mau jika kekasihnya sampai terluka gara - gara wanita medusa yg saat ini entah bersembunyi dimana.

"Aku yakin kalo dia sudah berubah, dari sorot matanya dan cara bicaranya itu kelihatan kalo dia menyesal pernah berbuat jahat, dia saat ini banyak mendapat cemooh dari orang - orang dan di jauhi oleh teman se genk'nya sampai membuat kepercayaan dirinya itu hilang dan mengurung diri di rumah setiap harinya." ujar Arunika panjang lebar.

"Kamu yakin?, bukannya aku gak ngebolehin kamu dekat sama dia, cuma aku gak mau kalo kamu sampai di sakiti sama mereka." kata Devian sambil mengelus rambut panjang Arunika dengan sayang.

"Kamu tenang aja mereka gak akan berani macem - macem sama aku karena ada penjaga yg 24 jam di samping aku." Arunika tersenyum tipis mengingat bagaimana saudara kembarnya menjaganya saat dia memutuskan untuk kembali ke tanah air.

"Memang siapa yg menjaga kamu?." tanya Devian mengerutkan keningnya tanda penasaran. Devian yakin yg di maksud Arunika bukanlah dirinya.

"Orang kepercayaan kembaran aku." jawab Arunika singkat.

"Berarti yg di katakan oma itu benar kalo kamu punya kembaran?, kok aku gak tau?." tanya Devian lagi dengan jantung berdebar. Jangan sampai apa yg di ucapkan Oma nya itu menjadi kenyataan jika saudara kembar kekasihnya adalah Raditya, bisa kelimpungan dia untuk meminta restu pada manusia dingin plus misterius itu.

My CEO is My Ex (On Going)Where stories live. Discover now